Inilah 8 Adab dan Doa Khusus Pulang Haji, Berlaku Juga untuk Kerabat
Adab pulang haji bagi para jemaah haji juga telah ditulis dalam sejumlah kitab dan tidak hanya berlaku bagi jemaah saja,
TRIBUNMANADO.CO.ID - Adab pulang haji bagi para jemaah haji juga telah ditulis dalam sejumlah kitab dan tidak hanya berlaku bagi jemaah saja, tetapi juga keluarga atau kerabatnya.
Imam An-Nawawi menulis tema haji dan umrah secara khusus melalui karyanya Al-Idhah fi Manasikil Hajj.
Di akhir karyanya ini, Imam An-Nawawi menulis sejumlah hal yang perlu diperhatikan terkait proses perjalanan pulang jamaah haji dan keluarga yang menyambutnya di tanah air.
Baca: Najwa Shihab 20 Tahun Tak Mengemudi, Ini Ekspresinya Saat Ditantang Kendarai Mobil oleh Boy William
Menurutnya, sejumlah hal yang perlu diperhatikan saat perjalanan pulang haji itu sebenarnya sudah disebutkan di awal karyanya terkait awal perjalanan jamaah haji.
Tetapi ada beberapa tambahan yang perlu diperhatikan.
اعلم أن معظم الآداب المذكورة في الباب الأول في سفره مشروعة في رجوعه من سفره ويزاد هنا آداب
Artinya, “Ketauhilah, mayoritas adab yang tersebut pada bab pertama perihal awal perjalanan haji juga disyariatkan pada proses perjalanan pulang dari ibadah haji. Tetapi di sini ada sejumlah tambahan adab,’” (Lihat An-Nawawi, Al-Idhah fi Manasikil Hajj, [Beirut, Darul Fikr: tanpa catatan tahun], halaman 247).
Sejumlah hal yang perlu diperhatikan, kata Imam An-Nawawi, terdiri atas delapan hal.
Baca: Ramalan Zodiak Minggu (2/9/2018), Gemini Jangan Merasa Tertekan, Sagitarius Saatnya Liburan
1. Bertakbir 3 kali
Pertama, sunnah meneladani Rasulullah SAW, yaitu bertakbir sebanyak 3 kali sepulang naik haji bila melewati jalan menanjak atau perbukitan.
Setelah takbir, jamaah haji dianjurkan membaca doa yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim berikut ini:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ، وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ، آيِبُوْنَ تَائِبُوْنَ عَابِدُوْنَ، سَاجِدُوْنَ لِرَبِّنَا حَامِدُوْنَ، صَدَقَ اللهُ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ
Lâ ilâha illallâhu wahdahû lâ syarîka lahû, lahul mulku, wa lahul hamdu, wa huwa ‘alâ kulli syai’in qadîrun. Âyibûna, tâ’ibûna, ‘âbidûna, sâjidûna li rabbinâ, hâmidûn. Shadaqallâhu wa‘dah, wa nashara ‘abdah, wa hazamal ahzâba wahdahû.
Artinya, “Tiada tuhan selain Allah yang esa. Tiada sekutu bagi-Nya. Segala puji bagi-Nya. Dia kuasa atas segala sesuatu. (Kami) kembali, bertobat, menyembah, bersujud kepada Tuhan kami, dan memuji. Maha benar Allah akan janji-Nya, menolong hamba-Nya, dan menghancurkan pasukan musuh sendiri.”
Imam Muslim juga meriwayatkan dari Sahabat Anas RA bahwa Rasulullah bersama para sahabatnya sepulang haji membaca doa ini sepanjang jalan hingga tiba di kota kediaman, Kota Madinah. Berikut ini doanya:
آيِبُوْنَ تَائِبُوْنَ عَابِدُوْنَ، سَاجِدُوْنَ لِرَبِّنَا حَامِدُوْنَ
Âyibûna, tâ’ibûna, ‘âbidûna, sâjidûna li rabbinâ, hâmidûn.
Artinya, “(Kami) kembali, bertobat, menyembah, bersujud kepada Tuhan kami, dan memuji.”
Baca: 5 Tradisi Perayaan Malam Satu Suro, 1 Muharram 1440 Hijriah, Ada Kirab Kebo Bule di Solo
2. Titip Amanah untuk Keluarga
Kedua, jamaah haji yang belakangan pulang dianjurkan mengamanatkan jamaah haji yang pulang lebih dahulu untuk mengabarkan kepada keluarga jamaah di kampung halaman agar kedatangan mereka yang belakangan tidak tampak mendadak.
3. Baca Doa Khusus
Ketiga, ketika mendekat dengan kota kediaman, jamaah haji disarankan membaca doa sebagai berikut:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهَا وَخَيْرِ أَهْلِهَا وَخَيْرِ مَا فِيْهَا وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَمِنْ شَرِّ أَهْلِهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا
Allâhumma innî as’aluka min khairihâ, wa khairi ahlihâ, wa khairi mâ fîhâ. Wa a‘ûdzu bika min syarrihâ, wa syarri ahlihâ, wa syarri mâ fîhâ.
Artinya, “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan kota ini, kebaikan penduduknya, dan kebaikan apa yang ada di dalamnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan kota ini, kejahatan penduduknya, dan kejahatan apa yang ada di dalamnya.”
Sebagian ulama menganjurkan jamaah haji membaca doa berikut ini:
اللَّهُمَّ اجْعَلْ لَنَا بِهَا قَرَارًا أَوْ رِزْقًا حَسَنًا اللَّهُمَّ ارْزُقْنَا جَنَاهَا وَأَعِذْنَا مِنْ وَبَاهَا وَحَبِّبْنَا إِلَى أَهْلِهَا وَحَبِّبْ صَالِحِيْ أَهْلِهَا إِلَيْنَا
Allâhummaj‘al lanâ bihâ qararan, au rizqan hasanan. Allâhummarzuqnâ janâhâ, wa a‘idznâ min wabâhâ, wa habbib shâlihî ahlihâ ilainâ.
Artinya, “Ya Allah, jadikanlah ketetapan bagi kami pada kota ini atau rezeki yang baik. Ya Allah, anugerahilah kami buahnya (buah di kota ini), lindungilah kami dari wabahnya, tanamkan cinta di hati kami kepada penduduknya, dan tanamkan cinta di hati penduduk yang saleh di kota kepada kami.”
Baca: Inilah 4 Pasukan Elit Paling Mengerikan di Dunia, Latihannya Paling Sadis
4. Masuk ke Kampung Pagi Hari
Desa Keempat, bila tiba di kota kediaman pada malam hari, jamaah haji tidak dianjurkan memasuki kediamannya seketika.
Mereka disarankan memasuki desanya pada pagi hari.
5. Salat di Masjid Baru ke Rumah
Kelima, ketika tiba di desa atau kompleks kediamannya, jamaah haji dianjurkan mencari masjid terdekat dan shalat dua rakaat di dalamnya sebelum pulang ke rumah.
Sampai di rumah, mereka juga dianjurkan untuk menunaikan shalat dua rakaat, berdoa, dan bersyukur kepada Allah.
Baca: Live Streaming Penutupan Asian Games 2018 di Vidio.com, SCTV, Indosiar pada Minggu (2/9/2018)
6. Doa Khusus untuk Kerabat Jemaah
Keenam, keluarga, kerabat, kolega, atau tetangga yang menyambut kepulangan jamaah haji dianjurkan membaca doa berikut ini:
قَبَّلَ اللهُ حَجَّكَ، وَغَفَرَ ذَنْبَكَ، وَأَخْلَفَ نَفَقَتَكَ
Qabballallâhu hajjaka, wa ghafara dzanbaka, wa akhlafa nafaqataka.
Artinya, “Semoga Allah menerima ibadah hajimu, mengampuni dosamu, dan mengganti pengeluaranmu.”
Mereka juga dianjurkan untuk mendoakan jamaah haji yang baru pulang dari tanah suci dengan doa berikut ini:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْحَاجِّ وَلِمَنِ اسْتَغْفَرَ لَهُ الحَاجُّ
Allâhummaghfir lil hâjj, wa li man istaghfara lahul hâjj.
Artinya, “Ya Allah, ampunilah dosa jamaah haji ini dan dosa orang yang dimintakan ampun oleh jamaah haji ini.”
Baca: MotoGP Italia 2018 Sirkuit Misano, Inilah Jadwal Siaran Langsung (Live) Trans7
7. Doa Memasuki Rumah
Ketujuh, ketika memasuki rumah dan menemui keluarganya, jamaah haji disarankan membaca doa berikut ini:
تَوْبًا تَوْبًا، لِرَبِّنَا أَوْبًا، لَا يُغَادِرُ حُوْبًا
Tauban, tauban, li rabbinâ awban, lâ yughâdiru hûban.
Artinya, “Kami sungguh memohon pertobatan. Kepada Tuhan kami, kami kembali, tobat yang tidak menyisakan dosa.”
8. Kualitas Hidup setelah Jadi Haji
Kedelapan, jamaah haji yang pulang dari tanah suci seyogianya menjalani hidup lebih baik dari sebelumnya.
Kualitas hidup yang lebih baik dari segi ibadah, sikap terhadap orang lain, dan sikap terhadap alam semesta, menjadi tanda penerimaan ibadah haji.
Baca: Inilah Perang Terlama dalam Sejarah yang Berakhir dengan Kehancuran untuk Kedua Negara
Semua amalan ini tidak sepenuhnya dengan relevan mengingat kompleksitas situasi, waktu perjalanan pulang, kemajuan teknologi informasi terkait kirim kabar, dan situasi kampung halaman jamaah haji asal Indonesia. Tetapi sebagian besar adab yang disebutkan oleh Imam An-Nawawi ini masih relevan bagi jamaah haji sekarang ini. Wallahu a‘lam. (Alhafiz K/nu.or.id)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul 8 Adab dan Doa Khusus Pulang Haji yang Mesti Diamalkan, Berlaku Juga untuk Kerabat dan Penjemput, http://wartakota.tribunnews.com/2018/09/02/8-adab-dan-doa-khusus-pulang-haji-yang-mesti-diamalkan-berlaku-juga-untuk-kerabat-dan-penjemput?page=all.
Editor: Suprapto