Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gunung Anak Krakatau Keluarkan Lava Pijar

Gunung Anak Krakatau yang berada di Selat Sunda, Lampung Selatan, Lampung mengeluarkan lava pijar.

Editor: Siti Nurjanah
dok BNPB

TRIBUNMANADO.CO.ID - Gunung Anak Krakatau yang berada di Selat Sunda, Lampung Selatan, Lampung mengeluarkan lava pijar.

Akun Twitter bernama @kucingeksotik mengunggah sebuah video dari Gunung Anak Krakatau yang terlihat sedang mengeluarkan lava pijar yang menyentuh hingga lautan.

Tidak hanya itu, Gunung Anak Krakatau juga terdeteksi mengeluarkan gempa tremornya secara terus-menerus.

 "Gunung Anak Krakatau (GAK) yang berada di Selat Sunda, mengeluarkan lava pijarnya hingga menyentuh lautan. Bahkan, Gunung Anak Krakatau terdeteksi secara terus-menerus mengeluarkan gempa tremornya.

Perbanyak Doa Semoga Tidak Terjadi Hal-hal Yang Tidak Diinginkan amiin," tulis @kucingeksotik

Dilansir TribunTravel dari Wartakota (2/20/2018) lontaran lava pijar dari Gunung Anak Krakatau menuju ke segala arah, sementara aliran lava pijar ke arah selatan.

Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau yang diterima di Bandarlampung melaporkan hasil pengamatannya.

Periode pengamatan 1 oktober 2018 pukul 00.00 secara visual kondisi gunung berkabut, sedangkan asap kawah tidak teramati dan ombak laut tenang melaporkan terdengar juga suara dentuman dan getaran dengan itensitas lemah hingga kuat yang dirasakan di Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau.

Baca: Boyband iKON Ungkap Perasaannya Tampil di Closing Ceremony Asian Games 2018

Kegempaan dan tremor terjadi secara terus menerus dengan amplitudo 5-50 mm dan dominan 45 mm

Cuaca di sekitar Gunung Anak Krakatau terlihat cerah dan berawan

Angin bertiup lemah ke arah utara, timur laut, tenggara dan barat laut.

Suhu udara 26-32 derajat Celcius, kelembaban udara 59-97 persen dan tekanan udara 0-0 mmHg.

Diumumkan pula, tingkat aktivitas Gunung Anak Krakataumencapai Level II (Waspada).

Oleh karena itu masyarakat maupun wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawasan dalam radius 2 km dari kawah gunung.

Baca: Ada 2 Hujan Meteor yang Menyapa Langit Malam Oktober 2018

(TribunTravel.com/GigihPrayitno)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved