Workshop Combiphar dan Perapi, Warga Harus Tangani Luka Bakar Secepatnya
Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Indonesia bekerja sama dengan Combiphar berjuang melawan mitos penanganan luka bakar
Penulis: Finneke | Editor: Aldi Ponge
Laporan Wartawan Tribun Manado Finneke Wolajan
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Indonesia bekerja sama dengan Combiphar berjuang melawan mitos penanganan luka bakar ke masyarakat.
Mereka menilai penanganan menggunakan berbagai macam bahan tradisional keliru.
Selain mempromosikan salep luka bakar Mebo, Combiphar juga menggandeng Perapi memberi edukasi pada garda terdepan pelayanan kesehatan, bagaimana menangani luka bakar yang benar.
Dalam seminar yang berlangsung di Hotel Aryaduta Manado, Sabtu (13/5/2018), ada 200 peserta yang terdiri dari perawat dan dokter di wilayah Sulawesi Utara yang mendapat pelatihan tersebut.
Dokter Mendy H Oley, SpBP-RE dari Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado mengatakan edukasi pada perawat dan dokter muda ini untuk merinci bagaimana menangani luka bakar secepatnya.
"Jangan setelah ada komplikasi atau infeksi baru diobati. Kalau penanganan benar daei awal, kita bisa meminimalisir kecatatan. Masyarakat harus cepat menangani luka bakar," ujarnya dalam konferensi pers, di sela-sela seminar.
Sekretaris Jenderal Perapi, dr Donna Savitri, SpBP-RE mengatakan Perapi hanya beranggotakan 204 orang se-Indonesia. Unit luka bakar umumnya hanya di kota-kota besar.
"Sehingga edukasi kepada dokter-dokter umum, di daerah-daerah yang belum terjangkau itu penting. Apalagi sulit memang melawan mitos dalam masyarakat. Makanya kami menggelar simposium dan berbagai workshop," terangnya.
Sr GM Marketing Ni Ketut Sukartiwi mengatakan, Manado menjadi kota kedua pelaksanaan workshop ini. Sebelumnya di Kupang, NTT. Produk Mebo ini masuk dalam resep dokter, tapi ada juga di apotek dan ritel.
"Penanganan luka bakar ringan boleh pakai Mebo, tapi jika luka parah, harus segera ke dokter. Harga per tube dengan isi 200 gram hanya Rp 100 ribuan," ucapnya.
Combiphar sedang menggalakkan satu rumah satu Mebo se-Indonesia. Masyarakat bisa menangani luka bakar dengan salep ini. Dalam kotak P3K tak hanya obat merah, tapi ada Mebo juga.
Sr GM Corp Comm Dewinta Hutagaol mengatakan Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, luka bakar menyebabkan sekitar 195.000 jiwa meninggal di Indonesia setiap tahun.
Hal ini memerlukan keahlian tenaga medis professional dalam menangani kasus luka bakar, sementara yang terjadi di Indonesia saat ini jumlah dokter bedah plastik dan unit luka bakar sangat minim terutama di daerah perifer (terpencil).
"Berangkat dari kondisi tersebut serta langkah nyata dalam mewujudkan komitmen championing a healthy tomorrow di Indonesia, kami mengadakan workshop ini," jelasnya.