Kisah 90 Tahun Gereja Katolik Woloan Sebagai Pusat Ziarah Keuskupan Manado
Uskup Keuskupan Manado, Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC menceritakan fakta lain
Penulis: | Editor: Aldi Ponge
Laporan Wartawan Tribun Manado David Manewus
TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMOHON - Uskup Keuskupan Manado, Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC menceritakan fakta lain dari terpilihnya pada Selasa (29/5/2018).
Hari ini menjadi 90 tahun terpilih Gereja Bunda Hati Kudus Yesus Woloan sebagai pusat ziarah Keuskupan Manado.
"Tahun 1920 MSC masuk ke Woloan. Tahun 1928 dijadikan pusat ziarah oleh Prefektur Apostolik," katanya dalam sambutan di panggung acara puncak perayaan yubileum 150 tahun Gereja Katolik di wilayah Keuskupan Manado tingkat Kevikepan Tomohon yang dipusatkan di Paroki Woloan
Ia mengatakan, Bunda Maria ialah orang yang mengunjungi Elisabeth, saudarinya. Elisabeth mengatakan "siapakah aku ini sehingga ibu Tuhanku mengunjungi aku?,".
"Ia ialah bunda juga yang berdoa untuk turunnya Roh Kudus. Sebagai Bunda Tuhan, ia juga sebagai murid," katanya.
Ia mengatakan Maria juga membaca dan mengenal dirinya. Karena itu, Maria mengatakan "aku ini hamba Tuhan terjadilah padaku menurut kehendak-Mu".
"Maria bekepribadian taat. Ia mengenal dirinya dan berperan dalam karya keselamatan Allah," katanya.
Ia mengatakan dalam Bunda Maria banyak dilakukan karya-karya besar Allah. Maria juga menampakkan wajah Allah berbelas kasih.
"Itu terungkap dalam nyanyian pujian Maria. Maria yang gadis kampung itu begitu dirahmati oleh Tuhan," ujarnya.
Kevikepan Tomohon mengucap syukur sesuai tema "betapa mulia nama-Mu Tuhan". Mereka menyadari siapa manusia itu seperti para manusia di jaman lampau.
"Maria menyadari itu. Ia mengatakan itu dalam magnificat di mana ada yang juga yang tidak menyadari siapa dirinya dengan kesombongan dan lain-lain," katanya.
