Cerita Paulus Cepat Menduniakan Ajaran Kristus: Begini Analisanya
Ajaran Yesus Kristus begitu cepat tersebar di dunia. Padahal waktu itu alat komunikasi belum secanggih sekarang.
Hingga kemudian, dia bertemu Ananias, murid Yesus yang tinggal di Damaskus. Ananias sendiri mendatangi Paulus setelah menerima firman Tuhan.
Begitu menjumpai Paulus, Ananias berkata, "Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus. Bukalah matamu dan melihatlah!"
Maka, Paulus bisa melihat lagi. Lantas Ananias berkata bahwa Paulus telah dipilih oleh Allah untuk mewartakan ajaran Yesus. Ananias lalu berkata, " Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!"
Sejak pembaptisan itu, kehidupan Paulus berubah. Dia menjadi pengikut ajaran Yesus yang taat sekaligus berperan menyebarkan ajarannya ke Roma. Dari Roma, ajaran Yesus kemudian menyebar ke seluruh dunia.
Hartman yang juga salah satu pendiri Planetary Science Institute mengungkapkan, cerita dalam Kisah Para Rasul tersebut sebenarnya bisa diuraikan secara ilmiah. Apa yang dilihat dan didengar oleh Paulus dalam perjalanannya ke Damaskus mungkin bukan keajaiban.
Adanya pernyataan bahwa kilatan cahaya yang dilihat Paulus lebih terang dari matahari, membuat Hartman menyimpulkan bahwa yang dilihat oleh santo itu adalah ledakan meteor seperti di Chelyabinsk tahun 2013. Ledakan meteor itu memang lebih terang dari matahari.
Sementara itu, diceritakan juga bahwa Paulus dan teman-temannya kemudian rebah ke tanah.
Hal itu kemungkinan besar terjadi karena adanya gelombang kejut setelah ledakan meteor yang dalam kasus Chelyabinsk menghancurkan jendela rumah.
Alkitab, kata Hartman, punya penjelasan berbeda-beda antar-satu bagian dengan lainnya tentang suara yang didengar Paulus.
Ada yang menyatakan bahwa suara itu milik Yesus, tetapi ada juga yang menyatakan cuma noise. Nah, noise ini memang terjadi setelah ledakan meteor.
Terakhir, kebutaan yang dialami Paulus mungkin juga bukan keajaiban, menurut Hartman.
Kebutaan sementara bisa memang bisa terjadi ketika manusia melihat secara langsung ledakan meteor. Kebutaan sementara itu dikenal dengan fotokeratitis.
"Pada dasarnya, itu adalah sunburn pada kornea mata. Begitu sembuh, maka akan mengelupas," kata Hartman seperti dikutip New Scientist, Rabu (22/4/2015).
Sinar UV pada ledakan meteor memang bisa mengakibatkan kulit terbakar dan mengelupas serta kebutaan sementara.
"Detail (cerita dalam Alkitab) benar-benar cocok dengan bola api (ledakan meteor) sekelas Chelyabinsk atau Tunguska," kata Hartman. Ledakan meteor di Tunguska terjadi pada tahun 1908.