Kisah Penumpasan G30S PKI, Ketika Semua tak Terkontrol, Kolonel Dibunuh, Keadaan Sempat Kacau
Beberapa minggu setelahnya, memang masih terjadi pelawanan oleh Pemuda Rakyat, namun ini hanyalah insiden-insiden yang tak terkait satu sama lain.
Inilah perlawanan terorganisir PKI DI Jawa Tengah untuk terakhir kalinya.
Beberapa minggu setelahnya, memang masih terjadi pelawanan oleh Pemuda Rakyat, namun ini hanyalah insiden-insiden yang tak terkait satu sama lain.
Dengan demikian pada 23 Oktober Gestapu di Jawa Tengah telah habis.
Jalan lapang tersedia bagi RPKAD untuk memulai “pembersihan” komunis.
Karena Jawa Tengah terlalu luas dan padat bagi RPKAD, “Kami memutuskan,” kata Sarwo Edhie, “untuk mendukung warga sipil yang anti-komunis agar ikut membantu. Di Solo kami mengumpulkan para pemuda, dari kelompok nasionalis, organisasi religius (muslim). Kami memberi mereka pelatihan selama dua atau tiga hari, kemudian menugasi mereka untuk membunuh orang-orang komunis.”
Dan mulailah banjir darah pasca G30S.
Suatu tragedi kemanusian yang menjadi makin parah dan tidak terkendali sekaligus menjadi pelajaran sejarah karena melibatkan warga sipil dan ormas-ormas yang dipersenjatai. (Intisari-Online.com)