Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gempa Palu

Iman Luar Biasa Izrael Teguhkan Warga Palu, Sang Opa Ternyata Pendeta

Izrael, bocah laki-laki korban bencana Palu dan Donggala yang berbincang dengan Presiden Jokowi, beroleh ketabahan hati dari pendidikan Kristen

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: David_Kusuma
Instagram /@jokowi / @@wahyuwiwoho
Presiden Joko Widodo dan Izrael 

TRIBUN MANADO.CO.ID, PALU - Izrael, bocah laki-laki korban bencana Palu dan Donggala yang berbincang dengan Presiden Jokowi, beroleh ketabahan hati dari pendidikan Kristen yang diperolehnya sejak kecil.

"Kakeknya adalah seorang hamba Tuhan, ayahnya yakni ko Erik dan ibunya sangat taat beribadah, dari mereka ia mendapatkan pendidikan agama," kata Juwita Agan, kerabat dekat keluarga Izrael.

Sebut Agan, Izrael dan saudari kembarnya Kim, beribadah dengan khusyuk saat ibadah pemakaman ibunya.

Keduanya bernyanyi dan berdoa, layaknya orang dewasa.
"Iman keduanya mirip orang dewasa, para pelayat begitu haru melihatnya," kata dia.

Menurut Agan, ayah dan saudari kembar Izrael sempat terluka pada kejadian itu. Luka cukup parah dialami Kim, kakinya luka-luka.

"Ko Erik luka-luka karena menyelamatkan keduanya," kata dia.

Di saat itu, kembali siswa kelas 2 SD Imanuel Palu ini menunjukkan iman tak biasanya itu.

"Ia selalu doakan kakaknya, tak pernah mengeluh, selalu katakan Tuhan pasti selamatkan keduanya," kata dia.

Menurut Agan yang juga korban bencana Palu mengaku banyak warga korban bencana beroleh keteguhan hati dari seorang bocah bernama Izrael.

"Sangat inspiratif, memberi kekuatan rohani," kata dia.

Dikatakan Agan, Izrael bersama ayah dan saudaranya kini sudah berada di luar Palu.
"Saya tak bisa sebutkan di mana karena ini privasi," ujar dia.

Diketahui dalam sebuah video, Izrael menceritakan obrolannya dengan Jokowi, yang ketika itu tengah meninjau proses evakuasi di sekitar Hotel Roa Roa.

Bocah berkaus biru-putih itu mengatakan, dirinya diminta kuat meski ibunya sudah tiada.

"Saya tidak boleh nangis, saya harus berani, mamaku sudah di atas sekali," kata Izrael.

"Mama sudah ada di surga, tapi saya tidak boleh nangis, saya harus berani," ujarnya lagi.

Sambil menatap ke atas, Izrael mengatakan, jika ia belajar dan bisa membaca, mamanya akan senang.

"Saya harus belajar, baru, membaca, mamaku senang sekali. Mama suka sekali," tutur Izrael.

"Kalau saya nangis, mamaku nangis juga," lanjutnya.(art)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved