Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tatapan Terakhir Omayra dan Kisah Tiga Hari Menyakitkan Pascaerupsi Gunung Berapi di Kolombia

Pada tanggal 13 November 1985, Gunung Nevado del Ruiz, di Kolumbia meletus. Awan piroklastik menyembur dahsyat, meledak dan mengalirkan lahar.

Editor:
IST / Frank Fournier
Omayra Shancez salah satu korban letusan Gunung Nevado del Ruiz, Kolombia 

Frank Fournier, seorang wartawan asal Perancis yang memotret saat-saat terakhir Omayra, mengisahkan :

'Saya tiba di Armero pada sore hari, tiga hari setelah erupsi. Saya bertemu dengan seorang petani yang memberitahu bahwa ada seorang gadis kecil yang membutuhkan pertolongan.

Dia membawaku ke sana. Dia nyaris sendirian.

Hanya ada beberapa orang di sana yang tengah menolong korban lainnya.

Saya bisa mendengar teriakan minta tolong, kemudian senyap, sunyi yang menakutkan.

Suasana itu sangat menakutkan.

Di sana ada beberapa helikopter, sebagian diantaranya sudah disewa oleh perusahaan minyak, kemudian digunakan untuk menyelamatkan para korban.

Dan disana ada gadis kecil, sementara orang-orang tampak putus asa untuk menyelamatkannya.

Para penyelamat terus-menerus menghampiri dia, beberapa orang juga datang sambil membawa bantuan obat-obatan. Mereka terus mencoba membuat gadis kecil itu nyaman.

Saya merasa sangat tak berdaya ketika memotretnya dan berada di hadapannya.

Di hadapan seorang gadis kecil yang tengah menghadapi kematian dengan berani.

Ia sepertinya sudah bisa merasakan bahwa hidupnya tak akan lama lagi.

Pada saat itu, Omayra sudah berada dalam keadaan antara sadar dan tidak.

Dia sempat meminta bisakah saya mengantarkannya ke sekolah, sehingga dia tidak terlambat.

Saya memberikan film kamera kepada beberapa fotografer yang hendak meninggalkan lokasi bencana.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved