Sekitar 200 Kendaraan Tujuan Nusa Utara dan Ternate Tertahan di Pelabuhan ASDP, Ini Penyebabnya
Sekitar 200 kendaraan pengangkut barang masih tertahan di Pelabuhan Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Bitung.
Penulis: Alpen_Martinus | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Sekitar 200 kendaraan pengangkut barang masih tertahan di Pelabuhan Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Bitung.
Kebanyakan truk tersebut akan menuju Ternate, Melonguane, dan Talaud.
"Kami sudah sekitar tiga Minggu di pelabuhan ASDP sini menunggu kapal berangkat," ujar Ronal Toar, Ketua Persatuan Sopir Truk Lintas Bitung Halmahera, Kamis (23/8).
Ia menjelaskan, selama ini tidak pernah kejadian seperti itu, baru ini saja. Biasanya mereka diangkut oleh Kapal Gorango dan Forlink.
Menurutnya, saat ini ada sekitar 200 mobil yang tertahan di pelabuhan, ada yang bertujuan ke Ternate dan Wilayah Melonguane dan Talaud.
Banyak mobil yang memuat Sembako, juga bahan bangunan. "Kalau itu tidak akan rusak, namun ada yang muat telur, ada dua truk yang terpaksa dijual lantaran belum jadi berangkat, dan ada satu truk yang rusak telur muatannya," ujar dia.
Mereka hanya meminta agar pihak ASDP menyiapkan angkutan alternatif agar mereka bisa segera berangkat.
"Ada sopir yang sudah pulang ke Ternate dan meninggalkan mobil mereka di sini karena sudah kehabisan uang," kata dia.
"Kami sudah lama menunggu di sini, penjelasan dari ASDP hanya cuaca buruk," jelas Dedi Sopir.
Selama tiga minggu mereka menunggu kepastian keberangkatan, mereka kehabisan uang makan.
"Kami diberikan bos uang makan untuk satu Minggu, kalau seperti ini kami keluarkan uang sendiri," jelasnya.
Mereka biasa tidur di mobil yang terparkir di Pelabuhan.
"Untuk mandi ada tempat di kantor ASDP, juga di kapal bisa," jelasnya.
Selain itu, pendapatan mereka juga berkurang, sebab mereka digaji untuk sekali perjalanan. Biasanya Rp 1,5 juta per perjalanan.
"Kalau kendaraan kami diam akan rusak," jelas dia.
Ia memuat minyak kelapa dan snack. "Kalau bisa ada kapal bantuan untuk tanggulangi, sebab kami sudah terlalu lama menunggu," jelas dia.
Hal yang sama dirasakan oleh Riven Sasue sopir mobil yang akan membawa kendaraan ke Lirung.
