Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gempa Bitung 5,2 SR Dampak Sesar Oblique Naik? Ini Penjelasan BMKG

Gempa 5,6 SR yang mengguncang Sulawesi Utara, Sabtu (13/10/2018), menurut BMKG akibat aktivitas subduksi Lempeng Laut Maluku.

Penulis: Aldi Ponge | Editor: Aldi Ponge
NET
Ilustrasi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Gempa bumi tektonik 5,6 SR (diperbarui BMKG 5,2) guncang sebagian besar wilayah Sulawesi Utara, Sabtu (13/10/2018),  pukul 12:34:16 Wita, wilayah laut di sebelah timur Kota Bitung. ini disebut BMKG sebagai akibat dari aktivitas subduksi Lempeng Laut Maluku.

Berdasarkan rilis  yang diterima Tribunmanado.co.id dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Manado, hasil analisis  menunjukkan bahwa gempa bumi berkekuatan M=5,6 terjadi dengan koordinat episenter pada 1,36 LU dan 125,46 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 38 km arah Tenggara Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara pada kedalaman 97 km.

Kemudian hasil analisis diupdate M=5,2 terjadi dengan koordinat episenter pada 1.36 LU dan 125.46 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 38 km arah tenggara Bitung, Propinsi Sulawesi Utara pada kedalaman 115 km.

Baca: Analisis BMKG, Gempa Bitung Berkekuatan 5,2 SR, Terasa di Manado, Minahasa hingga Bolmong

Berdasarkan laporan dari masyarakat dampak gempabumi dirasakan di daerah Bitung dan Tondano pada skala III MMI, Manado pada skala II MMI dan Airmadidi juga pada skala II-III MMI.

Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan.

Gempa bumi Laut Maluku ini jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya merupakan jenis gempa bumi menengah, akibat aktivitas subduksi Lempeng Laut Maluku.

Berdasarkan hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme sesar berupa sesar oblique naik (oblique thrust).

Baca: Gempa Manado 5,2 SR, Warga Bitung Berlarian Keluar Rumah

Baca: Gempa Manado, Gunjangan Terasa Hingga ke Bolmong, Ini Pusatnya

Hingga pukul 12.10 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).

Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Warga Bitung panik saat Gempa
Warga Bitung panik saat Gempa ()

Warga Bitung Berlarian

Masyarakat kota Bitung mengaku kaget ketika merasakan gempa yang terjadi

Seperti yang dirasakan Fatria Soba warga Kelurahan Wangurer Barat kecamatan Madidir mengaku kaget.

"Kebetulan tadi sementara duduk tiba-tiba dapat rasa tanah bagoyang. Dan awalnya hanya rasa biasa. Tapi ketika gempanya lebih lama. Dipikiran saya jangan sampai ini terjadi seperti di Palu," kata Soba 

Baca: Gempa Manado 5,6 SR,  Ini Deretan Gempa Pernah Terjadi di Sulut, Ada yang Potensi Tsunami

 

Diceritakannya, ketika gempa cucu saya perempuan langsung saya suruh lari keluar rumah.

"Tetangga pun, waktu itu saya lihat langsung lari keluar dan berteriak ada gempa. Sementara anak saya yang satu posisinya baru selesai mandi. Saya ajak keluar.Tapi untunglah hanya beberapa detik. Mari kita terus berdoa biar Bitung dijauhkan dari bencana. Amin," sebutnya.

Desa Poopo, Kecamatan Passi Timur Kabupaten Bolmong
Desa Poopo, Kecamatan Passi Timur Kabupaten Bolmong (TRIBUNMANADO/MAICKEL KARUNDENG)
Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved