Keluarga Histeris Lihat Tiga Jenazah: Dump Truck Masuk Jurang di Bitung
Isak tangis pecah di Ruang Jenazah Rumah Sakit Umum Daerah Manembo-Nembo, Kota Bitung, Selasa (21/8/2018)
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Isak tangis pecah di Ruang Jenazah Rumah Sakit Umum Daerah Manembo-Nembo, Kota Bitung, Selasa (21/8/2018) malam. Keluarga dan kerabat tak kuasa menahan tangis begitu ketiga jenazah korban kecelakaan lalu lintas, Novita Makakombo (23), Berce Laburung (59) dan Joutje Manoppo (58) tiba di rumah sakit.
Novita dan Berce adalah warga Kelurahan Pancuran, Kecamatan Lembeh. Sedangkan Joutje, sopir dump truck asal Kota Manado. Ketiganya meninggal dunia usai kecelakaan dump truk merah DB 8255 LB yang dikemudikan Joutje.
Mobil itu dari Kota Bitung dan hendak membawa pasir batu (sirtu) ke Pancuran untuk pekerjaan jalan. Saat tiba di Papusungan naik lima orang yang akan menumpang ke Papusungan.
Yulita Masuara (27), istri dari Ale duduk di depan, sebelah sopir. Sementara di belakang ada Ale, Novita Makakombo (23) dan seorang perempuan bernama Berce.
Ceritanya korban Berce dan Novita baru saja kembali dari ibadah pemakaman di Kelurahan Madidir. Saat kembali mereka menumpang mobil dump truk yang memuat sirtu menuju Pancuran. Namun malang menimpa mereka.
Tiga jenazah itu dibawa menggunakan mobil ambulans yang dikawal petugas Polsek dan Koramil Lembeh.
Maria Siolangen, ibu dari Novita meratapi kepergian anaknya tersebut. “Aduh kasihan.., Ita sudah tinggalkan mama. Mama sudah tak akan panggil lagi Ita. Ita juga sudah tak akan panggil lagi mama,” katanya sambil menangis.
“Kasihan.., Ita sudah tak akan minta uang ke mama. Kasihan mama sudah tak bisa urus kalau sakit. Kasihan kita punya anak,” katanya.
Herman Makakombo, ayah dari Novita mengatakan, sangat terkejut mendengar anaknya mengalami kecelakaan bahkan hingga meninggal dunia. “Saya di kebun, dan memang anak saya ini sudah tinggal sendiri lantaran sudah berkeluarga, tapi saya tahu dia mau ke acara duka,” jelasnya.
Tangisan kesedihan juga pecah dari Rosalia Manoppo lantaran ayahnya Joutje, sopir dump truk tersebut juga ikut meninggal dunia pada kejadian nahas itu. “Aduh papi kasihan, kenapa begini. Kita punya papi kasihan,” katanya sambil menangis.
Sementara itu, Veronika Maskara anak dari korban Berce terlihat menangis tersedu di luar ruang jenazah RSUD Manembo-Nembo. Ia tak menyangka, pertemuannya hari itu adalah hari terakhir bersama ibunya.
“Mama tidak bilang apa-apa, cuma saya tahu mau pergi ke duka di Madidir,” katanya. Tiga jenazah tersebut kemudian satu per satu dibersihkan kemudian dirawat dan dimasukkan ke dalam peti, untuk dibawa ke rumah duka. Kapolsek Lembeh Iptu Rudolf Lumandung mengatakan, sementara diduga kecelakaan terjadi karena rem blong.

Mobil Terguling Sejauh 25 Meter
Warga Desa Pancuran, Kecamatan Lembeh Selatan, Kota Bitung dikejutkan dengan kecelakaan di jalan menurun desa tersebut, Selasa (21/8) pukul 17.00 Wita.
Kapolsek Lembeh, Iptu Rudolf Lumandung menjelaskan, kecelakaan dialami dump truck merah DB 8255 LB yang dikemudikan Joutje Manoppo, warga Manado.
Mobil itu dari Bitung dan hendak membawa sirtu ke Pancuran untuk pekerjaan jalan. Saat tiba di Papusungan, naik lima orang yang akan menumpang ke Pancuran.
Duduk di depan bersama sopir, Yulita Masuara (27) dan istri dari seorang penumpang lain bernama Ale. Sementara di belakang ada Ale, Novita Makakombo (23) dan seorang perempuan bernama Berce Laburung (58). “Mereka naik di atas muatan sirtu,” ujarnya.
Awalnya mobil berjalan normal, namun saat tiba di tikungan jalan menurun, rem diduga blong dan sopir membanting stir ke ke kanan sehingga terguling ke jurang.
“Mobil terguling sekitar 25 meter, dan tertahan karena terkena pohon kelapa, mobil jadi remuk, sebab terkena pohon saat terguling,” jelasnya.
Penumpang di belakang terlempar. Warga yang mendengar informasi tersebut bersama Polsek Lembeh dan Koramil langsung ke lokasi untuk melakukan evakuasi terhadap para korban.
Akibat kejadian tersebut, tiga orang termasuk sopir meninggal dunia, sementara tiga lainnya mengalami luka parah. Tiga orang yang meninggal yaitu Novita Makakombo (23), Berce Laburung (59) warga Pancuran, dan Joutje Manoppo (58) sopir warga Manado.
“Posisi sopir tertindas pohon kelapa dan mobil, dan memang sudah meninggal dunia di lokasi,” ujarnya.
Sementara tiga orang yang masih hidup yaitu Ale bersama istrinya, dan Yulita Masuara. “Ale dan istrinya sudah dirujuk ke Malalayang, sementara Yulita di RS Manembo-Nembo Bitung,” ujarnya. Sementara tiga korban meninggal dunia langsung dibawa ke ruang jenazah RS Manembo-Nembo Bitung. (amg)