Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ada Konferensi Tandingan IMF-WB Digelar di Bali, Mereka Bahas Hal Ini

Aliansi Konferensi Rakyat Global (People's Global Conference) atau Aliansi Gerakan Masyarakat Menentang IMF-WB menggelar aksi damai

Editor: Aldi Ponge
Tribun Bali/Busrah Ardans
Peserta aksi damai membawa berbagai tulisan yang berisi pesan tolak IMF-WB, Jumat (5/10/2018). 

TRIBUNMANADO.CO.ID -Aliansi Konferensi Rakyat Global (People's Global Conference) atau Aliansi Gerakan Masyarakat Menentang IMF-WB menggelar aksi damai di depan Kantor Polda Bali, Jumat (5/10/2018) siang.

Mereka pun berencana membuat konferensi tandingan terhadap pertemuan IMF-WB untuk mengedukasi masyarakat terhadap, apa, bagaiamana, dan dampak terhadap pertemuan tahunan tersebut. 

Juru bicara People's Global Conference, Helda Khasmy, menyebutkan pihaknya kumpulan dari 50 organisasi, baik lokal, nasional, sampai internasional, untuk melaksanakan kegiatan yang bersamaan tanggal 8-14 Oktober 2018 untuk menentang IMF-WB.

Baca: Pembunuhan Sadis, Pelaku Kanibal Libatkan Gadis Berusia 12 Tahun, Ini Alasannya

Konferensi tandingan ini digelar di RRI Denpasar.

"Ada organisasi dari perwakilan buruh, kaum tani, organisasi perempuan, organisasi masyarakat sipil lainnya dengan menghadirkan peserta 500-700 peserta," ungkap Helda, yang mengklaim pertemuan di RRI tersebut sudah mendapat izin Kapolda Bali.

Secara spesifik dalam pertemuan tandingan tersebut, Helda mengatakan akan membahasnya lebih dalam mengenai, apa, bagaiamana, dan dampak terhadap pertemuan IMF-WB itu.

"Kita bahas dampaknya, bagaimana mekanisme international finance institution ini mencengkram, menguasai secara ekonomi, politik dan budaya. Bagaimana skema kerjanya, apa sebenarnya jumlah hutang, bagaimana mereka mendistribusikannya, sampai kebijakan-kebijakan apa yang mereka buat, dan siapa yang diuntungkan. Kita juga akan melihat dampaknya di sektor tani, perempuan, suku bangsa minoritas serta kita punya workshop khusus pada sektor tersebut," jelasnya merincikan.

Pihaknya akan mengimbangi pertemuan IMF-WB.

Dan selama enam bulan isu tersebut disuarakan.

Bahkan sudah jauh hari, setahun yang lalu. Dan kini Helda mengaku persiapan kegiatan People's Global Conference sudah 90 persen.

Konferensi tandingan di RRI nanti bisa dihadiri semua pihak.

Hasil kajian pun akan disebarluaskan sebagai bahan edukasi kepada khalayak ramai.

Baca: Kisah Soekarno dan Soeharto yang Pernah Termakan Kabar Hoaks

"Kajian ini kita akan sebarluaskan kepada siapa saja. Semua orang harus tahu, dan akan tahu apa yang kita bicarakan. Dan terpenting mengundang semua pihak untuk hadir dalam acara People's Global Conference," tambah dia.

Selain itu ia menyebut akan ada banyak organisasi dari lokal hingga internasional yang akan menghadiri konferensi tersebut, maupun pakar -pakar ekonomi terkenal.

"50 organisasi yang akan datang levelnya sampai internasional yang juga mengkritisi kebijakan IMF-WB. Dari 20 negara akan ikut dan hasil kesimpulannya akan kita draft dan disebarkan. Yang utama organisasi-organisasi ini berjaringan langsung ke dunia internasional yang dalam hal ini menentang dominasi USA yang memiliki hak suara lebih banyak di IMF-WB," sebutnya.

Negara Asean akan lebih banyak hadir di IMF-WB, kata Helda, karena negara Asean merupakan negara yang mengimplementasikan kebijakan IMF-WB dan terkena dampak lebih besar dari pada negara-negara Eropa. (*)

TAUTAN AWAL: http://bali.tribunnews.com/2018/10/06/konferensi-tandingan-imf-wb-digelar-di-rri-denpasar-ini-yang-dibahas?page=all

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved