Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sembako Ternate-Nusa Utara Tertahan di Bitung: ASDP Belum Izinkan Fery Beroperasi

Pelayaran di Sulawesi Utara terdampak cuaca ekstrem. Sebanyak 200 truk bermuatan tujuan Nusa Utara dan Ternate tertahan

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
tribun manado/infografis:norman
Infografis gelombang laut dan rute fery dari Pelabuhan Bitung. 

Tapi sejauh ini, gelombang tinggi di Sitaro belum berdampak pada keberangkatan kapal dari Manado. Kapal tetap berjalan sesuai jadwal keberangkatan. Ia menambahkan untuk jadwal Senin, Rabu dan Jumat menggunakan kapal cepat.

Penyeberangan tunda
Berapa bulan terakhir, perairan Sulut alami beberapa peristiwa kecelakaan. Terbaru KM Bandeng yang memuat beberapa kendaraan rute Ternate-Bitung alami kecelakaan.

Pelabuhan Ulu Siau, Kabupaten Sitaro belum terlihat adanya kegiatan kapal penyeberangan. Seperti amatan tribunmanado.co.id, tidak ada aktivitas kapal fery.

Petugas di Kantor Unit Kelas III Pelabuhan Ulu Siau membenarkan. “Memang akibat gelombang tinggi yang terjadi berapa hari kemarin membuat jadwal kapal penyeberangan terganggu menuju Sitaro dan sekitarnya,” kata Laurens Luminda, pelaksana harian Kepala Kantor Unit Kelas III Pelabuhan Ulu Siau, Kamis kemarin.

Namun kata dia, terinformasi tinggi gelombang sudah menurun. “Perlu diketahui juga oleh masyarakat, kapal motor penyeberangan ada Lokongbanua dan Lohoraung. Yang satu masuk dok, jadi tinggal satu. Sementara berapa hari gelombang tinggi (kapal) tidak dapat berlayar,” katanya lagi.

Sebab lanjut dia, pihak syahbandar tidak mau ambil risiko. “Untuk kapal penumpang tujuan Manado masih normal,” tambahnya.

Lanjut dia, memang sesuai jadwal, Selasa kemarin, ada pelayaran, namun sampai saat ini belum terlihat. Di Mustofa, petugas Kantor Unit Kelas III Pelabuhan Ulu Siau, mengatakan, saat ini, sudah ada penurunan tinggi gelombang. “Untuk laporan terbaru tinggi gelombang dari 0,75 meter-1,5 meter,” katanya.

Terpisah, penjual tiket kapal penyeberangan juga membenarkan belum ada kapal beroperasi. “Kita dapat surat edaran nanti tanggal 24 Agustus ada kapal. Ini karena gelombang tinggi, dan juga peristiwa tengelamnya KM Bandeng,” ungkap petugas tiket. Sementara di sekitar Pelabuhan Ulu Siau sudah ada truk yang menunggu kapal menuju Bitung.

Penumpukan Truk di Bitung Belum Berdampak Terhadap Barang Di Sitaro

Meskipun adanya penumpukan kendaraan berupa truk di Pelabuhan Bitung dengan tujuan Tagulandang dan Siau, akibat jadwal terganggu karena gelombang tinggi, namun sejumlah pengusaha di Siau mengaku belum berdampak pada stok barang yang ada.

Seperti pengakuan dari ko Rusni yang merupakan pengusaha bahan bangunan, bahwa belum ada dampak terkait adanya penumpukan kendaraan.
“Sejauh ini belum ada pengaruh, karena bahan bangunan stok masih ada,” kata Rusni.

Sementara itu Ronal salah satu pengusaha juga mengatakan, mereka juga mengunakan kapal dari tujuan Manado-Siau.
“Jadi dengan penumpukan kendaraan penyeberangan belum bererti terhadap barang yang kami jual,” katanya.

Karena kata dia, meskipun kondisi gelombang tinggi namun untuk kapal Manado-Siau tetap berlayar.

robert winerungan
robert winerungan (istimewa)

Harga Barang Akan Melonjak

Robert Winerungan, Dosen Fakultas Ekonomi Unima mengatakan, pelayaran terganggu akibat gelombang tinggi berdampak akan pada distribusi barang. Keterlambatan sangat berdampak pada harga barang. (Barang) akan menjadi mahal. Meski baru satu hari adanya keterlambatan tetap saja sudah memberikan dampak bagi harga barang.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved