Salak Bali untuk Mahathir: Salat Jumat Bareng Jokowi di Istana Bogor
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa pertemuan Ketua Umum Partai PDI Perjuangan
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa pertemuan Ketua Umum Partai PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad berjalan lancar selama 30 menit.
Bahkan, menurut Hasto, Megawati membawakan salak bali untuk Mahathir Mohamad. "Salak Bali merupakan salah satu kegemaran Pak Mahathir Mohamad," ujar Hasto.
Selain itu, Megawati juga memberikan selamat kepada Mahathir Mohamad setelah terpilih kembali sebagai Perdana Menteri Malaysia. "Secara bersenda gurau, Bu Mega juga menanyakan bagaimana strategi Pak Mahathir Mohamad sehingga bisa terpilih kembali," tambah Hasto.
PM Malaysia Mahathir Mohamad tiba di Indonesia Kamis(28/6) di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Presiden Joko Widodo langsung menyambut kedatangan Mahathir di Bandara.
Keesokan harinya, Mahathir dan Jokowi melakukan pertemuan di Istana Bogor, Jawa Barat. Mahathir tiba di Istana Bogor pukul 10.15 WIB. Mahathir turut didampingi istri, Siti Hasmah Mohd. Ali. Dalam penyambutan, Jokowi juga didampingi istri Iriana Widodo, Menko Polhukam Wiranto, Menlu Retno LP Marsudi, Menaker Hanif Dhakiri dan Mensesneg Pratikno.
Begitu mobil kenegaraan yang ditumpangi Mahathir tiba, Jokowi dan Iriana kompak menyambut. Kedatangan Mahathir disambut hangat Jokowi di Istana Bogor. Sejumlah anak-anak berpakaian adat khas daerah Indonesia berjejer untuk menyambut perdana menteri berusia 92 tahun itu. Sejumlah pasukan Paspampres berkuda dan marching band juga menyemarakkan sambutan kedatangan Mahathir.
Usai sambutan kenegaraan, Jokowi mengajak Mahathir untuk mengisi buku tamu kenegaraan dan berbincang di beranda Istana Bogor. Keduanya tampak akrab saat berbincang bersama.
Tak lupa, Jokowi dan Mahathir juga menanam pohon Meranti di halaman Istana Bogor. Usai menggelar pertemuan bilateral, Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menunaikan ibadah Salat Jumat di masjid kompleks Istana Presiden Bogor, Jawa Barat.
Sejumlah menteri kabinet kerja turut berada dalam saf Salat Jumat itu, di antaranya Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Bahas TKI dan Perbatasan
Dalam pertemuan Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad membahas soal perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan perbatasan kedua negara. "Kami menitipkan untuk perlindungan bagi TKI yang berada di Malaysia," tutur Jokowi.
Sementara terkait Laut Cina Selatan, kata Jokowi, pemerintah Indonesia dan Malaysia telah berkomitmen untuk segera menyelesaikan perbatasan kedua negara melalui dialog yang mengedepankan hukum internasional. Secara terpisah, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan, perbatasan negara Indonesia dengan negara lain, paling banyak dengan Malaysia baik itu darat maupun maritim.
"Karena itu, perlu upaya intensif untuk segera mengintensifkan negosiasi supaya ada hasilnya, beberapa titik garis yang sudah disetujui, kita usulkan untuk diformalkan sehingga akan kelihatan mana yang selesai, mana yang belum," papar Retno yang turut mendampingi Presiden Jokowi.
Persoalan TKI di Malaysia, kata Retno, Presiden Jokowi mengusulkan adanya satu kesepakatan mengenai penempatan dan perlindungan, serta perlu diperhatikanya anak-anak TKI dalam dunia pendidikan. "Tadi bicara mengenai pendidikan, hak anak-anak tenaga kerja kita dan Tun Mahathir sudah menyampaikan terbuka positif, nanti akan dilanjutkan secara detailnya seperti apa," ucap Retno.
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad juga sempat membahas rencana menghidupkan kembali proyek yang pernah diusulkannya berupa mobil Malaysia-Indonesia untuk pasar ASEAN. Menurut Mahathir, ide itu lahir ketika ia menguji mobil Proton di Malaysia pada Februari 2015.
Ketika itu Presiden Indonesia Joko Widodo juga mengajak Presiden Jokowi duduk disampingnya."Saya tidak lagi Perdana Menteri kemudian," katanya.