5 Pendaki yang Hilang di Gunung Klabat Akhirnya Ditemukan, Begini Kondisinya
Lima orang pendaki yang dikabarkan hilang ketika mendaki di Gunung Klabat akhirnya ditemukan, Senin (21/5/2018).
Penulis: Nielton Durado | Editor: Aldi Ponge
Laporan Wartawan Tribun Manado Nieltom Durado
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Lima orang pendaki yang dikabarkan hilang ketika mendaki di Gunung Klabat akhirnya ditemukan, pada Senin (21/5/2018).
Tim Basarnas dan BPBD akhirnya menjemput tiga pendaki yang diketahui sudah tak mampu melanjutkan perjalanan.
"Semuanya sudah dievakuasi dan selamat," ujar Humas Basarnas Manado, Feri Ariyanto.
Saat ini ketiga korban sedang dibantu untuk turun dari Gunung Klabat karena sudah tak mampu berjalan.
"Sementara dievakusi untuk dipulangkan ke rumah mereka," tandasnya.

Sebelumnya, dua pendaki ditemukan pertama dan telah tiba di posko pencarian korban hilang di Kelurahan Kumersot, Bitung Utara, Bitung, Sulawesi Utara, sudah mendapatkan perawatan dari medis, Senin (21/5/2018).
Renaldy Supit menceritakan, bahwa mereka berlima saat turun masuk ke jalur yang salah.
"Kami ke kiri terus dan ternyata tertutup rumput, kemudian kami ke kanan terus, kami berusaha memanggil teman kami yang lain di belakang, namun tidak ada jawaban," jelasnya.
Terpaksa mereka turun terus ke bawah, dalam perjalanan mereka bertemu dengan tebing.
"Tiga teman kami sudah tidak kuat jalan, dan hanya saya dan Nathan yang lanjut, mereka berpesan untuk memberitahukan warga untuk mencari mereka kalau kami sudah sampai di kampung," katanya.
Ia mengatakan, mereka sudah kehabisan makanan dan air minum.
"Kami tinggal minum air dari rotan, untuk ada parang dan parang kami tinggalkan kepada mereka," jelasnya.
Selama perjalanan turun, mereka berdua harus buka jalan baru.
"Saya pinjam sepatutnya Nathan untuk buka jalur," jelasnya.
Setelah berjalan beberapa lama, mereka akhirnya menemukan jalan orang.
"Kami ikut itu, dan bertemu dengan opa, kami tanya jalan dia suruh ikut jalan itu, akhirnya kami tembus di Pinilih, opa suruh makan tapi kami hanya minta air saja untuk lanjut perjalanan," jelasnya.
Ia mengatakan, saat mencari jalan turun mereka berdua sempat istirahat.
"Kami istirahat sampai terang, kemudian kami lanjut lagi," ujarnya.
Mereka kemudian minta bertemu beberapa warga lagi, dan meminta diantar ke rumah opanya di desa Winuri.
"Di Winuri, kami kemudian di antar Desa Klabat," jelasnya.
Ia mengatakan, dengan kejadian ini menjadi pengalaman untuk dirinya.
"Saya senang bisa keluar, dan ini menjadi pengalaman untuk saya, sementara belum mau lagi naik," jelasnya.
Menurutnya, tiga teman mereka tersebut sudah tidak sanggup berjalan lagi.
Nathan mengatakan mereka sempat beristirahat cukup lama kemudian lanjut berjalan.
"Sudah tidak tahu berapa lama," jelasnya.
Ia mengatakan, mereka berlima memang baru pertama kali naik gunung Klabat melalui jalur tersebut.
"Sehingga saat kami sudah tak ada jalan, kami terpaksa cari jalan lain, soalnya teman lain tidak mau menunggu, padahal enam orang lain tertinggal jauh di belakang," jelas dia.
Menurutnya, saat naik mereka mempersiapkan logistik secukupnya, untuk naik, karena tujuan mereka hanya naik lihat sunrise kemudian turun lagi.
"Masing-masing kami bawa air dan logistik secukupnya, senter juga ada tapi di tas mereka," jelasnya.
Melalui kejadian ini, ia tak mau naik lagi karena takut tersesat lagi.
Awalnya ada 11 pendaki yang naik ke gunung Klabat, namun hanya enam orang yang berhasil kembali dengan selamat.
Berikut nama-nama lima pendaki yang hilang tersebut :
• Rivan Kereh (18) warga Desa Kumersot Bitung
• Natan Tobing (17) Desa Kumersot Minahasa Utara
• Gerald Masaru (18) Desa Kumersot
• Renaldy Supit (18) warga Desa Klabat
• Ety Kourow Peremuan (15) warga Desa Klabat
*) Sumber data Basarnas Manado