Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ini Analisa Direktur Elektoral Management Constitution Sulut, Mengenai Ongkos Politik Caleg

Modal finansial memang jadi salah satu faktor untuk sukses di pemilihan umum, meski itu bukan satu-satunya faktor

Penulis: Ryo_Noor | Editor: David_Kusuma
Istimewa
Johny Suak 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Modal finansial memang jadi salah satu faktor untuk sukses di pemilihan umum, meski itu bukan satu-satunya faktor.

Johny Suak Direktur Elektoral Management Constitution Sulut, sebuah lembaga pemantau pemilihan mengungkapkan
Khusus untuk caleg, mereka-mereka yang trennya paling tinggi adalah yang memiliki modal kuat, memiliki ketokohan dan kefiguran di tengah-tengah konstituen.

"Mereka yang bermodal cekak, dan tak popular paling naas, ada di urutan paling bawah hasil survei," kata pengamat pemilu Sulut ini kepada tribun manado.co.id, Selasa (31/7/2018).

Di pemilu 2019 nanti, caleg-caleg yang kurang benefit ini, menjadi insentif elektoral atau pengumpul suara bagi caleg yang bermodal besar dan mapan, meski gerakannya sporadis dan tak signifikan.

Soal finansial tak lepas dari dua isu yakni Money Politics, dan Cost of Politics

Money politics adalah suatu istilah Inggris untuk menyebutkan; Satu situasi atau sistem politik di mana para politisi akan memperhatikan kepentingan suatu kelompok tertentu sebagai imbalan dukungan keuangan.

Di Indonesia, istilah ini secara sederhana dimaknai sebagai uang politik, yaitu sejumlah uang yang diberikan kepada pemilih untuk kepentingan kandidat jabatan legislatif atau eksekutif.

Dalam praktiknya, politik uang ini diangap sebagai hal negatif, tetapi diterima sebagai suatu “keniscayaan” yang tidak bisa dihindari dalam suatu kontestasi politik.

Selain istilah money politics, ada lagi istilah yang umum diketahui yakni cost politics yang bermakna biaya politik.

Uang atau biaya ini sebenarnya masih dianggap wajar dan normal, di mana setiap kegiatan politik tentu membutuhkan biaya, misalnya biaya pertemuan, iklan, makan minum dalam pertemuan, sampai pada honor para pekerja profesional yang terlibat sebagai anggota tim pemenangan masing-masing kandidat.

Adakalanya para politisi mencoba menyamarkan tindakan money politics sebagai cost politics, tetapi tentu saja hal itu tidak mungkin bisa terjadi. Karena makna dari kedua istilah itu dalam praktiknya jelas berbeda.

Dalam wilayah politik adalah soal perebutan pengaruh. Dalam upaya merebut pengaruh inilah, segala kemungkinan untuk memenangkan pengaruh bisa saja dilakukan. Praktik politik uang dan biaya politik bisa ditafsirkan liar sesuai kepentingan.

Seorang calon seharusnya mampu menawarkan dirinya kepada rakyat secara elegan, jujur dan berintegrasi agar rakyat dapat memberikan kepercayaan, penegasan mengenai batas garis demokrasi yang jelas antara politik uang dengan biaya politik.

Ini harus menjadi bagian dari aturan yang harus ditegakkan dan pelanggarnya diberikan sanksi yang keras.

Money politics (politik uang) yaitu sebuah proses di dalam politik yang membeli suara rakyat atau pemilih dengan cara memberikan sejumlah uang.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved