Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Lebih Tahu Thanos daripada Wolter Mongisidi, Susah Gampang Kenalkan Pancasila

Bukan hal mudah menumbuhkan nasionalisme di kalangan siswa dan mahasiswa.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUN MANADO/ARTHUR ROMPIS
Enterpreneur Talk Show 2018 bertema Lets Gets Rich yang diselenggarakan Himaju Akuntansi Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Manado, Sulut, Kamis (31/5/2018) di auditorium Unsrat dengan pembicara Kaesang Pangarep, putra Presiden Jokowi. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Bukan hal mudah menumbuhkan nasionalisme di kalangan siswa dan mahasiswa.

Para guru berhadapan dengan sikap skeptis siswanya.

"Waktu kurikulum K13 pertama diterapkan, harus menyanyikan lagu nasional di awal kegiatan, banyak siswa yang masih bermain main, seperti tidak menghayati," kata Altje Lele, guru SD Inpres 6/80, Bitung, Sulawesi Utara (Sulut).

Sebut Lele, pada akhirnya para siswa terbiasa menyanyikan lagu nasional dengan penghayatan yang baik.

Hal itu terwujud lewat kerja keras para guru.

"Kami sedapat mungkin memberikan pemahaman tentang nasionalisme dan Pancasila lewat kisah kisah perjuangan yang membuat siswa tergugah," beber dia.

Kini, kata Lele, para siswanya sudah menguasai lagu Pancasila rumah kita.

Ia berharap nilai dalam lagu itu diterjemahkan dalam perilaku sehari hari.

Di kalangan mahasiswa, persoalan kurang lebih sama.

Umumnya mahasiswa skeptis dan masa bodoh.

Seperti tampak dalam Enterpreneur Talk Show 2018 bertema Lets Gets Rich yang diselenggarakan Himaju Akuntansi Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Manado, Sulut, Kamis (31/5/2018) di auditorium Unsrat dengan pembicara Kaesang Pangarep, putra Presiden Jokowi.

Acara di buka dengan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.

Kaesang lantas menaruh tangan kanan di dada, tanda penghormatan.

MC pun meminta mahasiswa menirukan Kaesang.

Namun beberapa di antaranya yang malah senyum-senyum, bingung, tidak memberi respon.

Erick Tambuwun, Jurnalis pendidikan senior mengatakan, era terkini yang ditandai dengan banyak kemajuan membuat anak muda lupa dengan kultur bangsanya.

"Coba tanya kisah Wolter Mongisidi paling tidak tahu, tapi coba tanya bagaimana kisah Thanos dalam Avengers, pasti tahu," kata dia.

Korupsi dan nepotisme yang melanda bangsa ini, sebut dia, juga menjadi sebab banyak anak muda benci dengan pelajaran nasionalisme.

"Cara mengatasi itu semua adalah dengan berbenah, harus kuatkan pendidikan Pancasila, jangan sampai anak anak kita malah belajar paham terorisme," kata dia. (Tribunmanado.co.id/Arthur Rompis)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved