Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kitab Lyghfield Ditemukan Kembali: 7 Hal Jarang Diketahui tentang Yesus

Rahasia yang sempat tetsimpan selama 500 tahun akhirnya ditemukan lagi. Sebuah kitab seukuran saku

Editor: Lodie_Tombeg
Kompas.com
Lukisan Yesus 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Rahasia yang sempat tersimpan selama 500 tahun akhirnya ditemukan lagi. Sebuah kitab seukuran saku dari abad ke-13 akhirnya dikembalikan ke perpustakaan Katedral Canterbury di Inggris setelah hilang selama 500 tahun.

 
Kitab yang disebut Kitab Lyghfield ini hilang pada abad ke-16 ketika Henry VIII memerintah Inggris dan memimpin Reformasi Inggris untuk memisahkan Gereja Inggris dari Gereja Katolik Roma. Pada saat itu, ratusan biara dibubarkan, termasuk Katedral Canterbury.

Katedral Canterbury sendiri telah menjadi tempat ibadah selama 1.400 tahun dan menjadi "gereja induk" dari Komuni Anglikan. Selain itu, katedral ini juga merupakan tempat tinggal Archbishop of Canterbury, pendeta senior di Gereja Inggris.

Dilansir dari Live Science, Rabu (08/08/2018), kitab Lyghfield dan sebagian besar dari 30.000 volume koleksi buku yang disimpan di katedral tersebut hilang pasca reformasi tersebut. Menurut pihak Katedral Canterbury, hanya 30 jilid dari koleksi asli yang masih tersimpan di perpustakaan.

Siapa sangka bila pada bulan Juli 2018, Katedral menemukan kitab tersebut dijual di penjualan buku langka di London. Pihak gereja pun membelinya seharga 100.000 poundsterling atau sekitar 1,9 miliar rupiah dengan menggunakan dana hibah dari National Heritage Memorial Fund dan sumbangan lainnya.

Menurut Katedral, kitab ini diperkirakan dibuat di Paris yang pada abad pertengahan, dikenal sebagai salah satu pusat percetakan.

Kitab ini ditulis dalam bahasa Latin pada kertas perkamen dan didekorasi secara mendetail.

Saat ini, Lyghfield adalah satu-satunya kitab yang lengkap dalam koleksi buku abad pertengahan yang dimiliki katedral.

“Kitab ini memberi kesaksian tentang pergolakan Reformasi, masa yang mendefinisikan apa jadinya katedral hari ini, dan akan memiliki peran kunci dalam menceritakan kisah kita kepada pengunjung,” jelas Cressida Williams, Kepala Arsip dan Perpustakaan di Katedral Canterbury.

Lyghfield dan teks-teks kuno lainnya yang disimpan di Katedral sekarang masuk ke dalam Memory of the World Register UNESCO.

Kitab
Kitab (Kompas.com)

Dipercaya sebagai Hasil Tulisan Malaikat, Apa Isi Kitab Raziel?

Kajian tentang manusia dan spiritualitasnya selalu saja menarik untuk dibahas. Kisah Nabi Adam dan Hawa sebagai manusia pertama ciptaan Tuhan masih menyimpan sejumlah permenungan iman manusia.

 
Sebuah buku Yahudi berjudul "Kitab Raziel" disebut-sebut sebagai hasil tulisan malaikat yang digunakan oleh Adam dan Hawa setelah diusir dari Taman Eden. Benarkah?

"Kitab Raziel" merupakan sebuah buku yang hingga saat ini masih anonimus atau belum terlacak siapa pengarangnya. Namun menurut sejumlah pakar, buku tersebut sebetulnya ditulis pada abad ke-13.

Kitab Raziel mengisahkan bagaimana Malaikat Raziel mendapat perintah dari Tuhan untuk mencatat seluruh rahasianya, dan memberikannya kepada manusia.

Seperti dikutip dari laman www.thoughtco.com, Raziel tidak sendirian. Bersama Malaikat Rafael dan Metatron, Raziel menyampaikannya ke manusia di muka bumi, tempat di mana Adam dan Hawa dibuang.

Dalam penelitian para ahli, buku tersebut menuliskan bagaimana nasib Adam dan Hawa usai di usir dari Taman Eden. Adam begitu ketakutan dan penuh kekhawatiran hingga dirinya memohon kepada Tuhan untuk perlindungan.

Kitab Raziel menjelaskan bahwa Tuhan menjawab doa Adam, dan mengirimkan Raziel untuk membantu Adam dan menyerahkan kitab tersebut.

Malaikat tersebut mengatakan kepada Adam, jangan takut dan meratapi kesedihanmu. Doamu didengar dan aku datang kepadamu untuk memberikan kitab suci dan kebijaksanaan. Jadilah baik dan bijaksana sesuai dengan kitab suci ini."

Setelah itu, Adam mengambil kitab Raziel tersebut dan menuruti perintah Tuhan. Seketika sungai-sungai menjadi bercahaya dan para malaikat terbang kembali ke surga. Adam pun menyadari bahwa buku tersebut adalah dari Tuhan untuk umat manusia agar menjaga kesucian dan kemurnian serta memakmurkan dunia.

Misteri terungkap

Rosemary Ellen Guiley, seorang penulis dan direktur dari Museum Nasional Penelitian dan Misteri di Amerika, menjelaskan bahwa Kitab Raziel sangat menguak masa penciptaan manusia, rahasia 72 nama Tuhan dan 670 misteri Tuhan, kemudian juga memaparkan bagaimana 1.500 kunci tidak semuanya diberikan kepada malaikat surga.

Kitab ini juga menuliskan tentang bahasa malaikat dan struktur malaikat serta tugas masing-masing malaikat.

Hal senada juga diungkapkan penulis buku berjudul Cultures of the Jews: A New History, David Biale. "Kitab Raziel merupakan buku berisi gabungan antara magis, kosmologi dan mistis. Raziel diutus untuk membantu Adam usai diusir dari surga," kata David.

Berdasarkan isi Kitab Raziel, buku tersebut diberikan kepada Adam, dan semuanya yang tertulis di dalamnya untuk Adam. Baik perkara kehidupan dan kematian, roh jahat dan baik, begitu juga tentang misteri waktu dari detik, menit dan jam hingga jumlah hari.

Adam lalu menurunkannya kepada para pemimpin keluarga Yahudi, termasuk ke tangan Nabi Nuh yang menggunakannya untuk selamat dari banjir bandang. Setelah Nabi Nuh, kitab diteruskan ke anaknya Shem, kemudian ke Nabi Abraham, lalu Ishak dan kemudian ke Nabi Yakub dan seterusnya ke keturunan Adam selanjutnya.

Tidak lagi disembunyikan

Banyak ilmuwan yang mempercayai bahwa Kitab Raziel ditulis sekitar abad ke-13 ketika beredar luas di antara masyarakat.

Julia Creswell, penulis buku The Watkins Dictionary of Angels: Over 2,000 Entries on Angels and Angelic Beings, mengungkapkan bahwa Kitab Raziel sudah beredar sekitar pada abad 13 dan sering kali diatribusikan pada Eleazar of Worms (1160-1237).

Lalu, sampai tahun 1701, kitab tersebut tidak dicetak dan hanya untuk konsumsi rohani internal keluarga Yahudi.

Pada saat pertama kali dicetak, buku tersebut dimaksudkan hanya sebagai "pelindung iman" bukan sebagai buku bacaan. Memiliki buku ini dipercaya dapat melindungi pemiliknya dan rumahnya dari berbagai kesialan.

Kini, buku Kitab Raziel sudah beredar dan bisa dibaca siapa pun, meskipun fungsinya telah berubah.

 

7 Hal tentang Yesus yang Tak Banyak Orang Ketahui

Yesus orang Nazaret menjadi panutan dalam iman bagi umat Kristiani. Keteladanan Yesus membuat banyak orang merasa mengenal Yesus secara pribadi.

 
Namun, sejumlah ilmuwan mengungkapkan, ada beberapa hal yang banyak orang tidak tahu tentang Yesus, karena hal tersebut tidak secara langsung dinyatakan di dalam Kitab Suci.

Ilmuwan itu antara lain John F Walvoord yang menjadi editor Bible Knowledge Commentarydan Gordon J Wenham, pakar Perjanjian Lama dan dan ikut menulis Holman Illustrated Bible Dictionary.

Ini tujuh hal tentang Yesus yang jarang di ketahui umum:

1. Yesus mungkin lahir jauh sebelum Natal

Kalender kita saat ini punya hitungan berbeda. Kalender kita seharusnya di hitung dari hari kelahiran Yesus, ini bisa di lihat dari terminologi di bahasa Latin, A.D (anno domini, yang berarti di tahun Tuhan).

Berdasar sejarah Roma, Raja Herodes meninggal sekitar tahun 4 SM. Yesus lahir ketika Raja Herodes masih hidup. Kenyataannya, Herodes memerintahkan sensus mendadak untuk membunuh seluruh anak dan bayi laki-laki di Bethlehem, dengan tujuan menangkap Sang Mesias, Yesus. 

Untuk tanggal pastinya memang masih ada perdebatan, tetapi dari Injil Lukas 2 ayat 2, sensus Herodes tersebut terjadi pada abad 6 SM. Oleh karena itu, Yesus diperkirakan lahir pada tahun 4-6 SM.

2. Yesus melindungi orang Yahudi saat eksodus

Trinitas selalu bekerja bersamaan dan menjadi satu kesatuan. Dan di saat orang Yahudi lari dari kejaran prajurit Farisi, di dalam Injil di jelaskan secara detail, Yesus membantu mereka melalui masa-masa tersebut.

Dalam Injil Paulus, 1 Korintus 10: ayat 3-4 tertulis "Mereka semua makan dari roh yang sama dan minum dari roh yang sama; Mereka minum dari roh batu yang menemani mereka, dan batu itu adalah Kristus,".

Ini bukanlah pertama kali Yesus disebut dalam Perjanjian Lama dan ada di dalam Injil, meski dalam bentuk rupa Allah.

3. Yesus bukan hanya sebagai tukang Kayu, tetapi juga ahli bangunan

Injil Markus 6:3 menulis Yesus sebagai tukang kayu, tetapi yang dimaksud artinya lebih luas. Lebih dari sekedar tukang kayu, tetapi seseorang yang mempunyai keahlian konstruksi. Orang Yunani, pada tahun 700 SM, menyebut tukang kayu sebagai "tekton" yang tidak hanya memahami perkayuan, tetapi juga memahami tentang material bangunan.

Sejumlah ahli Injil menyebut bahwa pada masa Yesus, kayu sangat langka. Hampir seluruh rumah pada saat itu terbuat dari batu. Yesus belajar membuat rumah dan sinagoga di seluruh Galilea dari sang ayah, Yusuf.

4. Yesus menguasai lebih dari tiga bahasa

Kita mengetahui bahwa bahasa ibu Yesus adalah Aram, bahasa bangsa Israel. Yesus juga bisa menguasai bahasa Ibrani untuk berkhotbah di sinagoga. Saat itu, sejumlah sinagoga menggunakan kitab suci Septuaginta, kitab suci Ibrani yang diterjemahkan ke bahasa Yunani.

Saat Yesus berbicara dengan orang orang di luar Galilea, diperkirakan Yesus menggunakan bahasa Yunani. Bahasa Yunani yang paling umum di gunakan oleh orang-orang daerah Timur Tengah untuk pada masa itu. Nah, di saat Yesus berbicara dengan orang Romawi, kemungkinan Yesus menggunakan bahasa Latin, seperti tertulis di Injil Matius 8 ayat 13.

5. Yesus tidak berparas rupawan

Belum ada deskripsi fisik Yesus secara gamblang di Injil, tetapi Yesaya bernubuat dan menjadi petunjuk penting sosok Yesus. "Dia tidak tampan atau cantik yang dapat menarik perhatian kita, tidak ada yang spesial dari diri-Nya yang bisa membuat kita terbuai," (Kitab Yesaya 53: 2b NIV).

Setelah Kerajaan Roma menghabisi pengikut Yesus, pada abad 350 masehi kaum Kristen awal menggambarkan Yesus untuk pertama kalinya. Yesus digambarkan memiliki rambut panjang. Gaya rambut panjang sangat sedang tren pada masa Abad Pertengahan, namun Rasul Paulus justru menulis di 1 Korintus 11:14 bahwa rambut panjang adalah "haram".

Namun demikian, Yesus pernah berucap bahwa Dia hadir untuk apa yang Dia katakan dan lakukan, bukan bagaimana tampaknya Dia.

6. Yesus sosok yang mengagumkan

Berdasar uraian di dalam Injil, ada dua peristiwa yang menuliskan Yesus membuat orang-orang terkagum kagum. Yesus membuat orang Nazareth "terpana" di saat orang orang kehilangan keimanan terhadap dirinya, Yesus tidak menunjukan mujizat (Injil Markus 6: 5-6). Tidak hanya orang Nazaret, tetapi juga orang Romawi juga terkagum-kagum, seperti tertulis di Injil Lukas 7 ayat 9.

7. Yesus bukan vegatarian

Dalam Perjanjian Lama, Allah memberikan petunjuk hewan apa saja yang bisa digunakan untuk berkurban dalam berdoa. Tentunya, hal ini bertentangan dengan paham para vegetarian di jaman modern tentang daging atau hewan.

Tuhan tidak memberikan larangan bagi para pengikutnyanya meski sempat memberikan petunjuk agar tidak mengkonsumsi makanan tidak sehat seperti, kelinci, babi, ikan tak bersirip, serangga atau kadal.

Yesus sebagi penganut Yahudi yang taat akan merayakan Hari Paskah Orang Yahudi dan menikmati daging domba. Injil juga menyebutkan bahwa Yesus makan ikan, dan ini membuat aturan diet bagi kaum Nasrani dihapus. *

 Artikel ini telah dimuat di kompas.com dengan judul: Hilang 500 tahun, Kitab Lyghfield Akhirnya Ditemukan Kembali

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved