Orangtua Korban Minta Keadilan, 6 Bulan Sudah Siswa Dianiaya Anggota Sabhara Polda Sulut
Enam bulan sudah berlalu setelah kasus dugaan penganiayaan oleh anggota Sabhara Polda Sulut terhadap lima siswa SMK pada Desember 2017.
Penulis: Nielton Durado | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Enam bulan sudah berlalu setelah kasus dugaan penganiayaan oleh anggota Sabhara Polda Sulawesi Utara (Sulut) terhadap lima siswa SMK pada Desember 2017.
Namun sampai saat ini, kasus yang ditangani Polda Sulut tersebut justru belum ada tahapan penetapan tersangka.
Kepada TribunManado.co.id, Minggu (24/6/2018) orangtua dari korban penganiayaan ini pun menuturkan kekecewaannya.
"Kami sudah tanya ke penyidik katanya masih dalam proses pemeriksaan, padahal anak-anak kami sudah babak belur dihajar," ujar Jutri Tumimoor, salah satu orangtua korban.
Bahkan ia menambahkan, anaknya sempat mengalami patah gigi karena dihajar oknum Sabhara Polda Sulut.
Baca: Terkait Kasus Penganiyaan Siswa SMK, Polda Sulut Tegaskan Belum Ada Laporan
"Untuk itulah saya minta keadilan, jangan hanya polisi menangkap orang jahat saja yang cepat di proses. Kalau polisi bermasalah juga harus diadili dong," kata dia.
Pria 45 tahun ini juga rencananya akan mendatangi Polda Sulut guna bertemu dengan Kapolda.
"Kami akan datang ke Polda Sulut untuk mempertanyakan keadilan, karena kasus ini sudah terlalu lama," aku dirinya.
Penasehat hukum (PH) para korban penganiyaan Adv E K Tindangen meminta agar orang tua korban bisa menahan diri dan tidak perlu ke Polda Sulut.
"Sebaiknya jangan dulu ke Polda Sulut. Serahkan dan hormati prosesnya terlebih dahulu," ujarnya.
Namun Ketua Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Pengadilan Negeri (PN) Manado ini mengatakan jika para orang tua sudah tak bisa menahan diri maka itu sepenuhnya adalah hak mereka.
"Tapi nantu juga ada ormas yang akan mengawal jika orang tua korban ini ingin ke Polda Sulut," tegasnya.
Sekedar diketahui, kasus ini berawal ketika anggota Sabhara Polda Sulut melakukan patroli pada Desember 2017 lalu.
Mereka kemudian menangkap lima orang siswa dan akan dibawa ke Polsek Tikala, namun dalam perjalanan ke lima siswa ini diduga dianiaya sehingga babak belur dan patah gigi. (Tribun Manado/Nielton Durado)