Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ayam Potong Laris Manis di Kotamobagu, Ini Komentar Kepala Disperindagkop dan UKM

Bunyi suara ayam terdengar dari jauh kala masuk ke kandang milik Dade Putong, di Desa Poyowa Besar, Kecamatan Kotambagu Selatan, Jumat (18/5).

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: David_Kusuma
TRIBUN MANADO/VENDI LERA
Ayam potong di Kotamobagu. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU - Bunyi suara ayam terdengar dari jauh kala masuk ke kandang milik Dade Putong, di Desa Poyowa Besar, Kecamatan Kotambagu Selatan, Jumat (18/5).

Bau makanan di kandang menyengat di hidung. Ratusan ayam mondar-mandir di sekitar kandang milik Dade Putong, ada juga yang terkurung di kandang.

Menurut Dade, usaha ayam potong ini telah diguluti, sejak 10 tahun lalu. Suka dan duka telah dia lewati hingga bisa bertahan.

“Bisnis ayam potong, ramai memasuki hari raya keagamaan. Permintaan pasar bisa sampai dua kali lipat," ujar Dade Putong.

Kata dia, ayam potong yang diternak mulai dari menetas sampai umur 30 hari, jenis broiler.
Jenis ayam broiler, memang banyak dikembangbiakan karena cara peliharanya lebih mudah dan cepat dijual.

Ayam potong dijual dengan harga Rp 22 ribu per kilogram (kg), jika mengambil dalam jumlah banyak.
Ia menambahkan, hasil penjualan ayam potong di bulan Ramadan sangat menguntungkan, serta menjanjikan prospek ke depan.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Herman Aray mengatakan, pemerintah juga mengapresiasi masyarakat yang melakukan usaha ayam potong ini.

"Memang permintaan masyarakat di bulan Ramadan tinggi. Maka saya berharap persediaan stok ayam potong bisa tersedia hingga Idul Fitri," ujar Herman Aray.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved