Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan Kapal

Inilah 4 Fakta Kecelakaan Kapal KMP Bandeng di Perairan Loloda

KMP Bandeng karam di perairan Loloda Kepulauan, Kabupaten Halmahera Utara, pada hari Rabu (15/8/2018).

Editor: Aldi Ponge
Ilustrasi gelombang 

TRIBUNMANADO.CO.ID - KMP Bandeng karam di perairan Loloda Kepulauan, Kabupaten Halmahera Utara, pada hari Rabu (15/8/2018).

45 orang berhasil diselamatkan dan 6 orang masih dalam pencarian tim SAR gabungan.

Berikut sejumlah fakta terkait tenggelamnya kapal feri KMP Bandeng.

1. 6 masih hilang, 45 penumpang selamat

Setelah berhasil menyelamatkan 45 penumpang KMP Bandeng, tim SAR masih bekerja keras mencari 6 orang yang belum ditemukan. 

“Setelah melakukan pendataan dari korban yang on board di kapal bahwa masih ada 6 orang korban yang belum ditemukan yaitu 5 ABK dan 1 penumpang,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Ternate, Muhammad Arafah, Rabu (15/8/2018).

Seperti diketahui, KMP Bandeng dilaporkan karam di perairan Loloda Kepulauan Halmahera Utara, Maluku Utara, pada Selasa (14/8/2018). 

2. Kapal nelayan bantu evakuasi korban 
 

Saat KMP Bandeng karam, sejumlah kapal nelayan datang untuk menyelamatkan para korban selamat.

Kurang lebih 17 orang berhasil diselamatkan oleh para nelayan di perairan Loloda Kepulauan.

Selain itu, KN Pandudewanata juga datang untuk mengevakuasi 28 orang dari liferaft.

Setelah itu, para korban dibawa ke Ternate untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan.

“Tadinya sebagian akan dievakuasi ke Tobelo Kabupaten Halmahera Utara, dan sebagian ke Ternate. Namun kabar terakhir dari ASDP Ternate semuanya dibawa ke Ternate dulu,” kata Muhammad Arafah.

3. Dihantam gelombang tinggi di perairan Loloda Kepulauan

Petugas mendapat informasi, Kapal KMP Bandeng tenggelam di laut pada Selasa (14/8/2018).

KMP Bandeng tersebut berangkat dari Tobelo, Halmahera Utara dengan tujuan Bitung, Sulawesi Utara. 

“Kami dapatkan informasi awalnya pada hari Selasa (14/8/2018) sekitar pukul 15.30 WIT dari Kepala ADSP Ternate Pak Wisnu bahwa KMP Feri Bandeng Bertolak dari Tobelo menuju Bitung pukul 22.20 WIT," tutur Muhammad Arafah.

Usai mendapat informasi awal, petugas segera melakukan pencarian dan memastikan posisi KMP Bandeng.

Petugas sempat hilang kontak dengan KMP Bandeng.

“Belum tahu apakah tenggelam atau berlindung di pulau-pulau, Basarnas lagi menuju ke lokasi. Tapi tadi sekitar jam 11 kami hilang kontak dan setelah itu belum ada kontak lagi dengan kami,” kata Kepala ASDP Tenate Wisnu Tjahjono ketika dihubungi Kompas.com

4. Telepon dari salah seorang penumpang selamat

Pada Selasa (14/8/2018), Komandan Pos SAR Tobelo menerima telepon dari salah seorang penumpang bernama Erwin Mahasari yang menginformasikan KMP Bandeng karam di perairan Loloda.

Informasi awal, Kapal KMP Bandeng berangkat dari Tobelo, Halmahera Utara dengan tujuan Bitung, Sulawesi Utara, mengangkut 45 orang yang terdiri dari 24 penumpang dan 18 ABK ditambah 12 kendaraan roda empat, terdiri dari 8 mobil truk sedang, dan 4 truk besar.

“Kami dapatkan informasi awalnya pada hari Selasa (14/8/2018) sekitar pukul 15.30 WIT dari Kepala ADSP Ternate Pak Wisnu bahwa KMP Feri Bandeng Bertolak dari Tobelo menuju Bitung pukul 22.20 WIT," kata Muhammad Arafah.

Pencarian segera membuahkan hasil, 45 penumpang berhasil diselamatkan dan 6 lainnya masih dalam pencarian.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Fakta Kecelakaan Kapal KMP Bandeng, Pencarian Korban hingga Telepon dari Penumpang", https://regional.kompas.com/read/2018/08/16/09580011/4-fakta-kecelakaan-kapal-kmp-bandeng-pencarian-korban-hingga-telepon-dari.
Penulis : Michael Hangga Wismabrata
Editor : Reni Susanti

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved