OJK: Dana Pensiun Masih Kebal Fluktuasi Pasar Modal
Di tengah kondisi pasar modal yang masih tertekan, industri dana pensiun (dapen) masih bisa membukukan kinerja yang lebih baik
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Di periode yang sama, industri reasuransi berhasil mengumpulkan perolehan premi sebesar Rp 12,11 triliun, naik 30,4% secara year on year (yoy). Sayangnya, kenaikan tersebut diikuti peningkatan klaim bruto 28,57% menjadi Rp 4,50 triliun.
Perusahaan reasuransi juga mesti menanggung beban pemasaran, serta beban pegawai dan pengurus yang tinggi. Beban pemasaran sendiri naik 23,38% menjadi Rp 25,54 miliar, kemudian beban pegawai dan pengurus naik 33,01% menjadi Rp 267,78 miliar.
Akibat gempa
Kondisi tertekan terjadi di PT Reasuransi Maipark Indonesia yang mengalami penurunan hasil underwriting hingga dua digit. Sampai Agustus 2018, perusahaan ini mencatat hasil underwriting Rp 34,8 miliar, turun 15,9% dari tahun lalu, Rp 41,4 miliar.
Direktur Maipark Heddy Pritasa mengatakan, kenaikan itu karena beban klaim meningkat akibat gempa di Lombok, dari Rp 14,5 miliar menjadi Rp 36 miliar.
Sementara Direktur PT Reasuransi Indonesia Utama Kocu Andre Hutagalung mengaku perusahaan tetap mencatatkan hasil underwriting positif. "Hasil underwriting masih baik dan positif, walaupun tidak sebaik tahun lalu," ungkapnya.
Menurutnya, kinerja hasil underwring mengalami tantangan karena biaya akuisisi menekan komisi reasuransi. Komisi ini mbiaya survei risiko yang dapat ditagihkan perusahaan pialang ke perusahaan asuransi. Beberapa tahun terakhir peningkatan beban ini semakin menekan margin.
Menghadapi penurunan hasil underwriting ini, Andre akan tetap fokus menjaga batas pendapatan premi, agar kondisi lebih baik di tahun mendatang. (Tendi Mahadi/Andy Dwijayanto/Ferrika Sari)