Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Rayakan Hari Bahasa Isyarat Internasional, Anggota Komunitas Tuli Berkumpul di Lapangan Yamaha

Ratusan orang yang tergabung dalam Komunitas Tuli berkumpul di Lapangan Yamaha, Jalan Panglima Sudirman

Editor:
Tribun Jatim
Ratusan Penderita Tuna Rungu Berkumpul dalam Festival Bahasa Isyarat di Surabaya 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ratusan orang yang tergabung dalam Komunitas Tuli berkumpul di Lapangan Yamaha, Jalan Panglima Sudirman, Surabaya pada Minggu (23/9/2018).

Mereka hadir dalan gelaran Bertajuk ‘Dengan Bahasa Isyarat, Semua Orang Terlibat’ sekaligus memperingati Hari Bahasa Isyarat Dunia.

Mereka berkumpul dan bersosialisasi bersama dengan menggunakan bahasa isyarat.

Gelaran ini diinisiasi oleh the World Federation of the Deaf (WFD), sebuah organisasi dunia yang mewakili  sekitar 70 juta orang tuli di seluruh dunia sejak September 1958 di Roma, Italia.

Sebelumnya, PBB menamakan peringatan tersebut dengan Hari Tuli Internasional, tetapi tahun ini diganti dengan Hari Bahasa IsyaratInternasional.

“Tujuannya supaya tidak hanya orang tuli saja yang terlibat, akan tetapi juga orang normal juga ikut terlibat, itu tagline-nya. Jadi kita bisa berkomunikasi,” kata Ketua Panitia Acara Elenora Moningka, Minggu, (23/9/2018).

Selain dari Surabaya, peserta juga datang dari berbagai daerah di Jawa Timur, seperti Malang, Gresik, Sidoarjo, dan Tulungagung.

Tidak hanya teman tuli, relawan dari teman dengar juga ikut membantu kegiatan tersebut.

Khusus pada peringatan hari ini, berbagai kegiatan dilakukan, seperti jalan sehat, lomba kostum, tampilan pantomim, dan papermop.

“Mereka ingin menunjukkan kreativitas mereka sebagai bukti bahwa mereka ini bisa. Otomatis hari ini merupakan hari besar mereka dimana mereka bangga berbahasa isyarat, bangga sebagai orang tuli, dan mereka ingin menunjukan eksistensi mereka,” lanjutnya.

Nora menambahkan, eksistensi mereka ini menunjukkan bahwa tidak ada kesenjangan terhadap orang tuli.

Artinya penderita tuna rungu tetap bisa bersaing dengan orang normal.

“Namun mereka ini bahasanya saja yang berbeda. Kalau saya menggunakan Bahasa Isyarat kalau Anda menggunakan Bahasa Indonesia,” tandasnya.

Simak video berikut ini :

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved