Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Protes Israel: Pdt Keintjem Kaget Tak Bisa ke Yerusalem, Pastor Boseke Tunggu Perkembangan

Pemerintah Israel melarang turis Indonesia masuk ke Israel per 9 Juni 2018. Kebijakan itu diterbitkan sebagai bentuk balasan

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
AFP/ Getty Images
Gereja Makam Kudus diyakini umat Kristen sebagai makam Yesus Kristus. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO – Pemerintah Israel melarang turis Indonesia masuk ke Israel per 9 Juni 2018. Kebijakan itu diterbitkan sebagai bentuk balasan atas pelarangan turis Israel masuk ke Indonesia.

Kebijakan Israel itu mengundang kekecewaan dari sejumlah warga Sulawesi Utara yang berencana berwisata religi ke Yerusalem dan beberapa tempat suci di Negara Yahudi itu.

Pastor Paroki Santa Perawan Maria Ratu Rosari Suci Modoinding Pastor Feighty Boseke mengaku masih menunggu perkembangan."Tunggu perkembangan," kata Pastor yang sering menjadi turis gaide Yerusalem ini kepada tribunmanado.co.id, Kamis (31/5/2018).

Menurut Pastor, seharusnya bulan lalu, ia sudah di Israel. Ia akan mengantar rombongan dokter dari Surabaya. "Tunggu pernyataan resmi dari Indonedia. Jangan dulu dibesar-besarkan," ucapnya lagi. Ia mengaku sudah sering ke Israel. Ia menghitung sudah empat kali ke sana.

Sejumlah warga Manado yang ingin berwisata rohani di Israel masih menunggu kepastian. Seperti dilakukan Niko Kandareto, warga Bitung yang berencana ke Israel September 2018.

"Ini pertama kali saya akan melakukan perjalanan ke Israel ditambah juga orangtua yaitu mama yang sudah tiga kali ke Israel. Dengan kondisi yang sudah tua mengajak anak dan anggota keluarga berwisata rohani ke Israel. Karena jika tahun ini jadi ke Israel. Ini ketiga kalinya mama ke Israel," sebut Kandareto.

Dikatakannya, perjalanan ke Israel rencananya bersama 15 anggota keluarga di Manado dan Surabaya. "Untuk pendaftaran kami lakukan di travel Surabaya, tapi yang urus kakak di sana termasuk biaya ke Israel ditanggung sama mereka,” kata dia.

Perjalanan keluarga ke Israel direncanakan September. Kebetulan keluarga baru booking salah satu travel di Surabaya. Belum ada transaksi sama sekali. "Menurut informasi kakak lewat WhatsApp, saat ini masih menunggu informasi selanjutnya dari pihak travel," jelasnya.

Lain halnya Pdt Christian Keintjem. Ia mengaku Kerukunan Keluarga Pendeta Guru Agama (KKPGA) se-wilayah Sea baru akan mengadakan rapat untuk membahas wisata rohani ke Israel. "Tapi mendengar kabar itu kaget dan nanti akan dibicarakan di rapat sebentar," sebutnya.

Ellen, Humas NazaretTour, sebuah agen travel yang mengurus perjalanan wisata orang Indonesia ke Israel mengatakan, negara Israel tiap tahun dikunjungi jutaan orang dari berbagai belahan dunia, yang salah satu tujuan terbesarnya adalah ziarah.

Orang Indonesia menjadi wisatawan terbanyak urutan ketiga yang mengunjungi Israel. “Orang Indonesia itu paling suka kalau diajak ke Gereja Kelahiran Yesus, Navity Church di Betlehem, karena tempat itu saksi untuk napak tilas asal-muasal Yesus. Ini gereja ortodok, liturgi keagamannya masih kental. Untuk liturgi hanya Kristen Ortodok yang boleh ikut, turis asing hanya bisa melihat saja,” ungkap Ellen.

Pelarangan turis Indonesia masuk ke Israel tentu sangat disayangkan para pelaku penyedia wisata Timur Tengah. Apalagi pasar Indonesia yang berkunjung ke Timur Tengah sedang meningkat dari tahun ke tahun. Mereka mengharapkan adanya lobi dari pemerintah Indonesia, sehingga turis Indonesia bisa berkunjung dan berziarah kembali ke Israel

Israel melarang turis Indonesia. "Israel berupaya untuk mengubah kebijakan Indonesia, tapi langkah yang kami lakukan sepertinya gagal, hal itu mendorong kami melakukan tindakan balasan," kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel Emmanuel Nahshon seperti dikutip dari Middle East Monitor, Kamis (31/5/2017).

Pemerintah Israel menyebut, turis Indonesia masih bisa masuk ke Israel hingga tanggal 9 Juni. Namun, setelah tanggal 9 Juni, turis Indonesia yang ingin masuk secara individu maupun kelompok tak akan bisa masuk Israel. Indonesia dan Israel sampai saat ini tak memiliki hubungan diplomatik. Namun, untuk urusan wisata khususnya wisata religi di Israel, turis Indonesia memiliki visa khusus.

Seperti diketahui, setiap tahun umat Muslim dari berbagai negara, termasuk dari Indonesia, mengunjungi Masjid Al-Aqsa dengan visa khusus. Selain itu, umat Kristen Indonesia juga melakukan ziarah ke Yerusalem. Kabar pelarangan turis Indonesia masuk ke Israel juga beredar di media sosial. Seorang pengguna Facebook sekaligus Program Directors Mala Tours, Melissa Agustina Situmorang, turut mengabarkan pelarangan tersebut.

"Saya baru saja menerima kabar dari konsulat Israel di Singapura bahwa gara-gara Pemerintah Indonesia menolak masuk orang Israel yang sebenarnya sudah memegang visa untuk masuk ke Indonesia, maka pemegang paspor Indonesia juga akan dilarang masuk ke Israel mulai Juni 2018 ini," tulis Melisa.

"Tidak ada orang Indonesia yang diizinkan masuk Israel lagi. Jadi, selamat aja deh buat semua Agen Perjalanan Holy Land," tambahnya.

Yerusalem
Yerusalem (Kompas.com)

Hingga saat ini, KompasTravel berusaha menghubungi Melissa untuk mendapatkan informasi lebih jelas. Sebagai negara pendukung kemerdekaan Palestina, Indonesia terus mengecam aksi Israel. Salah satunya yang terbaru ketika terjadi aksi brutal aparat keamanan Israel saat aksi protes perayaan 70 tahun Hari Nakba di perbatasan Gaza-Israel.

Menurut Menkumham Yasonna Laoly harus diselesaikan dengan cara diplomasi. "Ada orang mereka, kita larang juga masuk ke dalam (Indonesia). Mungkin semacam aksi reaksi, tapi kita serahkan forum diplomasinya ke Kemlu," ucap Yasonna di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.

Salah satu yang menyayangkan kebijakan Israel itu antara lain Monique Rijkers, empat kali berkunjung ke Israel baik melalui pintu masuk Tel Aviv, Kairo Mesir atau Amman Yordania.

Pendiri Yayasan Hadassah of Indonesia itu mengatakan, dia sangat menyesalkan keputusan pemerintah Israel tersebut. Bahkan Monique melayangkan protes ke sejumlah pihak termasuk ke Kedutaan Besar Israel di Singapura. "Kami akan meninjau kembali kebijakan tersebut," kata pejabat Kedutaan Besar Israel di Singapura.

Menurut Monique, keputusan tersebut sangat tidak bijak karena Yerusalem di Israel menjadi sebuah kota bagi tiga agama Yahudi, Nasrani dan Islam yang layak dikunjungi oleh pemeluk ketiga agama tersebut. "Jika dilarang, bagaimana kami bisa masuk ke sana?" ucap Monique.

"Bagi kami, umat Kristen, Yerusalem kota yang sangat penting untuk diziarahi. Karena Yerusalem adalah kota suci bagi kami, seperti umat Islam memandang Mekah atau Madinah yang harus dikunjungi ketika mereka umrah atau haji," ujarnya.

Monique menambakan, pelarangan warga Indonesia ke Israel akan berdampak besar bagi umat Kristen. Bagi pemerintah Israel, jelasnya, mungkin tidak ada pengaruhnya dari sisi pendapatan devisa karena jika ke Israel dana yang dikeluarkan kurang dari US$ 1.000 atau sekitar Rp 13,9 juta (kurs Rp 13.937/dolar).

"Meskipun mungkin kecil bagi Israel dari sisi dana yang masuk, tapi bagi umat Kristen sangat dirugikan karena tidak bisa ziarah ke kota suci Yerusalem," tuturnya. 

Tour Operator Paling Merugi

Penolakan paspor Indonesia oleh Israel memukul telak para tour operator wisata. Merry Karouwan, Ketua Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Sulut mengatakan, tour operator tak bisa apa-apa dengan keluarnya kebijakan baru ini

"Ini sudah urusan G to G (government to government), ini force major," ungkap Merry ketika dikonfirmasi tribunmanado.co.id, Kamis (31/5/2018).

Dampaknya pun cukup telak, calon wisatawan yang sudah membayar biaya tur wisata akhirnya tak bisa melanjutkan perjalanan. Mau tak mau tur operator harus mengembalikan dana.

Persoalannya, dari jauh hari untuk memfasilitasi perjalanan tur wisata, tour operator sudah melakukan down payment, semisal untuk reservasi hotel dan maskapai penerbangan

"Kalau penerbangan mungkin masih bisa kembali, tapi uang reservasi hotel sulit kembali," kata dia. Ia pun belum yakin 100 persen maskapai bisa mengembalikan dana sudah dibayar, apalagi tur operator menggunakan maskapai luar negeri seperti Emirates dan Kuwait Airlines.

"Kalau lalu maskapai Garuda pernah kejadian seperti ini ada pengembalian, tapi belum tahu yang maskapai luar negeri," ujarnya.

Jasa tour operator memang menjadi jalan untuk melakukan kunjungan wisata religi ke Israel. Kata Merry beda dengan tur ke negara lain seperti Hongkong atau Singapura yang masih bisa dilakoni sendiri. Ke Israel syaratnya cukup ketat, sehingga jalannya menggunakan tour operator yang sudah punya relasi. Bahkan sudah ada pasport dan visa pun masih ditanyakan segala hal di Israel.

Wisatawan asal Sulut juga cukup menggemari perjalanan ke Holly Land, permintaan kunjungan wisata ke Israel diprediksi akan meningkat bulan ini karena ada libur panjang, dan ini kesempatan bagi tour operator, namun sepertinya semua rencana akan terhalang kebijakan pemerintah Israel

Ia berharap keadaan bisa cepat kembali membaik, meski pesimis juga jika berharap ada intervensi dari Pemerintah Indonesia, karena Indonesia tidak punya hubungan bilateral dengan Israel.

PM Israel Benyamin Netanyahu
PM Israel Benyamin Netanyahu (Kompas.com)

Tak Percaya hingga Ucapkan Perasaan Kecewa

Perasan harap-harap cemas mungkin sedang dialami warga yang berencana tur ke Israel.

Larangan turis berpaspor Indonesia masuk ke Israel pun ditanggapi kontroversi warga internet atau warganet. Bahkan, banyak orang seakan tak percaya dengan informasi itu.

Berita tribunmanado.co.id berjudul “Lakukan Tindakan Balasan, Israel Larang Orang Indonesia Masuk Negaranya” ramai ditanggapi.

Beragam tanggapan terhadap berita yang diunggah bersama foto kota tua Yerusalem di grup Facebook Tim Paniki Polresta Manado pada Kamis (31/5/2018) pukul 17.30 Wita itu.

Hingga pukul 22.30, sudah ada 381 akun yang like (menyikai) dan sepuluh kali dibagikan.

Ada yang mengungkapkan perasaan kecewa mendengar kabar tersebut.

Nola Lapasiang Tuuk Ya oma pending lagi kesana

Nola Lapasiang Tuuk Rencana oma November,terlambat kasiang

Keberapa netizen seakan belum percaya dengan informasi tersebut. Mereka masih menunggu pengumuman resmi dari pemerintah.

Mona Kumaat qt tunggu saja... berita resminya... kalo di israel katanya sdh diumumkan indonesia sdh ga blh ke sana...

Netizen lainnya menceritakan kembali pengalaman kesulitan berziarah ke Israel seperti di era tahun 1980-an hingga 1990-an.

Ronald Kaunang kembali lagi terjadi seperti tahun 1980-1990 an di mna wisatawan indonesia sangat susah utk tour religi ke israel harus ke singapore dulu baru urus visa ke israel....

Ada pula warganet yang mengomentari kebijakan Indonesia yang melarang kunjungan turis asal Israel. Kebijakan itu pun dibalas Negara Yahudi itu dengan melarang WNI berkunjung ke sana.

Steven Pinontoan Kenapa orang israel tdk boleh masuk indonesia? Apa memang pemerintah membuat peraturan larangan bangsa israel masuk indo ya?... (chi/dma/evr/ryo/kpc/tpc/lpc)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved