Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ritual Pengorbanan Suku Maya, Anak Laki-laki di Lempar ke Dalam Telaga

Bangsa Maya kuno begitu memuja air. Selain dianggap punya kekuatan yang menopang kehidupan manusia,

Editor: Aldi Ponge
Kolase Intisari
Persembahan Suku Maya  

TRIBUNMANADO.CO.ID - Bangsa Maya kuno begitu memuja air. Selain dianggap punya kekuatan yang menopang kehidupan manusia, ini adalah cara untuk memuja Chaac si Dewa Hujan.

Di Meksiko kita akan menemukan banyak cenote (lubang-lubang yang terisi air).

Orang Maya dulu meyakini bahwa lubang-lubang ini kerap dikunjungi Chaac.

Akibatnya, beberapa cenote dianggap sakral dan digunakan untuk ritual, persembahan dan pengorbanan, sementara lainnya untuk mandi, minum, dan lain sebagainya.

Salah satu mata air yang dianggap suci adalah Cenote Sagrado yang terletak di dekat situs arkeolog utama suku Maya Chichen Itza di Semenanjung Yucatan.

Persembahan <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/suku-maya' title='Suku Maya'>Suku Maya</a>

Cenote ini khusus digunakan untuk upacara dan pengorbanan.

Pengorbanan yang dilakukan dengan cara melemparkan orang, baik pria, wanita maupun anak-anak ke dalam air selama musim kemarau untuk menenangkan dewa air.

Ketika para arkeolog mengeruk mata air pada abad ke-20, mereka menemukan lonceng emas, topeng, cangkir, cincin, potongan batu giok, dan lainnya bersama dengan tulang manusia.

Namun, pada penemuan terbaru, arkeolog meyakini bahwa pengorbanan manusia oleh bangsa Maya kuno Meksiko untuk dilemparkan ke gua-gua berisi air akemungkinan anak laki-laki dan laki-laki muda, bukannya gadis perawan.

Persembahan <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/suku-maya' title='Suku Maya'>Suku Maya</a>

Gua-gua berfungsi sebagai sumber air bagi bangsa Maya dan juga dianggap sebagai pintu masuk ke dunia bawah.

Arkeolog Guillermo de Anda dari Universitas Yucatan menyatukan tulang-tulang dari 127 mayat yang ditemukan di bagian bawah salah satu gua suci Chichen Itza dan menemukan lebih dari 80 persen kemungkinan anak laki-laki antara usia 3 dan 11 tahun.

Dia mengatakan bahwa 20 persen lainnya kebanyakan pria dewasa.

Dia mengatakan anak-anak sering dilemparkan hidup-hidup ke kuburan air mereka untuk menyenangkan dewa hujan suku Maya, Chaac.

Sumber: Grid.ID
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved