Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Prabowo Dapat Cerita Sofa Bolong: Safari ke Rumah Kelurga Gus Dur

Bakal calon presiden, Prabowo Subianto, terus melakukan safari politik. Kali ini Prabowo mengunjungi rumah keluarga

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Fransiskus Adhiyuda/Tribunnews.com
Prabowo di rumah Gus Dur 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Bakal calon presiden, Prabowo Subianto, terus melakukan safari politik. Kali ini Prabowo mengunjungi rumah keluarga KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), di Jl Warung Sila, Ciganjur, Jakarta Selatan, Kamis (13/9).

Prabowo mengaku punya kedekatan yang sangat baik dengan keluarga Gus Dur. Kedekatan itu terjalin sejak lama lantaran rumah kakeknya, Margono Djojohadikoesoemo, bertetangga dengan keluarga Gus Dur di kawasan Matraman, Jakarta Pusat.

"Rumah keluarga Gus Dur itu persis di sebelah kakek saya, satu pagar di Taman Amir Hamzah, dulu Taman Matraman. Di situ hubungan antar keluarga sangat baik. Bahkan waktu eyang putri saya meninggal, yang menyalatkan adalah ibunda Gus Dur, ibu Sholehah Wahid Hasyim," kata Prabowo.

Pernyataan Prabowo itu diamini istri Gus Dur, Sinta Nuriyah, yang menyebut kedua orangtua Prabowo, Soemitro Djojohadikoesoemo dan Dora Marie Sigar, dekat dengan ayah Gus Dur, Wahid Hasyim. Menurut Sinta, saking kagumnya pada sosok Wahid Hasyim, orangtua Prabowo menamakan anaknya mirip dengan nama Hasyim.

"Orangtua Prabowo itu dekat dengan Pak Wahid Hasyim. Adiknya Prabowo diberi nama Hasyim. Orangtua Pak Prabowo sangat mengagumi Wahid Hasyim. Begitu dekat," ujar Sinta. Tak pelak Prabowo mengungkapkan rasa syukurnya bisa mengenal Gus Dur.

Saat bertemu Sinta Wahid, Prabowo Subianto memberikan salam sembari mencium tangan sang tuan rumah."Ibu sehat," tanya Prabowo.

Di awal pertemuan, Sinta bercerita soal kursi sofa yang kulitnya bolong di ruang tamu. Kepada Prabowo, Sinta bercerita kursi sofa bolong itu merupakan peninggalan Gus Dur yang selalu duduk lesehan saat menerima tamu.

Lagi-lagi Prabowo memberikan salam kepada Sinta saat tengah perbincangan tentang kursi sofa peninggalan Gus Dur. Kali ini, salam Prabowo kepada Sinta atas permintaan awak pewarta foto yang ingin mengabadikan momen pertemuan itu dari jarak dekat.

Perbincangan mengenai sofa bolong itu bermula ketika Prabowo bertanya soal kursi itu. "Ini kursinya bolong mengapa," tanya Prabowo kepada putri Gus Dur Yenny Wahid.

Yenny Wahid
Yenny Wahid (humas BNPT)

Batal diperbaiki

Prabowo juga terlihat memegang bagian yang bolong di kursi sofa warna cokelat itu. Yenny Wahid yang menyambut kedatangan Prabowo menjawab singkat. "Nanti biar Ibu (Sinta Nuriyah Wahid) yang cerita," kata Yenny.

Sinta bercerita yang membuat kursi sofa itu bolong adalah almarhum Gus Dur. Presiden ke-5 RI itu selalu menyambut tamu secara lesehan. Saat berbincang dengan para tamu, jari tangan Gus Dur selalu menggaruk kulit kursi sofa tersebut.

Karena kebiasaan tersebut, akhirnya kulir kursi sofa jadi bolong. "Saat belau lagi menerima tamu, tangannya sambil begini-begini (menggaruk), akhirnya robek seperti itu," cerita Sinta.

Sinta sempat berencana memperbaiki sofa tersebut. Namun, niat itu dibatalkan lantaran orang-orang terdekat melarang, alasannya untuk mengenang sosok Gus Dur. "Semua orang melarang niat saya mengubah (memperbaiki) kursi itu," tutur Sinta.
Prabowo terlihat memegang sofa itu sambil menepuk-nepuk.

Di rumah keluarga Gus Dur, Prabowo sempat bertemu dengan juru bicara keluarga Gus Dur, Wahyu Muryadi. Mereka sempat melontarkan canda. Pasalnya, Wahyu yang merupakan mantan Pemimpin Redaksi Majalah Tempo sering memberitakan Prabowo.

"Dulu sempat di Tempo kan," tanya Prabowo. "Iya, sekarang sudah pensiun," jawab Wahyu. "Dulu sering nyerang-nyerang saya. Telepon-telepon," tambah Prabowo. "Saya senang diserang-serang," lanjut Prabowo.

Tak Mungkin Dukung Khilafah

Prabowo Subianto berang ketika dirinya disebut ingin mengubah dasar negara Pancasila dengan khilafah. Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) itu menegaskan komitmennya untuk menjaga Pancasila sebagai dasar negara RI.

Untuk itu, dia meminta masyarakat tidak perlu khawatir soal isu dirinya akan mengubah Pancasila sebagai dasar negara. "Ada juga yang bertanya, Prabowo ini mendukung dan akan mengubah Pancasila menjadi khilafah.

Ya saya kira ini sesuatu yang menggelikan, saya mentertawakan," kata Prabowo Subianto. seusai bersilaturahi dengan keluarga KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Jalan Warung Sila, Ciganjur, Jakarta, Kamis (13/9).

Prabowo juga menyampaikan kekhawatiran itu muncul dari akar rumput.Meski begitu, ia memastikan sebagai seorang prajurit TNI telah disumpah untuk terus membela tanah air berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

"Jadi tidak mungkin saya keluar dari Pancasila. Yang saya inginkan adalah menegakkan Pancasila secara murni. Jadi bukan Pancasila sebagai mantra tapi dijalankan," jelas Prabowo.

Ketua Umum Partai Gerinda ini juga menegaskan paham khilafah merupakan propaganda picik yang bisa menyesatkan masyarakat.

"Masalah khilafah itu adalah menurut saya propaganda yang sebetulnya picik tapi berbahaya karena rakyat bisa terpengaruh," ungkap Prabowo.

Dalam kesempatan itu Sinta berpesan agar Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 berlangsung sejuk. Dia berharap tidak ada gesekan selama pilpres dan pemilu legislatif.

"Saya hanya berharap pesta demokrasi saat ini harusnya dijadikan ajang kerukunan antarsemua anak bangsa bukan tempat saling menghujat, menjelekkan, atau untuk mencaci-maki. Tapi untuk merekatkan tali persaudaraan, karena tujuannya untuk NKRI. Itu pesan saya," katanya.

Mengenai dukungan keluarga Gus Dur, Yenny Wahid mengatakan sampai detik ini masih menimbang-nimbang. Dia mengatakan dukungan akan ditentukan seusai pemaparan visi-misi capres-cawapres.

"Jadi kalau NU sudah pasti ada mekanisme sebelum buat keputusan. Pada 23 (September) kita mendengar dulu visi-misi para calon seperti apa. Karena yang dikemukakan pada publik itu janji yang harus ditunaikan," katanya. (tribunnetwork/yud)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved