Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ma'ruf Amin: Pak Mahfud Itu Warga NU

Ma'ruf Amin sempat bertemu dengan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD saat bersilaturahim ke kediaman keluarga Presiden ke-4 RI

Editor: Indry Panigoro
Calon Wakil Presiden, Maruf Amin tiba untuk menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (12/8/2018). Selain pasangan Jokowi-Maruf Amin, pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno juga akan menjalani pemeriksaan kesehatan pada hari Senin 13 Agustus. Pemeriksaan kesehatan tersebut merupakan satu diantara syarat wajib yang diberlakukan KPU bagi capres dan cawapres untuk mengikuti Pilpres mendatang.(KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG) 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Calon wakil presiden Ma'ruf Amin sempat bertemu dengan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD saat bersilaturahim ke kediaman keluarga Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, Rabu (26/9/2018).

Kedatangan Ma'ruf untuk bertemu istri Gus Dur, Sinta Nuriyah, dan keluarganya.

Mahfud ikut mendampingi istri Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid, saat bersilaturahim dengan Ma'ruf Amin.

Seusai pertemuan, Ma'ruf sempat meluruskan isu soal hubungan yang tidak baik antara dirinya dengan Mahfud MD setelah Joko Widodo mengumumkan cawapres pendampingnya pada Pilpres 2019.

Nama Mahfud sempat disebut-sebut sebagai calon kuat pendamping Jokowi. Namun, Jokowi akhirnya memilih Ma'ruf Amin.

"Nah kebetulan juga ketemu Pak Mahfud, kan sepertinya ada yang mengaduk. Kami enggak ada apa-apa, kami sesama warga NU. Bagi saya Pak Mahfud itu warga NU, tak ada isu yang seperti ini-itu," ujar Ma'ruf.

Ma'ruf mengatakan, setelah pengumuman cawapres, Mahfud tetap berkomitmen untuk bersama-sama membangun Indonesia.

Ia mengatakan, Mahfud akan tetap saling mendukung terkait pencalonannya sebagai cawapres di Pilpres 2019.

"Karena itu saya juga mohon maaf kalau ada isu-isu yang tidak baik dan kami sama-sama memenangkan dan membangun Indonesia lebih baik dan maju, karena itu kami saling mendukung," kata Ma'ruf.

Pada kesempatan yang sama, Mahfud mengungkapkan bahwa dalam pertemuan itu, Ma'ruf menegaskan PBNU tidak pernah membeda-bedakan warganya.

Menurut Mahfud, tidak ada pembedaan antara NU kultural maupun struktural.

"Tadi disepakati tidak ada lagi apa namanya saling ejek, ada NU kultural, NU struktural, karena satu semua. Struktural itu pelayan kultural, yang kultural itu penyangga yang struktural. Sehingga ke depannya tidak ada lagi pengotakan," kata Mahfud.

 
 
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved