Nenek Dipermalukan Setelah Salon Kecantikan Mengatakan 'Mereka tidak Mengobati Pasien Kanker'
Seorang nenek dipermalukan dan dibuat merasa seperti 'penderita kusta' setelah salon kecantikan mengatakan 'kami tidak mengobati pasien kanker'.
Penulis: | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang nenek dipermalukan dan dibuat merasa seperti 'penderita kusta' setelah salon kecantikan diduga mengatakan kepadanya 'kami tidak mengobati pasien kanker'.
Dikutip Tribunmanado.co.id dari laman Metro.co.uk, Senin (08/10/2018), Elspeth Gibson (78) pergi untuk melakkan perawatan manikur untuk 'menghibur dirinya sendiri' setelah menerima kabar bahwa kanker yang dia perangi selama empat tahun tidak dapat diobati lagi.
Tetapi, pensiunan perawat dari Bourne End, Buckinghamshire ini mengklaim bahwa dia ditolak manikur ketika dia mengungkapkan kondisinya kepada ahli kecantikan di Lavender and Stone Beauty Rooms.
Nenek dari 3 cucu ini, apa yang dialaminya itu meninggalkan perasaan yang benar-benar mengerikan.
"Itu membuat saya merasa terhina, ditolak, saya merasa seperti penderita kusta. Saya suka orang-orang menjadi baik dan bahagia di rumah mereka sendiri, saya tidak pernah mengatakan dalam hidup saya kepada siapa pun, tidak ada yang bisa kami lakukan untuk kamu. Ketika kamu kembali (ke salon) mereka harus mengatakan, apakah ada hal baru yang perlu kita ketahui," katanya.
Elspeth Gibson, yang suaminya meninggal karena kanker pad atahun 2005, mengatakan, staf tidak bertanya apakah dia tidak sehat sebelum perawatan, menambahkwan bahwa mereka tidak dapat menemukan formulir medisnya dengan rincian riwayat kesehatannya, atau memberikan informasi yang berkaitan dengan dugaan kebijakan.
Sebuah surat yang dikirim oleh dokternya ke salon kecantikan, juga di Bourne End, berkata: "Nyonya Gibson datang menemui saya hari ini sangat kesal karena saya mengerti, pihak anda tidak bersedia memperlakukan wanita ini karena tampaknya anda tidak mengobati pasien kanker. Itu menggambarkan perawatannya sebagai 'sangat mengganggu' dan mengatakan 'sama sekali tidak ada alasan mengapa dia tidak bisa merawat kuku'.
Putra Gibson, Andrew (50), mengatakan apa yang dialami ibunya membuat sang ibu terpukul selama enam tahun.
"Dia selama tiga hari banjir air mata tentang ini. Dia berkata 'saya tidak percaya itu'," kata Andrew.
Bos penjualna dan pemasaran dari Slough, Berkshire, mengunggah status emosional di Facebook, di mana dia menggambarkan pengalaman ibunya sebagai hal 'mengejutkan dan memalukan'.
Unggahannya itu dibagikan lebih dari 1.500 kali.
Namun, dalam unggahan tersebut, Lavender dan Stone mengatakan sedang menyelidikai 'bagaikana kebijakannya dikomunikasikan', tetapi bersikeras bahwa staf memiliki pendekatan 'profesional dan peduli' terhadap pelanggan.
Direktur perusahaan, Bryan Nickless mengatakan, "kami sangat membantah klaim Nyonya Gibson bahwa dia diperlakukan seperti penderita kusta,". (metro.co.uk)
