53 Tahun G30S PKI
53 Tahun G30S PKI, 2 Perwira Ini Diculik dan Dibunuh Bawahannya, Jenazah Mereka Nyaris tak Ditemukan
Nama Jenderal Katamso dan Kolonel Sugiyono seolah tak setenar para Jenderal lainnya. Bahkan kisah hidup mereka nyaris tak banyak yang tahu.
Penulis: Aldi Ponge | Editor: Aldi Ponge
22 Oktober 1965, Katamso dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki Yogyakarta. Katamso Darmokusumo diangkat menjadi Pahlawan Revolusi pada 19 Oktober 1965 atas Keppres No. 118/KOTI/1965.
Katamso yang saat itu berpangkat Kolonel pangkatnya dinaikkan menjadi Brigadir Jenderal. Sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009, gelar ini diakui juga sebagai Pahlawan Nasional.
Dia meninggalkan seorang Istri bernama Sriwulan Murni. Mereka memiliki tujuh anak terdiri lima laki-laki dan dua perempuan.
Sugiyono Tewas saat Cari Katamso
Kolonel Sugiyono ditemukan tewas bersama atasannya, Komandan Korem 072/Pamungkas, Brigadir Jenderal Katamso Darmokusumo di Yogyakarta.
Mungkin sosok Kolonel Sugiyono yang saat itu menjabat Kepala Staf Korem 072/Pamungkas tak setenar nama Jenderal korban pembunuhan sadis itu.
Atau bisa jadi tak banyak yang tahu sosok pahlawan revolusi yang satu ini.
Bahkan wikipedia pun hanya merilis data seadanya terkait pahlawan yang memiliki nama lengkap Raden Sugiyono Mangunwiyoto ini.
Baca: Hasil Forensik Korban G30S PKI: Tidak Ada Pencungkilan Mata Seperti dalam Film
Baca: Terungkap Kondisi para Jenderal Korban G30S PKI Saat Diruangan Forensik, Rahasia Dokter Lim
Kolonel Sugiyono dilahirkan dilahirkan di Gedaren, Gunung Kidul pada 12 Agustus 1926 dan meninggal pada usia 39 tahun. Dia menikahi seorang perawat RS Bethesda, Supriyati.
Mereka bertemu saat Kolonel Sugiyono dirawat ketika cedera bertugas di medan perang.
Mereka dikaruniai enam orang anak laki-laki dan satu perempuan yang merupakan anak bungsu yakni Sugiarti Takarina.
Sayangnya, Sugiarti Takarina tak pernah melihat langsung wajah sang ayah. Sugiarti lahir 20 hari setelah jasad sang ayah ditemukan atau sekitar sebulan setelah Kolonel Sugiyono diculik.

Padahal umumnya, nama anak diberikan oleh ayahnya sendiri. Tapi nama Sugiarti Takarina adalah pemberian Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno.
Saat ini, tak banyak lagi publik yang keberadaan anak-anak Kolonel Sugiyono. Mereka nyaris hilang dan dilupakan bangsa ini.
Nama mereka tak setenar anak-anak pahlawan revolusi lainnya.