Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gunung Soputan Status Waspada, Ini yang Dirasakan Warga Mitra, Hindari Ancaman Lava

Jaga jarak dilakukan guna menghindari ancaman leleran lava dan awan panas guguran.

Penulis: | Editor:
KOLASE TRIBUNMANADO/ISTIMEWA
Gunung Soputan 

TRIBUNMANADO.CO.ID -Gunung Soputan di Sulawesi Utara, Rabu (3/10/2018) menunjukkan aktivitasnya dan saat ini masuk dalam level III atau Siaga.

Pos Pengamatan Gunungapi Soputan dalam keterangannya mengimbau agar masyarakat agar tidak beraktivitas di dalam radius 1.5 km dari puncak Gunung Soputan.

Sementara itu warga Minahasa Tenggara (Mitra) mengaku belum merasakan dampak, meski begitu tetap waspada.

"Kita di sini belum merasakan dampak apa-apa, tapi kita tetap waspada, jika terjadi sesuatu akan cepat mengungsi," ujar Vandy warga Mitra.

Gunung Soputan yang dekat dengan Desanya membuat ia dan keluarga terus memantau perkembangan.

"Jadi kalu ada apa-apa kita segera bergegas ke luar," ungkapnya.

Ia pun berharap tak akan terjadi apa-apa. "Ya kita terus berdoa agar selalu dalam lindungan Tuhan," bebernya.

Gunung Soputan
Gunung Soputan ()

Hindari Ancaman Lava

Pos Pengamatan Gunungapi Soputan dalam keterangannya mengimbau agar masyarakat agar tidak beraktivitas di dalam radius 1.5 km dari puncak Gunung Soputan.

Di arah barat daya gunung warga diminta jaga jarak sejauh 2.5 km yang merupakan daerah bukaan kawah.

Jaga jarak dilakukan guna menghindari ancaman leleran lava dan awan panas guguran.

Warga juga diminta untuk mewaspadai terjadinya ancaman aliran lahar, terutama pada sungai-sungai yang berhulu di sekitar lereng Gunung Soputan, seperti Sungai Ranowangko, Sungai Lawian, Sungai Popang dan Londola Kelewahu.

"Jika terjadi hujan abu, masyarakat dianjurkan menggunakan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi terhadap gangguan saluran pernapasan.," demikian peringatan
Pos Pengamatan Gunungapi Soputan PVMBG

Gunung Soputan
Gunung Soputan ()

Abu Vulkanik Capai Minsel

Erupsi Gunung Soputan di Kabupaten Minahasa Tenggara, Rabu (3/10/2018) berdampak hingga Minahasa Selatan.

Abu vulkanik Gunung Soputan dilaporkan sudah mencapai kabupaten tersebut.

Dolvie Mangindaan, warga Kelurahan Ranomea, Kecamatan Amurang mengatakan pekarangan rumahnya sudah dipenuhi abu walaupun tidak menggangu aktivitasnya. Ia berharap pemerintah memperhatikan kesehatan warga.

"Pemerintah harus menyediakan masker agar kami tidak terserang gangguan saluran pernapasan. Semoga ini didengar oleh pemerintah," kata dia.

Seperti diketahui telah terjadi erupsi Gunung Soputan, Sulawesi Utara pada tanggal 03 Oktober 2018 pukul 08:47 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 4.000 m di atas puncak (± 5.809 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga coklat dengan intensitas tebal condong ke arah barat dan barat laut.

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 39 mm dan durasi kurang lebih 6 menit. Saat ini Gunung Soputan berada pada Status Level III (Siaga).

Debu Vulkanik Setinggi 2.000 Meter

Gunung Soputan di Minahasa Tenggara kembali mengalami erupsi dengan menyemburkan debu vulkanik setinggi 2.000 meter pada Rabu (2/10/2018) sekitar pukul 10.44. Wita.

Letusan pertama terjadi pada Rabu (3/10/2018) sekitar pukul 8.47 Wita.

Informasi yang dihimpun dari Pos Pemantau Gunung Soputan menyebutkan telah terjadi erupsi Gunung Soputan, Sulawesi Utara pada 03 Oktober 2018 pukul 10.44 Wita dengan tinggi kolom abu teramati ± 2.000 m di atas puncak (± 3.809 m di atas permukaan laut).

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah barat dan barat laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 37 mm dan durasi ± 2 menit.

Penampakan Gunung Soputan Minahasa Tenggara pada Sabtu (29/10/2017).
Penampakan Gunung Soputan Minahasa Tenggara pada Sabtu (29/10/2017). (Istimewa/PVMBG-BG-KESDM)
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved