Situs KPU RI Diretas Sampai Arahkan ke Situ Porno, Polisi Cari Hacker yang Jadi Pelaku
Usai situs KPU RI, hacker mengarah pada situs KPU Purwakarta, www.kab-purwakarta.kpu.go.id yang ikut diretas.
TRIBUNMANADO.CO.ID-Hacker berhasil meretas situs website Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia (RI) meski akhirnya pulih kembali.
Usai situs KPU RI, hacker mengarah pada situs KPU Purwakarta, www.kab-purwakarta.kpu.go.id yang ikut diretas.
Dikutip Tribunjabar.com, Rabu (4/7/2018), situs KPU di halaman utama masih menampilkan beragam informasi pilkada. Namun, saat masuk ke kolom menu di kiri atas menampilkan tulisan mengarahkan ke situs porno.
Adapun sisanya masih menamilkan menu pilihan utama seperti info publik, scan C1 hingga Link unduhan. Ketua KPU Purwakarta Ramlan Maulana belum mengetahui siapa pihak peretas.
Saat ini, pihaknya masih tengah memperbaiki situs tersebut untuk bisa dimanfaatkan masyarakat untuk memantau hasil pemilu dan transparansi.
"Iya betul, bukan hanya KPU Purwakarta saja tapi juga KPU RI. Sekarang sedang perbaikan," kata Ramlan via ponselnya.
Hari ini, tengah berlangsung rekapitulasi dan penetapan suara Pilkada Purwakarta. Agenda berlangsung hari ini hingga Jumat (6/7/2018).
Polri Cari Hacker Peretas Situs KPU
Polri memastikan tim sibernya ikut memantau laman infopemilu.kpu.go.id menyusul adanya peretasan yang dilakukan para peretas kepada sistem di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan, saat ini KPU terus melakukan perbaikan sistem.
Sementara Polri mencari dalang peretasan tersebut.
"Kami dari Direktorat Siber juga ikut memantau siapa-siapa ini yang main. Kami sudah tahu lah," ujar Setyo di Jakarta, Senin (2/7/2018).
KPU, kata Setyo, sengaja menutup sementara laman infopemilu.kpu.go.id selama perhitungan suara hasil Pilkada Serentak 2018.
Langkah itu untuk mengantisipasi serangan susulan peretas. Polri meminta publik tidak berspekulasi terkait adanya peretasan tersebut.
Misalnya, menyimpulkan terjadinya perubahan jumlah suara Pilkada.
"Itu tunggu dulu jangan berasumsi seperti itu dulu. Kemarin, KPU menyatakan mematikan website memang ada hacker yang nyerang," kata Setyo.