Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pernah Berkuasa di Dunia, 4 Hal yang Bikin Kekaisaran Romawi Runtuh

Sebuah adalah entitas politik yang berkuasa di Italia saat ini dengan Roma sebagai pusat pemerintahannya.

Editor: Aldi Ponge
Net
Tower Kerajaan Romawi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebuah adalah entitas politik yang berkuasa di Italia saat ini dengan Roma sebagai pusat pemerintahannya.

Walaupun kota Roma telah berdiri sejak tahun 753 SM, perlu waktu 500 tahun untuk meneguhkan kekuasaannya hingga melewati semenanjung Italia.

Namun imperium paling legendaris dalam sejarah ini pun akhirnya runtuhjuga.

Ilustrasi

Dilansir dari History.com, berikut 4 penyebabnya:

Baca: Lihat Kepribadian Temanmu dari Caranya Pegang Ponsel

1. Invasi oleh musuh

Bangsa Romawi mengalami pemberontakan Jerman di akhir abad keempat, kemudian pada tahun 410 Raja Visigoth Alaric berhasil menjarah kota Roma.

Pada 476, pemimpin Jermanik Odoacer melancarkan pemberontakan dan menggulingkan Kaisar Romulus Augustulus.

Sejak saat itu, tidak ada kaisar Romawi yang akan memerintah lagi dari sebuah pos di Italia.

Kemudian banyak orang mengutip tahun 476 sebagai tahun ketika Kekaisaran Barat mengalami pukulan mematikan.

Baca: 2.357 PNS Koruptor Dipastikan akan Dipecat, Paling Lambat Desember 2018

2. Kesulitan ekonomi dan terlalu bergantung pada tenaga kerja budak

Ketika Roma diserang oleh pasukan dari luar, mereka juga runtuh dari dalam karena krisis keuangan yang parah.

Pada saat yang sama, kekaisaran diguncang oleh defisit tenaga kerja.

Sebuah pukulan lebih lanjut terjadi pada abad kelima, ketika Vandal mengklaim Afrika Utara dan mulai mengganggu perdagangan kekaisaran dengan berkeliaran di Mediterania sebagai bajak laut.

Dengan ekonomi yang goyah dan produksi komersial dan pertaniannya menurun, Kekaisaran mulai kehilangan cengkeramannya di Eropa.

Baca: Kisah Penumpang Grab di Manado Melahirkan dalam Taksi, Ibu-Anak Bisa Naik Gratis Seumur Hidup

3. Bangkitnya Kekaisaran Timur

Nasib Roma Barat sebagian disegel pada akhir abad ketiga, ketika Kaisar Diocletian membagi Kekaisaran menjadi dua bagian.

Yakni Kekaisaran Barat yang duduk di kota Milan, dan Kekaisaran Timur di Byzantium, yang kemudian dikenal sebagai Konstantinopel.

Pembagian itu membuat kekaisaran lebih mudah diatur dalam jangka pendek, tetapi seiring waktu kedua bagian itu terpisah.

Timur dan Barat gagal bekerja sama secara memadai untuk memerangi ancaman dari luar, dan keduanya sering berselisih tentang sumber daya dan bantuan militer.

Ketika jurang melebar, Kekaisaran Timur yang sebagian besar berbahasa Yunani tumbuh dalam kekayaan sementara orang Barat yang berbahasa Latin turun ke dalam krisis ekonomi.

Yang paling penting, kekuatan Kekaisaran Timur berfungsi untuk mengalihkan invasi Barbar ke Barat.

Struktur politik Barat akhirnya hancur pada abad kelima, tetapi Kekaisaran Timur bertahan dalam beberapa bentuk selama seribu tahun sebelum dikalahkan oleh Kekaisaran Ottoman pada tahun 1400-an.

4. Melemahnya legiun Romawi

Seiring berjalannya waktu, susunan legiun yang dulu perkasa mulai berubah.

Tidak dapat merekrut tentara yang cukup dari warga negara Romawi, kaisar seperti Diokletianus dan Konstantin mulai menyewa tentara asing bayaran untuk menopang tentara mereka.

Sementara tentara asingini dapat menjadi prajurit yang ganas, mereka hanya memiliki sedikit atau bahkan tidak punya kesetiaan kepada kekaisaran yang mengakibatkan perlawanan.

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved