Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kematian Daud Solambela

Terkait Kematian Daud Solambela, Tim Resmob Polres Minahasa Diterjunkan

Kepala Polres Minahasa AKBP Christ Pusung menerjunkan Tim Resmob Minahasa dan personel dari polsek agar mengusut tuntas kasus kematian Daud Solambela.

Penulis: | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUN MANADO/FERDINAND RANTI
Kepala Polres Minahasa AKBP Christ Pusung 

TRIBUNMANADO.CO.ID, TONDANO - Kepala Polres Minahasa AKBP Christ Pusung menerjunkan Tim Resmob Minahasa dan personel dari polsek agar mengusut tuntas kasus di Desa Sendangan, Kecamatan Kakas, Minahasa, Sulawesi Utara, atas kematian bocah bernama Daud Solambela (7).

Kepada TribunManado.co.id, usai ibadah pemakaman, Selasa (14/08/2018), kapolres menjelaskan ada kerusakan plafon yang terjadi di kamar depan.

"Memang dari pihak kami saat dilakukan pengecekan, ada kerusakan di plafon dan ada uang tunai hilang," kata Pusung.

Pusung terus berupaya secepatnya mengungkap kasus tersebut.

"Secepatnya kita akan ungkap kasus ini, selain itu juga kami menunggu hasil autopsi, memang kami di lapangan masih dalam tahap penyelidikan dan mengumpulkan informasi pemeriksaan saksi-saksi," pungkas Pusung.(Tribunmanado.co.id/Ferdinand Ranti)

Ventje Solambela masih belum bisa menerima kematian anaknya Daud Solambela (7).

Daud ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya, Desa Sendangan Kakas, Minahasa, Sulawesi Utara.

Berikut fakta terkait tewasnya Daud Solambela:

1.Daud dikenal sebagai anak yang soleh

Saat berbincang dengan Tribunmanado.co.id, di RSUP Prof dr RD Kandou Malalayang, Manado, Sulawesi Utara, Senin (13/08/2018), sang ayah Ventje menyebut, Daud rajin ke sekolah minggu.

"Ia rajin ke gereja, " beber dia.

Dikatakan Ventje, Daud adalah anak manis yang taat orangtua.

2. Daud siswa berprestasi

Selain dikenal sebagai anak yang taat ibadah, menurut pengakuan keluarga, Daud merupakan siswa yang berprestasi.

Bahkan selalu mendapatkan predikat juara.

"Ia selalu juara satu, " kata Ventje.

3.Ditemukan tewas di Rumah.

Daud ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya Desa Sendangan.

Daud ditemukan Ventje di bawah sebuah tempat piring.

"Saat itu saya pulang dari ibadah duka, mau lanjut ibadah kaum bapa, jadi saya pulang, tampak pintu terbuka sedikit, saya berjalan menuju ke belakang dan tampaklah anak saya sudah tergeletak dengan tubuh berdarah," kata Ventje

4.Uang senilai Rp 200.000 hilang

Ventje membeber, ia sempat memeriksa rumah dan uang sebesar Rp  200 ribu dalam buku telah hilang.

Menurut dia, saat kejadian istrinya sedang berada di kaum ibu.

Sementara kakak korban tengah latihan paskibraka.

"Ibunya keluar pukul 3 sore dan saya pulang dua jam kemudian, " katanya.

5.Orang Tua terus menangis

Berada di depan mayat anaknya di ruangan autopsi RSUP Prof dr RD Kandou, Malalayang, Manado, Sulawesi Utara, Senin (13/08/2018), Ventje terus menangis.

Isak tangis itu kadang berganti nyanyian lirih permintaan memohon kekuatan pada Tuhan.

Entah sudah berapa kali nama Tuhan ia sebut.

"Tuhan, Tuhan, " kata dia.

6.Korban Sempat bermain

Dihadapan petugas kepolisian Meita Batas, warga sekitar mengatakan, sekitar pukul 16.30 wita, dirinya melihat korban sedang bermain bersama temanya rekan sebayanya Rafi Lakoy, di rumah keluarga Taniowas Tumelap.

Kemudian dia melihat korban berlari pulang ke rumahnya.

"Beberapa waktu kemudian setelah saya melihat korban pulang ke rumahnya, saya mendengar Rafi Lakoy memangil-mangil korban untuk kembali bermain namun berselang kira-kira 20 menit saya telah mendengar kejadian bahwa korban telah meninggal," ujarnya.

Hans Paseki, warga setempat mengungkapkan pada saat dirinya di depan rumah korban, dirinya melihat ayah Korban, Fence Solambela menggendong Daud dan meminta pertolongan.

"Saat saya meilhat Fence (Ayah Korban) meminta pertolongan, saya melihat sebilah pisau masih tertancap pada bagian perut Daud. Karena panik saya langsung mencabut pisau itu dan saya berikan kepada salah seorang yang turut dengan saya, namun saya sudah tidak ingat saya berikan kepada siapa karena sudah panik," kata dia.

Dari keterangan Fence Solambela Ayah Korban mengatakan dirinya saat itu baru kembali dari Ibadah Kedukaan, kemudian saat masuk ke dalam rumah dia langsung menuju ke arah dapur.

"Saat saya menuju ke dapur saya melihat Daud telah terkapar dengan posisi badan menghadap ke atas dan saya langsung mengendongnya kemudian meminta pertolongan warga," katanya.

Jenazah Daud Solambela (7), warga Desa Sendangan, Kakas, Minahasa, di ruang Jenazah RS Kandou pada Senin (13/8/2018).
Jenazah Daud Solambela (7), warga Desa Sendangan, Kakas, Minahasa, di ruang Jenazah RS Kandou pada Senin (13/8/2018). (TRIBUNMANADO/ARTHUR ROMPIS)

7.Korban Diautopsi

Isak tangis menyelimuti kediaman rumah duka bocah bernama Daud Solambela, Jaga III, Desa Sendangan, Kecamatan Kakas. Senin (13/8/2018).

Bocah 7 tahun itu tewas mengenaskan Luka disekujur badannya.

Kapolsek Kakas Iptu Herry Rorong ketika di konfirmasi di Rumah duka mengatakan pihaknya sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara, dan kasus sedang dalam penyelidikan.

Katanya, karena peristiwa sudah heboh di medsos, pihaknya upayakan hukum.

"Kalau tidak ada upaya hukum masyarakat bertanya-tanya. Jadi pihak keluarga mengizinkan adanya outopsi, itupun hasil desakan kepolisian. Belum ada kecurigaan apa-apa kalau sudah ada autopsi sudah jelas," kata Rorong.

Lanjut Rorong, Korban ditemukan oleh ayahnya sudah dalam keadaan terlentang.

"Jadi anak ini ditemukan papanya sudah keadaan meninggal dunia, sementara angkat dan karena ayahnya bingung dilihat oleh masyarakat ada tancapan pisau di perut. Ditemukan sekitar pukul 17.00 Wita.
Luka lecet di kedua lutut dan pipi kiri," pungkasnya. 

Peristiwa meninggalnya Daud Solambela menghebohkan media sosial facebook pada Senin (13/8/2018)

Tonton video live Facebook suasana rumah duka di bawah ini:

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved