Rupiah Melemah, Penjualan Barang di Sulut tak Terpengaruh Dolar, Ternyata Ini Penyebabnya
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Ternyata Penjualan Barang di Sulut tak Terpengaruh Dolar
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Aldi Ponge
“Kalau di sini belum ada kenaikan, hargannya masih normal,” jelas Dev, sapaan pemilik counter HP di perbatasan Desa Molibagu dan Popodu.
Lanjut dia, harga barang dari distributor di Kota Manado belum ada perubahan, sehingga harga jual di Bolsel normal.
“Saat ini mungkin belum, tapi bisa jadi besok-besok naik,” ujarnya. Kata Devi, bahan elektrik tetap akan normal jika harga bahan bakar minyak (BBM) dan harga bahan pokok (Bapok) tidak naik. “Dampaknya belum terasa,” ucap Devi.
Helmi Imbang, pedagang ponsel lainnya, mengaku harga produk tetap normal.
“Untung-untungan satu hari ada yang beli,” jelasnya.
Baca: Penerimaan CPNS 2018 Ada 238.015 Lowongan, Ini Rinciannya
Ibu yang menjual berbagai jenis seluler ini mengaku, peningkatan jumlah pembeli nanti ketika memasuki hari raya. Selama ini banyak yang pilih berbelanja barang elektronik ke Kotamobagu.
“Di sini rata-rata pedagang jual barang elektronik campuran dan sampai saat ini belum ada kenaikan sama sekali,” ujar dia.

Ia setiap bulan mengambil stok ponsel dari Manado kemudian didagangkan di Bolsel. “Pada intinya yang penting cukup untuk makan, dari produsen juga hargannya normal,” katanya.
Belum signifikan pengaruh kenaikan dolar terhadap sektor otomotif. Harga unit mobil saat ini masih normal, tidak naik atau turun.
“Untuk penjualan kendaraan baru, harganya tidak naik hanya saja penjualannya nanti akan berkurang karena kondisi ekonomi yang kurang bagus sehingga daya beli masyarakat turun,” kata Roy Adung, Kepala Cabang Mitsubishi Motor PT Bosowa Berlian Motor Manado, Kamis (6/9/2018).
Baca: Penerimaan CPNS 2018 untuk Pendidik 122.454 Kuota, Ini Nilai Minimal yang Harus Diraih
Ia menjelaskan, harga kendaraan akan naik jika terjadi force majeure. Harga otomotif ada penetapan dan hitungan.
“Semua kendaraan Mitsubisi di sini produksi lokal dengan sperepart yang berasal dari Indonesia sebagian besar. Ada beberapa jenis seperti truk Fuso yang sperepart dari luar, tapi tidak banyak pembelian. Saat ini, pembelian yang banyak jenis Expander dan Pajero,” katanya.
Inri Ratag, Chief Sales Honda Martadinata 2 Manado menjelaskan, harga mobil masih stabil. Bahkan, daya beli masyarakat masih tinggi, meski sedang ada gejolak kurs rupiah.
“Tapi tidak menutup kemungkinan akan naik, karena barang-barang atau komponen kendaraan masih ada yang diimpor. Seperti suku cadang, produksi unit kendaraan sperepart dan material dari luar,” kata Inri.
Meski nilai tukar rupiah melemah, harga jual kendaraan mengikuti harga pabrik. Kalau dari harga pabrik naik pasti daerah akan mengikuti.