Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gempa Palu

Arie Untung Ungkap Keprihatinannya Lewat Foto Nostalgia di Jembatan Ponulele yang Telah Runtuh

Presenter kondang Arie Untung mengungkapkan rasa prihatinnya terkait musibah yang menimpa masyarakat Sulawesi Tengah tersebut

Editor:
Instagram.com/@ariekuntung
Unggahan keprihatinan Arie Untung atas gempa yang menimpa Donggala, Sulawesi Tengah 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Rentetan ucapan keprihatinan dan belasungkawa terus mengalir terkait gempa dan tsunami yang terjadi di Donggala, Sulawesi Tengah, kemarin (28/9/2018).

Salah satunya datang dari presenter kondang Arie Untung yang baru saja mengungkapkan rasa prihatinnya terkait musibah yang menimpa masyarakat Sulawesi Tengah tersebut.

Melalui unggahan terbarunya pagi ini (29/9/2018), Arie Untungmengucapkan rasa prihatinnya lewat sebuah foto nostalgia di Jembatan Ponulele.

Ya, siapa sangka kalau Arie Untung dan sang Istri, Fenita Arie, sempat mengabadikan keceriaan mereka di jembatan yang juga dikenal dengan nama Jembatan Kuning tersebut.

Sayangnya, kini jembatan cantik ini runtuh akibat terjangan gelombang tsunami yang cukup dahsyat.

Foto tersebut, seperti yang diungkapkan oleh Arie Untung, diambil beberapa bulan sebelum musibah tsunami yang juga sempat melanda ibukota Sulawesi Tengah, Palu.

"Setiap waktu ada tempatnya, setiap tempat ada waktunya

"Beberapa bulan lalu kita masih berpose ceria di jempatan cantik ini, skrg jembatan cantik ini pun sudah tak ada," tulis akun Instagram @ariekuntung di kolom caption unggahannya.

Arie Untung mengungkapkan rasa prihatinnya betapa musibah tersebut bisa menghancurkan benda-benda kokoh semacam Jembatan Ponulele tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Arie Untung juga menjadikan momen ini sebagai ajang refleksi dan introspeksi diri.

"Bagi kami ini sebuah "alarm" jembastan sekokoh inipun dng mudahnya hancur begitu saja, apalagi mahluk lemah yg sedang berfoto diatas nya entah sampai kapan bertahan," lanjut Arie Untung.

Arie Untung juga berharap dalam kondisi seperti ini, masyarakat Indonesia bisa saling bahu-membahu membantu saudara-saudara setanah air yang sedang membutuhkan.

"Mudah2an semuanya mulai rangkulan, saling empaty, saling membantu.

"Kesampingkan perbedaan.

"Sesungguhnya saudara kita adalah yg tinggal dekat dng kita krn mereka lah yang paling dekat untuk membantu," tulisnya.

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved