Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Seperti Ini Kronologi Istri Siram Minyak Panas ke Suami hingga Tewas di Tuminting

Saksi Ramlan Pakaya lalu masuk rumah dan menemukan korban, Steven Larumpaa, dalam posisi jongkok di dalam kamar.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Alexander Pattyranie
ISTIMEWA/FACEBOOK
Kolase foto ilustrasi minyak goreng panas dan korban Steven Larumpaa saat masih dirawat di rumah sakit. 

Surya membeber, jenazah korban sementara divisum.

Ramlan Pakaya salah satu saksi mata mengatakan, pelaku langsung berteriak-teriak begitu menyiram suaminya dengan minyak panas.

"Ia katakan tangkap saja saya," kata dia.

Sebut Ramlan, pelaku nampak ketakutan melihat rupa suaminya yang hangus.

Usai peristiwa itu, pelaku menghilang.

Pesan Terakhir

Steven Larumpaa (36) warga Kelurahan Tumumpa Satu Lingkungan 2 yang tewas dengan disiram minyak panas istrinya Femmy Polii (28), sempat berpesan untuk tidak menghukum istrinya.

"Tolong jangan hukum dia," kata saksi Ramlan Pakaya menirukan ucapan korban kepada
Tribun Manado di rumah kos Steven, Kamis (11/10/2018) sore.

Kala itu korban sedang jongkok di depan pintu kosnya, menjerit kesakitan, Wajahnya seperti ikan yang digoreng. Sementara di luar, Femmy menjerit histeris.

"Tangkap saja saya," teriak Femmy.

Di atas sepeda motor dalam perjalanan ke rumah sakit, korban kembali mengucapkan kata kata pengampunan untuk istrinya. Saat mau meninggal pun, ungkap dia, korban mengampuni istrinya.
"Pesan akhirnya jangan proses istri saya," kata dia.

Namun, kata dia, ibu korban tetap berkeras memproses Femmy. "Saya ketemu ibunya, ia katakan sakit hati," kata dia.

Baca: Sebelum Tewas, Pria yang Disiram Minyak Panas Istrinya Berpesan: Jangan Proses Hukum Istri Saya

Baca: Pria Asal Tuminting Tewas Disiram dengan Minyak Panas oleh Istrinya

Beber dia, korban dan pelaku selama ini akur. Mereka sering pamer kemesraan.

"Misalnya saja, pelaku memakaikan kaus kaki atau menggunting kuku suaminya," kata dia yang menjabat penanggung jawab rumah kos korban dan pelaku.

Mengenai korban, sebut dia, sangat baik dan suka membantu tetangga. Sementara pelaku dikenal pendiam."Baru saja korban rayakan ultah, ia minta izin ke saya untuk gelar acara," katanya.
Akhir-akhir ini, kata dia, pelakunya mengeluh kelakuan suaminya yang sering pulang subuh.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved