Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kematian Daud Solambela

Camat dan Ketua KPA Sinode GMIM Berharap Pelaku Segera Ditangkap

Camat Kakas Jefry Maisiouw prihatin atas musibah yang dialami oleh bocah tujuh tahun bernama Daud Solambela (7).

Penulis: | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUN MANADO/FERDINAND RANTI
Suasana di rumah duka Daud Solambela, Desa Sendangan, Kecamatan Kakas, Minahasa, Sulawesi Utara, Selasa (14/08/2018). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, TONDANO - Camat Kakas Jefry Maisiouw prihatin atas musibah yang dialami oleh bocah tujuh tahun bernama Daud Solambela (7).

Camat mengimbau kepada masyarakat agar menjaga buah hati mereka dan selalu diawasi.

"Saya juga sudah serahkan kepada kepolisian, diharapkan pelaku segera diungkap," kata Jefry saat diwawancarai di rumah duka, Desa Sendangan, Kecamatan Kakas, Minahasa, Sulawesi Utara, Selasa (14/08/2018).

Sementara, Ketua Komisi Pelayanan Anak Sinode GMIM Michael Mait SKom meminta polisi untuk mengusut tuntas kasus kematian Daud.

"Saya harap pelakunya segera terungkap," kata Mait.

Baca: Ini Pengakuan Para Saksi Mengenai Kematian Daud Solambela

Baca: Kematian Bocah Daud Solambela, Ventje Beber Ada Uang Hilang Rp 200 Ribu

Dia juga berharap agar pelakunya segera menyerahkan diri.

"Segera menyerahkan diri dan bertobatlah," kata Mait.

Senin (13/08/2018) kemarin, Kapolsek Kakas Iptu Herry Rorong mengatakan, karena sudah heboh di media sosial, pihaknya upayakan hukum.

"Belum ada kecurigaan apa-apa kalau sudah ada autopsi sudah jelas," kata Rorong.

Lanjut Rorong, Korban ditemukan oleh ayahnya sudah dalam keadaan telentang.

"Anak ini ditemukan papanya sudah keadaan meninggal dunia, sementara angkat (jasad anaknya) dan karena ayahnya bingung, dilihat oleh masyarakat ada tancapan pisau di perut. Terdapat luka lecet di kedua lutut dan pipi kiri," pungkasnya.(Tribunmanado.co.id/Ferdinand Ranti)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved