Kisah Soekarno yang Gagal Kuliah ke Belanda hingga Berutang untuk Pernikahan Anaknya
Banyak tulisan tentang Soekarno yang beredar, berikut ini beberapa fakta mengenai Soekarno dan keluarganya.
Saat ditahan di Penjara Sukamiskin, orangtua Soekarno tak pernah berkunjung. Hal ini dikarenakan mereka tak kuat melihat anaknya berada di balik jeruji besi dan tersiksa. Barulah, saat ingin dibuang ke Ende, Flores, NTT Soekarno bertemu dengan kedua orangtuanya.
Seperti yang sudah ditebak, tangis kedua orangtua Soekarno langsung pecah. Mereka hampir tak sanggup memandang kondisi Soekarno. Apalagi begitu menyadari anaknya itu akan dibuang ke luar Pulau Jawa. Pertemuan tiga menit itu penuh dengan kesedihan.
Bahkan hingga 30 tahun kejadian itu berlalu, hati Soekarno selalu tersayat begitu mengingatnya.
Baca: Kisah Soekarno yang Gagal Kuliah ke Belanda hingga Berutang untuk Pernikahan Anaknya
Kemalangan pertama
Saat dibuang ke Ende, ikut bersama Bung Karno adalah istri (Inggit), anak angkatnya, serta ibu mertuanya (Ibu Amsi). Di Ende inilah Ibu Amsi meninggal dunia pada 12 Oktober 1935 karena menderita penyakit arteriosklerosis.
Ibu Amsi meninggal dunia di atas pangkuan Soekarno. Ia pula yang membawanya ke kuburan. Soekarno membuat sendiri tempat peristirahatan terakhir Ibu Amsi.
Ia membangun dinding kuburan dengan batu tembok dan memotong serta mengasah batu kali untuk dijadikan nisan. Di pemakaman sederhana yang berada di tengah hutan, Ibu Amsi disemayamkan.
Menurut Soekarno, itu adalah kemalangannya yang pertama dan yang paling berat.
“Ibu Amsi lebih sederhana daripada anaknya. Ia tidak bisa tulis baca, tapi ia seorang wanita besar. Aku mencintainya setulus hati,” tutur Soekarno saat menggambarkan Ibu Amsi.
Baca: Ternyata Soekarno Pernah Korbankan Hal Berharga ini Demi Bela Palestina
Menyukai anak-anak
Soekarno sangat menyukai anak-anak. Pernikahannya dengan Inggit tak memperoleh keturunan sehingga saat di Bengkulu, ia sering mengajar anak-anak yang ada di sana.
Kecintaan Soekarno pada anak-anak juga pernah disampaikannya pada Fatmawati, istri ketiganya. “Saya menyukai perempuan yang merasa bahagia dengan anak banyak. Saya sangat mencintai anak-anak,” akunya.
Beruntunglah saat menikah dengan Fatmawati, Soekarno dikaruniai lima orang anak. Pada saat menghadiri jamuan-jamuan kenegaraan, Soekarno kerap kali membawa Megawati dan Guntur sebagai salah satu tanda bahwa ia bahagia memiliki mereka.
Baca: Kisah Heldy, Gadis yang Disebut Sebagai Cinta Terakhir Soekarno
Lahirnya Guntur
Saat mendengar Fatmawati hamil, Soekarno gembira luar biasa. Bukan hanya Soekarno yang senang, tapi ayah, ibu, serta kakaknya juga bahagia mendengar Soekarno akan memiliki keturunan.