Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

1.571 Korban Meninggal Dunia: Masih Ada 1.000 Orang Hilang

Korban tewas akibat gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah bertambah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
NURHADI
Kepala Badan Sar Nasional (Basarnas) M. Syaugi meninjau langsung kondisi Hotel Roa-roa di Jl. Patimura, Kota Palu, Sulawesi Tengah, yang ambruk total akibat di guncang gempa 7,7 SR, Minggu (30/9/2018). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Korban tewas akibat gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah bertambah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga H+7 atau Jumat (5/10/2018) Pukul 16.00 WIB, jumlah korban meninggal yang berhasil ditemukan sebanyak 1.571 orang.

"1.571 korban meninggal dunia. Perinciannya 144 di Donggala, 1.352 di Palu, 62 di Sigi, 12 di Moutoung dan 1 orang di Pasang Kayu," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.

Sutopo mengatakan, kebanyakan korban meninggal akibat tertimpa reruntuhan bangunan saat gempa dan tsunami. Dari total jumlah korban meninggal, 1551 korban sudah dimakamkan. Sementara itu, BNPB juga menerima laporan sebanyak 2.549 orang mengalami luka berat dan masih menjalani perawatan di rumah sakit.

"Sebanyak 2.549 orang luka berat yang di rawat di rumah sakit dan 113 orang masih dinyatakan hilang," tuturnya.

BNPB, lanjut Sutopo memastikan jumlah korban masih akan terus bertambah. Hingga kemarin sebanyak 437 gempa susulan masih terus mengguncang Sulawesi Tengah.

"Gempa menurut BMKG, 437 gempang susulan dan intensitas nya semakin menurun ini masih berlangsung bisa 1000 gempa susulan, ini sifatnya normal," ujar Sutopo.
1000 Orang Masih Hilang

Korban meninggal dunia akibat gempa-tsunami di Palu dan sekitarnya telah mencapai 1.571 orang dan sebanyak 1.000 lainnya mungkin terkubur reruntuhan rumah dan bangunan.

Data mengenai korban meninggal dikemukakan juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho. Adapun jumlah korban terkubur dipaparkan Badan SAR Nasional (Basarnas).

"Kami memperkirakan ada lebih dari 1.000 rumah terkubur, jadi mungkin lebih dari 1.000 orang masih hilang," kata Yusuf Latif, Kasubbag Humas Badan SAR Nasional.

Kerusakan parah akibat gempa bumi terlihat di Perumnas Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10/2018). Gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah mengakibatkan 832 orang meninggal.
Kerusakan parah akibat gempa bumi terlihat di Perumnas Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10/2018). Gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah mengakibatkan 832 orang meninggal. ()

Yusuf merujuk pada kompleks perumahan Balaroa yang terimbas likuifaksi setelah gempa-tsunami menerjang Palu, pada 28 September 2018 lalu.

"Namun, kami masih belum yakin karena masih ada kemungkinan beberapa orang berhasil keluar," imbuhnya.
Sutopo dalam keterangan pers di Jakarta, hari Jumat (5/10) menyatakan angka korban yang masih dinyatakan hilang bervariasi.

Ada yang memperkirakan antara 500 hingga 1.000 orang. "Berapa pastinya, kami belum tahu, jadi kalau berdasarkan laporan atau penuturan warga yang selamat di sana, banyak (yang masih hilang). Berapa angka (pastinya), kami belum bisa menyampaikan," jelas Sutopo.

Pencarian antara lain dilakukan di di Hotel Mercure Palu. Di sini sekumpulan regu penyelamat Indonesia bekerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat asal Prancis, Pemadam Kebakaran Darurat Internasional, untuk mencari dan menemukan korban.

Mereka menggunakan beragam cara, termasuk mengutus anjing pelacak serta alat pendeteksi tanda-tanda kehidupan.
"Kemarin kami mendeteksi detak jantung dan tanda pernapasan, tapi tidak ada pergerakan. Itu artinya seseorang tak bergerak, terperangkap. Sekarang tidak ada sinyal," kata Philippe Besson, ketua lembaga Pemadam Kebakaran Darurat Internasional.

Perumahan Petobo Kota Palu, Sulteng, porak-poranda setelah diguncang gempa 7,7
Perumahan Petobo Kota Palu, Sulteng, porak-poranda setelah diguncang gempa 7,7 (Internet)

Diperpanjang

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved