Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kisah Perjuangan Atlet Paralayang Selamat dari Gempa Palu, Sempat Berpikir akan Meninggal

Atlet Paralayang yang selamat dari Gempa Palu, Hening Paradigma mengungkapkan perjuangannya untuk menyelamatkan diri.

Editor: Aldi Ponge
YouTube/Najwa Shihab
Atlet Paralayang Selamat dari Gempa Palu, Hening Paradigma 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Atlet Paralayang yang selamat dari Gempa Palu, Hening Paradigma mengungkapkan perjuangannya untuk menyelamatkan diri.

Ketika gempa terjadi, Hening sedang berada di dalam pusat perbelanjaan dan ingin menonton di bioskop.

"Saya berniat untuk refreshing," tuturnya dilansir dari kanal YouTube Najwa Shihab pada Kamis (4/10/2018).

Gempa yang pertama terjadi sekitar pukul 16.50 WITA dan guncangan tak begitu kencang, meski demikian ia merasa sudah khawatir.

Namun, melihat pengunjung di dalam mal tersebut biasa saja maka ia berusaha untuk tetap tenang.

"Udah lari keluar tapi orang lain masih tenang aja, jadi saya kembali lagi," paparnya.

Lalu, gempa kedua terjadi sekitar pukul 17.00 WITA, guncangan tak bertahap tapi langsung bergetar hebat.

"Disitu saya langsung berpikir akan meninggal. Tapi yang saya pikir meninggal di tempat atau di luar, sehingga saya memutuskan berusaha untuk keluar dari pusat perbelanjaan," imbuhnya.

Hening mengaku nekat untuk mencari jalan keluar karena adanya pikiran akan meninggal dunia.

Ia pun akhirnya menuju lantai bawah untuk keluar menggunakan eskalator yang telah mati.

"Turunnya pakai eskalator dan kondisi mal gelap, sinar matahari remang-remang. Anehnya enggak ada orang di eskalator dan lantai-lantai yang saya lewati," jelasnya.

"Analisa saya mereka lewat tangga darurat tapi saya engga sempat tangga darurat, jadi saya memutuskan untuk pakai eskalator di tengah guncangan gempa," sambungnya.

Saat tengah sampai di lantai dasar, Hening mengaku kebingungan mencari pintu keluar karena panik.

"Saya enggak tau pintu keluarnya dimana dan akhirnya saya ikut orang-orang ke lorong, alhamdulillah bisa keluar," katanya.

Sesaat setelah berhasil keluar, Hening mengaku kaget ketika melihat kondisi masjid di samping mal tersebut yang telah roboh.

"Saya melihat hal itu merasa bersyukur saya sempat selfie yang menunjukkan ditengah gempa, saya bisa survive," imbuhnya.

Setelah itu, warga sekitar berteriak ada air.

"Saat di luar mall, itu lautan manusia berlari sambil berteriak air-air sambil menuju pengungsian,”  tegasnya.

Lalu, Hening mengungkapkan menemukan sebuah mobil pick up kosong untuk evakuasi diri, ia juga membantu warga sekitarnya.

"Kita ke pengungsian. Ditengah jalan saya enggak memperkirakan benar-benar ada tsunami karena kita tak melihat gelombang. Bahkan saat Maghrib, lampu-lampu masih ada. Jadi, saya masih optimis kalau tsunami enggak sampai kota," ungkapnya.

Jokowi Kunjungi Palu

Tiba di Palu, Sulawesi Tengah Presiden Joko Widodo (Jokowi) disambut isak tangis korban gempa bumi dan tsunami.

Kedatangan Jokowi ke Palu untuk melihat kondisi Palu seusai diguncang gempa dan tsunami ini merupakan kunjungan kedua kalinya. 

Rombongan Jokowi tiba di Bandara Sis Al Jufri.

Setelah turun dari pesawat TNI Angkatan Udara, Presiden langsung bertemu korban gempa dan tsunami yang dirawat dan mengungsi di rumah sakit darurat di bandara ini.

Seluruh pasien ditemui dan disapanya satu per satu.

Dia juga mendengarkan keluhan yang disampaikan pasien dan keluarga.

Ketika melihat Jokowi, sejumlah korban yang melihatnya mendekat mencoba bangun dari tempat mereka berbaring.

Namun, Jokowi langsung mencegahnya, lalu mendekat dan menyalami mereka.

Presiden Jokowi lalu disambut isak tangis oleh seorang ibu saat menyalaminya.

Wanita ini membawa keluarganya untuk mendapat perawatan di luar daerah melalui Bandara Sis Al Jufri.

Seorang keluarga pasien yang lain dengan berkaca kaca juga mengucapkan terima kasih atas kedatangan Presiden.

"Terima kasih Pak Jokowi yang telah melihat kami di Palu," kata pria yang menjaga pasien.

Selama Jokowi berdialog dengan pasien, Iriana juga melakukan hal yang sama.

Presiden Jokowi juga mendapat penjelasan dari Kol CKM Ahmad Zumaro terkait kondisi kesehatan pasien yang ada di bandara ini.

Setelah menyalami semua pasien dan keluarga Presiden meninggalkan bandara menuju daerah yang parah terdampak gempa.

Telat Makan Siang

Presiden Joko Widodo beserta rombongan menyempatkan santap sore pada penghujung kunjungan kerjanya di Sulawesi Tengah, Rabu (3/10).

Sejak pagi hingga siang, Jokowi meninjau sejumlah lokasi terdampak bencana di Kota Palu dan Kabupaten Donggala.

Lalu, usai tinjauan, Kepala Negara memimpin rapat terbatas di Bandara Mutiara Sis Al Jufri.

Dari bandara, Jokowi tak langsung kembali ke Jakarta.

Menaiki kendaraan double cabin disopiri asisten ajudannya, Iptu Syarif, Jokowi bertolak menuju salah satu rumah makan di Kota Palu, yakni Warung Pangkep.

Presiden Jokowi tiba di rumah makan bertembok kayu papan itu pukul 16.15 WITA.

Ia terlebih dulu melaksanakan salat ashar di bagian belakang rumah makan itu sebelum bergabung dengan sejumlah menteri dan pejabat Istana yang menunggu di meja makan.

Ketika keluar dari ruangan salat, Jokowi sempat menyapa wartawan yang ikut dalam rombongan. 

"Pada belum makan kan dari pagi?" tanya Jokowi.

"Belum, Pak," jawab wartawan, kompak.

"Ya sama," ujar dia diiringi tawa. 

Ia kemudian duduk di antara Menteri Koordinator Pembangunan Manusia Puan Maharani dan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto.

Adapun, duduk mengelilingi meja makan, Menteri Sosial Agus Gumiwang, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono, Menteri Kesehatan Nila

Moeloek dan Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djonggala.

Jokowi mengatakan, makan siang 'terlambat' ini bukan tanpa maksud.

Sesuai arahan sebelumnya, Jokowi ingin roda perekonomian masyarakat di Palu segera bangkit.

"Dengan begini kan kita membangkitkan ekonomi di rakyat. Memang seharusnya begitu," ujar Jokowi.

Tak lama kemudian, semangkuk sop saudara khas Makassar tiba.

Asap mengepul dari permukaan mangkuk.

Dari Presiden, menteri, para pejabat lingkungan Istana hingga wartawan disajikan menu serupa, ditambah krupuk udang.

Wartawan sempat bertanya ke salah seorang pegawai rumah makan, apakah rumah makan itu sengaja dibuka hanya untuk makan sore Jokowi?

"Kami dari dua hari setelah gempa sudah buka," ujar dia.

Simak Videonya:

TAUTAN AWAL: http://jakarta.tribunnews.com/2018/10/04/sempat-berpikir-akan-meninggal-ini-perjuangan-atlet-paralayang-selamat-dari-gempa-dan-tsunami-palu?page=all

 
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved