Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mayat di Kaki Dian

Polres Minut Masih Enggan Jelaskan Kasus Kematian Sofianti, Ada Apa?

Kapolres Minahasa Utara AKBP Alfaris Pattiwael masih enggan menyampaikan penyebab kematian korban tersebut

Penulis: Alpen_Martinus | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO/ALPEN MARTINUS
Rumah dukan Sofianti Andirael (15) di Kawangkoan, Minut 

Laporan Wartawan Tribun Manado Alpen Martinus

TRIBUNMANADO.CO.ID - Meski jenazah Sofianti Andirael (15) jenazah yang ditemukan di seputaran lokasi Kaki Dian Minahasa Utara beberapa waktu lalu sudah dimakamkan, namun proses hukum masih terus dilakukan oleh Polres Minut.

Meski begitu, Kapolres Minahasa Utara AKBP Alfaris Pattiwael masih enggan menyampaikan penyebab kematian korban tersebut dengan alasan masih dalam proses penyidikan.

Baca: Kasus Penemuan Mayat Tanpa Identitas di Kaki Dian, Polres Minut Tetapkan NT Sebagai Tersangka

"Masih dilengkapi lagi, supaya saat diekspos tidak ada lagi yang kurang, nanti kami akan jelaskan di konfrensi pers setelah 17 Agustus," jelasnya.

Ia menjelaskan memang untuk hasil otopsi sudah diterima dari tim forensik.

"Tinggal ada beberapa hal lain yang masih kita lengkapi," ujarnya.

Sementara tersangka saat ini sementara ditahan oleh penyidik Polres Minahasa Utara.

Baca: Mayat Tanpa Identitas di Kaki Dian Diyakini Anaknya, Meiske Harap Jenazah Secepatnya Dibawa Pulang

Oma Martha 2 Kali Pingsan

Tangis Martha Kaumba pecah saat jenazah sang cucu Sofianti Andirael akan dibawa ke pemakaman, Rabu (15/08/2018).

Jenazah korban Sofianti Andirael kemudian dibawa ke pemakaman baru Desa Kawangkoan dan untuk dimakamkan di sana.

 
Saat akan dibawa ke pemakaman itulah, tangis Oma Martha pecah. Wajar saja, lantaran itu adalah cucu kesayangannya yang dirawatnya sejak kecil.

"Dari masih bayi sudah dengan kami tinggal di kebun, nanti selesai sekolah SD baru dia tinggal dengan orangtuanya," kata dia sambil terisak-isak.

Baca: Diduga Jasad Anak Mereka, Pasangan Suami Istri Ini Minta Jenazah yang Ditemukan di Kaki Dian Minut

Sempat dua kali pingsan oma Martha saat jenazah akan dibawa menggunakan mobil ambulans, setelah prosesi peletakan bunga.

"Dia sudah seperti anak saya sendiri, bahkan dia panggil saya mama," kata dia.

Sejak sudah masuk SMP, cucu kesayangannya tersebut jarang datang."Dia datang cuma minta uang," jelasnya.

Sofianti merupakan cucu yang baik, dan selama hidup seperti kebanyakan anak lainnya.

Baca: Polisi Periksa Dua Saksi terkait Mayat Tanpa Identitas di Kaki Dian Minut

Korban dibunuh?

Meiske Andirael ibu korban mengatakan bahwa menurut keterangan dari kepolisian bahwa anaknya tersebut menjadi korban tindak kriminal.

"Katanya dibunuh," jelasnya.

Ia menambahkan, bahwa semua barang bukti pakaian korban, termasuk sandal yang digunakan korban sudah diserahkan ke polisi.

Sementara itu, dari Polres Minahasa Utara menjelaskan bahwa mereka sementara lakukan pengembangan terkait kasus tersebut.

"Kami belum bisa ekspos, soalnya masih tahapan pengembangan. Sebab kami baru terima hasil otopsi juga. Namun untuk tersangka masih kita tahan dan periksa kembali," jelas AKP Aprizal Nugroho SIK Kasat Reskrim Polres Minut melalui Kanit Reskrim Aiptu Melky Pontoh, pada Rabu kemarin

Korban di Mata temannya

Meninggalnya Sofianti Andirael (15) yang jenazahnya ditemukan di seputaran Kaki Dian Minahasa Utara, menyisakan duka, rekan sekolahnya di SMP Negeri I Kalawat.

Mereka nampak datang bersama para guru untuk melakukan ibadah penghiburan kepada keluarga.

Via Makasese siswa kelas 8 yang sering bersama Sofia sejak kecil mengaku sangat senang bergaul dengan almarhumah.

"Saya adik kelasnya, tapi saya pergi dan pulang bersama dengan dia, kami sering main bersama," jelas dia.

Biasa mereka main hp bersama, kadang mandi di kolam bersama.

"Dia senang sekali bercanda, dan suka buat kami tertawa," jelas dia.

Ia mengaku bertemu dengan korban pada hari Jumat pada bulan Juni.

"Dia dengan pacarnya," jelasnya.

Mereka tak menyangka jika teman mereka tersebut sudah meninggal dunia.

"Kami kira dia hanya pergi ke mana, ternyata sudah meninggal," katanya.

Via teringat saat mereka bermain bersama waktu masih SD."Dia tidak pernah membedakan temannya,makanya saya senang berteman dengan dia," tuturnya.

Martha Diamanti juga teman seangkatan mengaku sangat kehilangan sahabatnya tersebut.

"Sofianti sangat baik, suka menyapa, dan sering bercanda dengan kami," katanya.

Mereka kebanyakan tak percaya kejadian tersebut merenggut nyawa sahabat mereka tersebut.

"Kami sangat kehilangan sekali, tidak ada lagi yang membuat kami selalu tertawa, tidak ada lagi yang senang tarik kemeja, tarik tas, tarik dasi kami," ujarnya sembari meneteskan air mata.

Ia bahkan tak tega melihat peti jenazah sahabatnya tersebut.

"Pernah pada 2016 kami ikut gerak jalan, kami rebutan air. Bahkan saat ulang tahun dia bilang supaya jangan lupa kalau sudah selesai sekolah," jelasnya.

Para guru Sofianti di SMP Negeri I Kalawat juga merasa kehilangan murid mereka.

"Kami kaget mendengar kabar itu, sehingga kami langsung kemari," jelasnya.

Sebab saat kejadian, sementara libur kenaikan kelas.

"Itu pas libur panjang makanya kami baru tahu saat masuk sekolah," kata Olga Kalangi guru SMP Negeri I Kalawat.

Ia mengatakan, bahwa Sofianti sudah tercatat sebagai siswi kelas sembilan, lantaran sudah naik kelas.

Raport milik Sofianti diserahkan ke orang tua, juga sekolah menyerahkan sumbangan duka dari sekolah.

Sebelumnya, warga Minut dihebohkan dengan penemuan mayat tanpa identitas di kawasan Kaki Dian Minut pada Selasa (17/7/2018).

Belakangan terungkap korban adalah Sofianti Andirael warga Desa Kawangkoan Kecamatan Kalawat, Minahasa Utara.

Korban dikabarkan hilang sejak 18 Juni 2018. Menurut kesaksian saudaranya, korban saat itu bersamanya dan dua pria datang ke kaki dian Minut. 

Saat malam tiba, mereka pulang. Korban membonceng motor bersama tersangka NT. Namun saat pulang mereka terpisah, dan itu merupakan pertemuanmya terakhir dengan korban.

Tersangka NT dihadapan polisi mengaku mereka alami kecelakaan saat jalan pulang dari kaki dian. Namun, dia takut memberitakan kejadian tersebut. 

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved