Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Resistensi Antimikroba Jadi Ancaman Global, IOHC 2018 Bahas Khusus Masalah AMR

Isu resistensi antimikroba (AMR) menjadi perhatian dalam Kongres One Health ke-5 (IOHC) di Saskatoon, Kanada yang berlangsung 22 - 25 Juni 2018.

Penulis: Finneke | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUN MANADO/FINNEKE WOLAJAN
Kongres One Health ke-5 (IOHC) di Saskatoon, Kanada. 

Laporan Wartawan Tribun Manado Finneke Wolajan

TRIBUNMANADO.CO.ID, SASKATOON - Isu resistensi antimikroba (AMR) menjadi perhatian dalam Kongres One Health ke-5 (IOHC) di Saskatoon, Kanada yang berlangsung 22 - 25 Juni 2018.

Ada tujuh sesi khusus dalam kongres ini yang membahas soal AMR secara global.

Penyelenggara Prof Ab Osterhaus dalam acara pembukaan mengatakan, sesi khusus AMR ini sebagai respon atas organisasi kesehatan dunia, bahwa AMR telah menjadi ancaman sekaligus tantangan global.

AMR adalah kasus darurat yang harus diselesaikan semua pemangku kepentingan di dunia.

Penggunaan antibiotik yang tak bijak, bisa menyebabkan resistensi antimikroba dalam tubuh.

Mikroorganisme berupa bakteri, jamur, virus, dan parasit bermutasi akan menjadi kebal terhadap antibiotik.

Baca: Di Kongres Saskatoon Kanada, FAO dan Kementan Bawa Poster One Health dan Penggunaan Antibiotik

Resistansi antimikroba dapat mengancam kemampuan tubuh dalam mengobati penyakit sehingga mengakibatkan kecacatan bahkan kematian.

Jika tubuh sudah kebal terhadap antimikroba, ragam prosedur medis seperti transplantasi organ, kemoterapi, pengobatan diabetes, dan operasi besar menjadi sangat berisiko.

Efek dari kondisi ini, pasien harus menanggung perawatan yang lebih lama dan mahal. Bahkan bisa berujung kematian.

Dalam kongres ini para ahli di dunia menampilkan kemajuan terbaru dalam penemuan patogen, diagnostik, infeksi baru yang muncul, vaksinologi serta ilmu sosial dan politik.

Banyak negara, terutama negara berkembang dan masyarakat yang kurang terlayani diperhadapkan pada masalah urban, penyebaran penyakit infeksi, maraknya penyakit bawaan makanan, hewan ternak yang sakit dan hewan pendamping serta kekurangan air kronis.

Tantangan-tantangan ini membutuhkan solusi global berupa pendekatan One Health.

Oleh karena itu kongres ini akan memberikan perhatian khusus untuk menerapkan One Health di komunitas yang kurang terlayani, sebagai pengakuan atas interaksi kompleks kesehatan lingkungan, hewan dan manusia di masyarakat miskin atau subsisten di seluruh dunia.

Kongres ini juga untuk mendorong pertukaran pengetahuan dan praktik di antar ilmu pengetahuan dan kebijakan kesehatan.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved