Pemkot Manado Gelar Razia Kos-kosan dan Penginapan

Laporan Wartawan Tribun Manado Finneke Wolajan

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Pemerintah Kota Manado melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan pemerintah kecamatan hingga kelurahan mulai merazia kartu tanda penduduk warga.

Dalam operasi pemkot tersebut, ada beberapa warga yang kedapatan tak memiliki identitas. Petugas pun langsung mengamankan warga tersebut.

Ada pula pasangan bukan suami istri yang kedapatan berduaan di kamar kos.

Razia ini dalam rangka pengamanan Bulan Ramadan serta pasca terjadinya teror bom di Surabaya beberapa waktu lalu. Sesuai instruksi Wali Kota Manado GS Vicky Lumentut, beberapa waktu lalu.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, Xaverius Runtuwene mengatakan pihaknya merazia kos-kosan dan penginapan.

"Saya mengimbau warga untuk melaporkan jika ada orang tak dikenal mencurigakan," ujarnya Jumat (18/5/2018).

Pemerintah Kota Manado meningkatkan keamanan di tiap lingkungan berkolaborasi dengan tim terpadu.

Ia meminta masyarakat untuk waspada.

"Kenali siapa saja yang ada di lingkungan, jika ada yang mencurigakan, silakan menghubungi aparat keamanan jangan main hakim sendiri," ujarnya wali kota, Senin (14/5/2018) malam lalu.

Ia meminta aparatnya untuk melakukan razia Kartu Tanda Penduduk di tempat kos dan penginapan.

Dalam wadah Gereja Masehi Injili di Minahasa, Vicky telah berkomunikasi dengan pihak Badan Pekerja Majelis Sinode GMIM untuk membantu mengamankan wilayah yang dimulai dari tingkat kolom.

"Mari kita tingkatkan semangat kebersamaan serta kehidupan yang rukun dalam tatanan hidup masyarakat Kota Manado. Doakan Kota Manado agar tetap dalam perlindungan Tuhan Yang Maha Esa," jelasnya saat malam solidaritas atas teror di Surabaya.