Mustafa Ataturk Vs Boris Yeltsin: Pemimpin yang Lahir di Akhir Rezim Ottoman dan Soviet
Mustafa Kemal Ataturk adalah seorang pejabat militer yang kemudian mendirikan Republik Turki
Namun demikian tekanan untuk mundurnya Gorbachev dari presiden Uni Soviet masih terjadi. Hingga pada 25 Desember 1991, Uni Soviet runtuh dengan mundurnya Gorbachev.
Pemerintah Rusia yang dipimpin Yeltsin kemudian mengambil alih tanggung jawab untuk pertahanan, urusan luar negeri dan keuangan. Yeltsin mengandeng presiden Ukraina dan Belarusia untuk mendirikan Persemakmuran Negara-negara Independen.
Dengan runtuhnya Uni Soviet dan Rusia menjadi negara yang merdeka, Presiden Yeltsin berupaya membangun ekonomi negara yang teruncang.
Awal 1992, Yeltsin memutuskan menghentikan subsidi dan mendorong terjadinya pasar bebas. Situasi itu membuatnya mendapat tentangan dari Kongres Wakil Rakyat.
Presiden Yeltsin dengan kongres semakin berseberangan dengan adanya isu kekuasaan dalam konstitusi baru yang disusun menggantikan era Uni Soviet.
Pada 21 September 1993, Yeltsin secara inkonstitusional memutuskan membentuk ulang kongres dengan pemilihan parlemen baru.
Akibat keputusannya, pemerintahan Yeltsin sempat mengalami upaya kudeta namun berhasil digagalkan oleh militer yang setia pada pemerintah.
Selain konflik di dalam negeri, Rusia juga menghadapi pemberontakan dari Republik Chechnya yang ingin memisahkan diri. Yeltsin pun menggunakan kekuatan militer untuk meredam pemberontakan tersebut pada 1994.
Berbagai masalah yang muncul mulai dari kegagalan reformasi pasar bebas dan pemberontakan Chenchnya membuat popularitas Yeltsin semakin menurun.
Walau demikian, dia masih kembali memenangkan pemilihan presiden yang dilangsungkan pada tahun 1996. Di usainya yang ke-65 tahun, kesehatan Yeltsin mulai menurun. Dia bahkan sempat mendapat serangan jantung.
Di awal masa jabatan presidennya yang kedua, Presiden Yeltsin menandatangani kesepakatan damai dengan Chenchnya pada 1997, meski ketegangan masih terjadi.
Masalah konflik politik juga masih terjadi hingga pada puncaknya parlemen negara mulai mendakwanya dengan keterlibatan yang mendorong pecahnya Uni Soviet, selain juga sejumlah tuduhan lainnya.
Pengunduran Diri dan Akhir Kehidupan
Di penghujung tahun 1999, Boris Yeltsin mengeluarkan pengumuman pengunduran dirinya dan menyerahkan jabatan presiden kepada perdana menterinya saat itu, Vladimir Putin, dengan syarat diberikan kekebalan dari penuntutan di masa depan.
Syarat tersebut dipenuhi dan jabatan Presiden Rusia pun beralih pada Putin, sementara Boris Yeltsin yang telah mendapat imunitas memilih pensiun dan hidup tenang jauh dari publik bersama keluarganya.
Boris Yeltsin diberitakan meninggal dunia di usia 76 tahun pada 23 April 2007 di Moskwa, Rusia. Dia pun diingat sebagai sosok yang berkonstribusi besar dalam pembubaran Uni Soviet dan pembentukan Rusia pasca-komunis. *
Artikel ini telah dimuat di kompas.com dengan judul: Mustafa Kemal Ataturk, Pendiri Republik Turki