Puluhan Sopir Angkot Modayag-Kotamobagu Lakukan Aksi Mogok, Minta Kenaikan Tarif
Sopir angkutan kota (Angkot) trayek Modayag-Kotamobagu melakukan aksi mogok di depan kantor Dinas Perhubungan Kotamobagu, Senin (13/08/2018).
Penulis: | Editor: Alexander Pattyranie
lihat foto
TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU - Sopir angkutan kota (Angkot) trayek Modayag-Kotamobagu melakukan aksi mogok di depan kantor Dinas Perhubungan Kotamobagu, Kotobangun Kecamatan Kotamobagu Timur, Sulawesi Utara (Sulut), Senin (13/08/2018).
Puluhan sopir itu meminta Pemerintah Kotamobagu, menaikan tarif dari Rp 5.000 menjadi Rp 6.000.
"Kami minta agar tarif dinaikkan. Karena harga BBM khusus Pertalite mahal, sedangkan Premium sulit didapat” ujar Adi, satu di antara sopir.
Menurut dia, pemerintah Kotamobagu, harus segera menindaklanjuti permintaan kenaikan tarif.
Romi Mokodompit, sopir angkot mengatakan, pendapatan sopir angkot jalur Modayag-Kotamobagu, tidak sesuai.
"Tarif sekarang sudah tidak sesuai dengan pendapatan kami. Maka kami minta adanya kenaikan tarif dari Rp 5.000 menjadi Rp 6.000," ujar Romi Mokodompit.
Dia menjelaskan, tarif yang diberlakukan hingga saat ini masih mengacu pada SK Gubernur tahun 2001.
Terlebihnya untuk mendapatkan BBM jenis Premium sangat sulit, sehingga harus mengisi BBM jenis Pertalite yang tentu sangat membebani.
Sekretaris Dinas Pehubungan Kota Kotamobagu, Sugiarto Yunus mengatakan, akan melakukan konsultasi dengan Pemprov Sulut, tentang kenaikan tarif angkutan Modayag-Kotamobagu.
"Kami sudah dengar semua keluhan sopir. Keputusan kenaikan tarif akan menunggu konsultasi dari Dinas Perhubungan Boltim dan Sulawesi Utara," ujar Sugiarto Yunus. (Tribunmanado.co.id/Vendi Lera)
