Kematian Daud Solambela
Ini Pengakuan Para Saksi Mengenai Kematian Daud Solambela
Hans Paseki mengungkapkan, pada saat dirinya di depan rumah Daud Solambela, ia melihat Fence Solambela menggendong Daud dan meminta pertolongan.
Penulis: | Editor: Alexander Pattyranie
Laporan Wartawan Tribunmanado.co.id Ferdinand Ranti
TRIBUNMANADO.CO.ID, TONDANO - Warga Desa Sendangan Kecamatan Kakas, Minahasa, Sulawesi Utara, dihebohkan dengan meninggalnya Daud Solambela.
Daud ditemukan ayahnya bersimbah darah di rumahnya sendiri, Minggu (12/08/2018), sekira pukul 17.00 Wita.
Kematian bocah tujuh tahun ini sempat viral di jejaring media sosial.
Di hadapan petugas kepolisian, Meita Batas, salah seorang saksi mengatakan, sekitar pukul 16.30 wita, dirinya melihat korban sedang bermain bersama temanya rekan sebayanya Rafi Lakoy, di rumah keluarga Taniowas Tumelap.
Kemudian dia melihat korban berlari pulang ke rumahnya.
"Beberapa waktu kemudian setelah saya melihat korban pulang e rumahnya, saya mendengar Rafi Lakoy memanggil-manggil korban untuk kembali bermain namun berselang kira-kira 20 menit saya telah mendengar kejadian bahwa korban telah meninggal," ujarnya.
Di tempat yang sama, Hans Paseki, juga salah satu saksi mengungkapkan, pada saat dirinya di depan rumah korban, dirinya melihat ayah Korban, Fence Solambela menggendong Daud dan meminta pertolongan.
"Saat saya meilhat Fence (ayah korban) meminta pertolongan, saya melihat sebilah pisau masih tertancap pada bagian perut Daud. Karena panik saya langsung mencabut pisau itu dan saya berikan kepada salah seorang yang turut dengan saya, namun saya sudah tidak ingat saya berikan kepada siapa karena sudah panik," kata dia.
Dari keterangan Fence Solambela, ayah korban, mengatakan, dirinya saat itu baru kembali dari ibadah kedukaan, kemudian saat masuk ke dalam rumah dia langsung menuju ke arah dapur.
"Saat saya menuju ke dapur, saya melihat Daud telah terkapar dengan posisi badan menghadap ke atas dan saya langsung menggendongnya kemudian meminta pertolongan warga," katanya.
Kapolsek Kakas Iptu Herry Rorong ketika dikonfirmasi di rumah duka mengatakan, pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara, dan kasus sedang dalam penyelidikan.
"Kasus ini sementara dalam penyelidikan, dan jenazah sudah dibawa di Rumah Sakit Kandou Malalayang untuk di autopsi. Dan tinggal menunggu hasil autopsi. Kasus ini belum bisa dipastikan apakah ada unsur pembunuhan atau kecelakaan dan lainnya. Saya menyampaikan kepada masyarakat untuk jangan berspekulasi tentang kejadian ini. Sekali lagi tinggal menunggu hasil autopsi," jelas Kapolsek.