Renungan Waisak dari Bhikkhu Abhasaro, Sadhu, Sadhu, Sadhu
Bhikkhu Abhasaro memberikan renungan khusus Hari Raya Tri Suci Waisak dalam memperingati tiga peristiwa penting kelahiran Pangeran Siddharta
Penulis: Chintya Rantung | Editor:
Laporan Wartawan Tribun Manado Chintya Rantung
MANADO, TRIBUNMANADO.CO.ID - Inilah yang diungkapkan Bhikkhu Abhasaro dalam perayaan Hari Raya Tri Suci Waisak di Manado, Selasa (29/05/2018).
Menurut Abhasaro, Hari Raya Tri Suci Waisak dirayakan untuk memperingati tiga peristiwa penting, yaitu kelahiran Pangeran Siddharta, tercapainya penerangan sempurna menjadi sammasambuddha, dan mangkat atau maha parinibana.
Baca: Hari Raya Waisak - Inilah 8 Artis Indonesia dan Hollywood yang Beragama Buddha
Baca: 6 Ucapan Selamat Hari Raya Waisak 2562 BE untuk yang Merayakan
Baca: Kata-kata Ucapan Selamat Hari Raya Waisak 2018 untuk FB, Twitter Hingga Instagram
Perayaan dilakukan pada bulan dan tanggal yang sama, yakni bulan Waisaka.
Peringatan ini, kata Abhasaro, untuk menjaga dan mempererat kebersamaan dan kerukunan demi keutuhan bangsa.

Umat Budha, tuturnya, harus saling mengingat, saling mencintai, menghormati, saling menolong, dan menghindari percekcokan.
Dengan didasari pikiran, perbuatan, dan ucapan yang selalu memancarkan cinta kasih terhadap semua makhluk, lanjutnya, kedamaian dan ketenteraman di dunia akan tercipta.

Apabila kita takut berbuat jahat, karena takut terhadap dampak perbuatan jahat, papar Abhasaro, maka dunia ini akan penuh kedamaian dan ketenteraman.
"Janganlah berbuat jahat. Perbanyaklah berbuat kebajikan. Sucikan hati dan pikiran. Inilah inti ajaran para Buddha. Sadhu...sadhu...sadhu...," ungkap Abhasaro.