Capres dan Cawapres 2019 - Inisial 'M' Menguat, Sosok Mahfud MD Jadi Sorotan Damping Jokowi
Detik-detik terakhir pendaftaran Capres dan Cawapres 2019 mulai ramai diperbincangkan....
Penulis: | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID- Detik-detik terakhir pendaftaran Capres dan Cawapres 2019 mulai ramai diperbincangkan.
Teka-teki pasangan petahana Jokowi terus menjadi sorotan.
Bocoran Sosok Inisial M Cawapres Jokowi di Pilpres 2019, Cirinya Mengarah pada Tokoh Ini.
Sosok dengan inisial M sebagai pendamping Joko Widodo (Jokowi) mencuat setelah Ketua Umum PPP Romahurmuziy buka-bukaan soal sosok cawapres yang akan mendampingi Jokowi.
Baca: Jokowi Buka-bukaan Cawapresnya di Pilpres 2019 Inisial M, Mahfud MD atau Ma’ruf Amin?
Dikutip dari kompas.com, Romahurmuziy menyebut cawapres Jokowi berinisial M.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membenarkan yang mendampinginya untuk ikut Pilpres 2019, inisalnya adalah M.
Presiden Jokowi menyampaikan inisial Cawapresnya adalah M saat ditanya wartawan apakah cawapresnya adalah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD.
"Eeeeeee, depannya pake M," kata Jokowi kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (8/8/2018).
Namun, Jokowi menekankan, bukan cuma Mahfud kandidat cawapres yang berinisial M.
Berikut bocoran sosok inial M yang jadi Cawapres Jokowi di Pilpres 2019 menurut versi Ketua Umum PPP Romahurmuziy.
Baca: (VIDEO) Indonesia Vs Malaysia AFF U-16: Garuda Muda Latihan Penalti
1. Wakil Ormas Islam Terbesar
Romahurmuziy menyebut sosok cawapres Jokowi mewakili ormas Islam terbesar di Indonesia.
Oleh karena itu, sosok tersebut juga akan melengkapi Jokowi dan membuat kombinasi nasionalis-religius.
2. Punya Pengalaman di pemerintahan
Romy menambahkan, sosok yang dipercaya Jokowi itu juga memiliki pengalaman paling luas dalam segala ranah pemerintahan.
Baca: Jadwal Semifinal Piala AFF U-16 2018 Timnas U-16 Indonesia vs Malaysia! Live Indosiar
Ia sudah malang-melintang dalam aneka jabatan publik sejak reformasi.
3. Ada diantara 10 nama
Romy juga memastikan bahwa sosok tersebut tidak keluar dari sepuluh nama yang pernah ia sampaikan pada Juli lalu.
Sepuluh nama itu adalah Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PPP Romahurmuziy, Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin, Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin.
Baca: Jumlah Rekening Roro Fitria Terkuak di Pengadilan, Jauh Dari Total Kekayaan 750 Miliar
Lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Mantan Ketua MK Mahfud MD, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko Moeldoko dan pengusaha Chairul Tanjung.
Jika melihat dari kisi-kisi yang disampaikan Romy, hanya Mahfud MD lah yang memenuhi kriteria.
Mahfud malang melintang mengisi berbagai posisi penting di Indonesia pascareformasi.
Ia pernah menjadi Menteri Pertahanan dan Menteri Kehakiman dalam kurun 2000-2001.
Mahfud juga pernah menjadi anggota Komisi III DPR periode 2004-2008. Dia juga pernah menjabat Ketua Mahkamah Konstitusi.
Kini, Mahfud menjabat anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.
Tanggapan Mahfud
Sementara itu Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD memberikan tanggapan soal dirinya yang dikabarkan menjadi cawapres Jokowi.
Hal tersebut ia sampaikan dalam saluran YouTube Mahfud MD yang berisi Wawancara Khusus bersama anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila ini.
Dalam wawancara tersebut, dirinya sempat ditanyai soal beredarnya spanduk dan gambarnya yang bersanding menjadi cawapres dari Joko Widodo (Jokowi).
Baca: Ulama Sebut Ustaz Abdul Somad Siap Jadi Cawapres, 4 Politisi Ini Berikan Pujian, Satunya dari PDIP
Baca: Ulama Sebut Ustaz Abdul Somad Siap Jadi Cawapres, 4 Politisi Ini Berikan Pujian, Satunya dari PDIP
Menurut Mahfud MD, dirinya masih belum perlu untuk membuat yang seperti itu
"Minta maaf kalau ada spanduk-spanduk dijalan berisi gambar saya. Saya melihat banyak di medsos, dijalan ada gambar pak Mahfud dengan pak Jokowi. Saya nggak tahu menahu. Belum perlu membuat yang seperti itu," jelasnya.
Menyoal dirinya yang dikabarkan menjadi cawapres Jokowi, Mahfud MD menuturkan tidak mau berandai-andai.
"Nanti kalau ditanya baru saya jawab kepada Presiden. Kalau saya menjawab orang berandai-andai kan tidak benar juga. Iya kalau pak Jokowi tanya, kalau nggak tanya gimana?" tutur Mahfud MD.
Pekerjaan
Dosen Fakultas Hukum, Universitas Islam Indonesia (1984–)
Sekretaris Jurusan Hukum Tata Negara, Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (1986–1988)
Pembantu Dekan II Fakultas Hukum, Universitas Islam Indonesia (1988–1980)
Direktur Karyasiswa, Universitas Islam Indonesia (1991–1993)
Pembantu Rektor I Universitas Islam Indonesia (1994–2000)
Direktur Pascasarjana Universitas Islam Indonesia (1996–2000)
Anggota Panelis dan Asesor, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (1997–1999)
Wakil Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP Partai Kebangkitan Bangsa (2002–2005)
Rektor Universitas Islam Kadiri (2003–2006)
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (2010–)
Ketua Dewan Penyantun Yayasan Alumni Undip Badan Penyelenggara Universitas Semarang (USM) (2018–)
Jabatan Pemerintahan
Plt. Staf Ahli dan Deputi Menteri Negara Urusan HAM (1999–2000)
Menteri Pertahanan Republik Indonesia, kemudian Menteri Kehakiman (2000–2001)
Anggota DPR RI, menempati Komisi III dan Wakil Ketua Badan Legislatif (2004–2008)
Anggota Tim Konsultan Ahli pada Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) Depkum HAM RI (sekarang)
Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (2008–2013)
Anggota Dewan PengarahUnit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (2017–2018)
Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (2018–). (Tribun Manado/Valdy Suak/ Berbagai Sumber)