5 Kastil Kosong dan Ditinggalkan Beserta Kisah Latar Belakangnya

TRIBUNMANADO.CO.ID - Corvin Castle yang ada di Huneodara, Rumania menjadi terkenal berkat film horor supranatural The Nun

Selain Corvin Castle alias Kastil Corvin, ada banyak kastil di Rumania.

Bicara tentang kastil, ada begitu banyak kastil kuno yang tersebar di berbagai sudut di dunia.

Baca: Berikut Luapan Kesedihan Warganet Dengar Kabar Path Ditutup

Setiap kastil pun punya kisah tersendiri.

Termasuk kastil-kastil yang telah puluhan atau ratusan tahun kosong dan ditinggalkan.

Kali ini TribunTravel.com telah merangkum 5 kastil kosong dan ditinggalkan beserta kisah latar belakangnya dari laman This is Insider.

1. Bannerman Castle (Beacon, New York, AS)

Bannerman Castle pernah berfungsi sebagai gudang senjata untuk Frank Bannerman, agen amunisi Skotlandia di New York City, AS.

Frank dan istrinya akhirnya membangun rumah mewah seperti kastil yang terletak di Pulau Pollepel di Sungai Hudson, dan tinggal di sana selama musim panas.

Nama Frans Bannerman masih bisa dilihat di dindingnya meskipun ledakan bubuk mesiu pernah terjadi pada 1920, beberapa kebakaran, dan perubahan kepemilikan.

Pengunjung dapat mengikuti tur pulau ini dengan menaiki perahu atau kayak.

Baca: Ini Dia, Pelopor Awal Rumah Makan Padang di Indonesia

2. Gwrych Castle (North Wales, Inggris)

Gwrych Castle dibangun pada awal 1800-an sebagai rumah Lloyd Hesketh Bamford-Hesketh.

Konon, Ratu Victoria pernah mengunjungi kastil ini sekali sebelum naik tahta.

Gwrych Castle memiliki 128 ruangan, termasuk 28 kamar tidur, sebuah aula luar, aula dalam, dua kamar asap, ruang makan, ruang tamu, ruang biliar, ruang studi kayu ek, dan sejumlah kamar untuk para pelayan.

Selama Perang Dunia II, Gwrych Castle menampung 200 pengungsi Yahudi

Kemudian kastil ini dibuka untuk umum sebagai taman hiburan lengkap dengan kebun binatang.

Gwrych Castle dibeli beberapa tahun yang lalu dengan maksud untuk diubah menjadi gedung opera dan hotel mewah, tetapi rencana ini tidak pernah terwujud.

Baca: 6 Mitos Kehamilan yang Banyak Dipercaya Masyarakat

3. The Ruins (Kota Talisay, Filipina)

Legenda mengatakan, Don Mariano Ledesma Lacson, seorang baron gula yang memiliki perkebunan di abad ke-20, membangun kastil ini untuk mengenang istrinya yang meninggal saat mengandung anak ke-11 mereka, menurut Atlas Obscura.

Bangunan itu kabarnya sengaja dibakar oleh militer AS untuk mencegah Jepang menggunakannya sebagai pangkalan selama Perang Dunia II.

Namun, hingga kini dinding reruntuhannya masih berdiri.

Baca: 5 Lokasi Kawah Gunung Api yang Indah di Seluruh Dunia, di Indonesia Tak Kalah Keren

4. Heidelberg Castle (Heidelberg, Jerman)

Bangunan Heidelberg Castle dibangun pada 1300.

Namun, Pangeran Ruprecht III mengubahnya menjadi tempat tinggal kerajaan yang digunakan selama 400 tahun.

Sampai 1764, kastil ini disambar petir dan sebagian besar bangunannya rusak.

Penduduk sekitar Heidelberg Castle pun mulai menggunakan batu-batu kastil untuk membangun rumah mereka sendiri.

Hingga akhirnya, Count Charles de Graimberg mulai merestorasi reruntuhan pada 1800.

Sebagian besar dari Heidelberg Castle memang sudah ditinggalkan, tetapi kastil ini masih bisa dipakai sebagai tempat pernikahan.

Baca: 7 Makanan Khas Korea Selatan yang Sering Muncul di Serial Drama Korea

5. Fasil Ghebbi

Dikelilingi oleh dinding hampir sepanjang 3.000 kaki, Fasil Ghebbi adalah kota benteng di abad 16 dan 17.

Di dalamnya ada istana, perpustakaan, dan gereja.

Kaisar Ethiopia, Fasilides tinggal di sana, dan Fasil Ghebbi menjadi pusat pemerintahan Ethiopia hingga 1864, menurut UNESCO.

Kota ini rusak akibat upaya konservasi yang salah antara 1930 dan 1936.

Namun, UNESCO sudah memulai perbaikan kembali dengan upaya konservasi yang lebih tepat pada 1990-an.

Upaya konservasi Fasil Ghebbi hingga kini masih berlangsung.

Artikel ini telah tayang di Tribuntravel.com dengan judul Mengenal 5 Kastil Kosong dan Ditinggalkan di Dunia Beserta Kisah Latar Belakangnya, http://travel.tribunnews.com/2018/09/15/mengenal-5-kastil-kosong-dan-ditinggalkan-di-dunia-beserta-kisah-latar-belakangnya?page=all.
Penulis: Rizkianingtyas Tiarasari
Editor: Ambar Purwaningrum