Ini Detik-detik Sebelum Daud Solambela Dibunuh Ayahnya, Kaget 20 Menit Kemudian Ditemukan Tewas
Seorang warga mengingat jelas apa yang dilakukan Daud Solambela pada detik-detik akhir menjelang kejadian naas itu.
Penulis: | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID - Awalnya semua orang merasa prihatin dan kasihan melihat keadaan Fentje Solambela, ayah Daud Solambela.
Fentje Solambela, warga Desa Sendangan, Kakas, Minahasa, sebelumnya mengaku masih belum bisa menerima kematian anaknya, Daud Solambela (7).
Daud ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya di Desa Sendangan.
Berada di depan mayat anaknya di ruangan autopsi RS Kandou, pada Senin (13/8/2018) malam, Ventje terus menangis.
Isak tangis itu kadang berganti nyanyian lirih permintaan memohon kekuatan pada Tuhan.
Entah sudah berapa kali nama Tuhan ia sebut.
"Tuhan, Tuhan, " kata dia.
Kepada Tribunmanado.co.id ia menuturkan, Daud ditemukannya dalam keadaan tak bernyawa pada Minggu (12/8/2018) pukul 17.00 Wita.
Daud ditemukannya di bawah sebuah tempat piring.
"Saat itu saya pulang dari ibadah duka, mau lanjut ibadah kaum bapa, jadi saya pulang, tampak pintu terbuka sedikit, saya berjalan menuju ke belakang dan tampaklah anak saya sudah tergeletak dengan tubuh berdarah," kata dia.
Ketika ia mengangkat tubuh anaknya, terasalah ada sesuatu di perut sang anak.
Ternyata itu pisau.
Namun pada rabu (15/08) semua pernyataan ayah kandung korban terbukti sebagai sandiwara.
Dalam konferensi pers yang digelar, Rabu (15/08/2018), pukul 11:10 Wita Polres Minahasa menetapkan Fence Solambela Ayah Kandung sebagai tersangka pembunuhan dibalik kematian Daud Solambela.
Dalam konferensi pers Kapolres Minahasa, AKBP Christ Pusung membeberkan kronologi kejadian pada Minggu 12 Agustus 2018, sekitar pukul 13.00 wita.
"Kronologis kejadiannya sebelum dibunuh, sang ayah sempat melempar anaknya dengan tangan kiri, sehingga terlempar dan jatuh kemudian membentur tembok kemudian korban pingsan," ungkapnya.
Kematian bicah yang dikenal rajin ke Gereja dan berprestasi itu menyisakan luka yang mendalam bagi banyak orang.
Ribuan pelayat bahkan datang memadati acara pemakaman bocah tersebut.
Sebelum kejadian naas tersebut, seorang warga mengingat jelas apa yang dilakukan Daud di detik-detik kejadian naas itu terjadi.
Meita Batas Warga Sendangan Jaga V saat itu, Minggu (12/8/2018) terakhir kali melihat Daud Solambela bermain dengan Rafi Lakoy teman sebayanya di kediaman keluarga Taniowas-Tumelap.
"Saya memang melihat kedua anak ini bermain sekitar pukul 16.30 Wita," katanya.
Kemudian ia melihat korban berlari pulang menuju ke rumahnya dan mendengar teman sebaya korban Rafi Lakoy memangil-mangil korban untuk kembali bermain.
"Saya juga lihat korban berlari pulang kerumah dan adik Rafi memanggil untuk main kembali, tapi tak kunjung ada balasan yang menyaut," ujar dia.
Ia pun tak menyangka dan kaget selang 20 menit kemudian mendengar bahwa Daud Solambela meninggal dunia, momen itu menjadi detik-detik terjadinya pembunuhan.
"Tidak disangka bisa terjadi seperti ini," katanya.
Sementara Deimer Waroka warga Sendangan sangat menyayangkan perlakuan sosok bapak yang tega membunuh darah dagingnya sendiri.
"Perlakuan biadap, anak laki-laki dibunuh, tak menyangka seorang pelayan berlaku seperti ini," katanya.
Berikut 7 fakta kematian Daud Salombele
1. Dilempar lalu ditikam
Dari keterangan AKBP Christ Pusung sebelum menghabisi nyawa korban, tersangka yang tak lain ayah kandung korban sempat melempar korban.
Saat membentur diding beton korban pingsan, tersangka kemudian mengambil pisau di atas meja dan menikam perut korban.
2. Bersandiwara
Saat melihat korban sudah tak sadarkan diri, tersangka berlari ke luar rumah sambil menggendong korban dan meminta tolong.
Pelaku bersandiwara seakan anaknya ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia.
3. Dilarikan ke rumah sakit
Usai melancarkan aksinya tersangka membawa korban menuju rumah sakit, sebelum akhirnya memilih untuk melakukan otopsi
Saat dilakukan outopsi tersangka berjaga di ruang pemulasan jenazah RSUP kandou Malalayang
4. Buat skenario
Penusukan yang dilakukan tersangka sebagai alibi baru bahwa korban tewas karena pelaku pencurian.
Bahkan tersangka menyatakan ada uang Rp 200 ribu hilang.
Tersangka mencoba menghilangkan jekak dengan menikam perut korban untuk memastikan korban telah tewas.
5. Marah karena telat pulang
Dari pengakuan tersangka, penyabab ia membunuh anak kandungnya hanya karena telat pulang bermain.
Biasanya korban tak pernah pulang sampai sore hari.
Saat hari naas tersebut, tersangka kesal karena korban pulang sudah sore hari.
6. Akan periksa kejiwaan tersangka
Menurut Kapolres selanjutnya pihaknya akan melakukan pemeriksaan kejiwaan tersangka yang tak lain ayah kandung korban.
7. Tersangka Emosi
Dari pengakuaannya tersangka mengaku emosi melihat kelakuan anaknya.
Tak ada motif lain, ia mengaku hanya emosi sampai memilih membunuh anak kandungnya sendiri. (Valdy Suak/ Tribun Manado)
Jangan lupa subcribe chanel YouTube Tribun Manado
Ikuti juga berita Tribun Manado di Instagram
Baca: Daud Solambela Bocah Pintar yang Tewas di Tangan Bapaknya, Ini 4 Kasus Ayah Kandung Bunuh Anaknya
Baca: (VIDEO) - Live Streaming SCTV Asian Games 2018 Timnas U-23 Indonesia Vs Palestina Pukul 19.00 WIB
Baca: (VIDEO) Live Streaming Asian Games 2018 Timnas U-23 Indonesia Vs Palestina Pukul 19.00 WIB
Baca: Sofianti Andirael di Mata Teman-temannya, Suka Bercanda hingga Senang Bergaul
Baca: Deretan Foto Ayah Daud Solambela saat Ditetapkan Tersangka Oleh Polres Minahasa